GEBETAN BARU

1.4K 41 0
                                    

Tanpa terasa jam makan siang pun tiba, Dea yang sudah keluar dari ruangan ya terlebih dahulu mendekati meja Nurul,

"Rul, yuk makan, ci, udah napa kerjanya, makan dulu lah" ucap Dea kepada Nurul dan Retha yang masih sibuk menatap laptopnya

Retha melihat jam tangannya, lalu melihat Dea sambil nyengir,

"udah jam makan siang yah ternyata, pantesan perut gw berasa panas, hahahahaha..." jawab Retha kemudian

"yah udah yuk ah kita turun, anak2 mana yang lain?" tak lama Icha dan Jayu keluar menghampiri mereka bertiga

"tumben loe ci, lom turun, biasanya paling pertama gerak kalau urusan makan" Jayu menyapa sahabatnya sambil meledek Retha.

"wuuaaahh, gak gitu juga keleesss, jarang2 kan liat gw kerja, hahaha..."
Jawab Retha sambil ketawa

"udah ah yuk turun, ntar gw pingsan gara2 kekurangan gizi lagi" ajak Retha kemudian

Semua bangkit berdiri dan bersiap untuk keluar turun mencari makan siang untuk cacing2 yang sudah berteriak lapar di dalam perut mereka 😆

kecuali Nurul, dia tetap duduk di bangkunya, sambil membuka handphone dan membaca pesan2 yang masuk di handphonenya.

"Rul, loe kok masih duduk aja, ayolah cepetan turun" panggil Dea kepada sahabatnya yang masih berdiri dekat meja Nurul, sedangkan teman2nya sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka

"gw bawa bekel Dey, tadi mama siapin bekel buat gw" jawab Nurul menolak ajakan sahabatnya itu, sebenernya dia sedang malas beranjak dari kursinya, pikirannya masih belum tenang.

"yah loe bawa aja bekel loe turun, makan bareng ma kita2, biasa juga gitu kan kalau ada yang bawa bekel" Dea masih tetap memaksa Nurul untuk turun

"Iya sih, tapi kerjaan gw masih banyak Dey, kalian duluan aja deh, nanti aku nyusul yah" Nurul terpaksa berbohong kepada sahabatnya itu, karena sebenarnya dia sangat tidak mood terpaksa mengobrol dan bercanda tawa dengan sahabatnya, sedangkan dalam hati dan pikirannya tidak bisa melakukan itu

"Oh, bilang aja takut bekel loe dimakan si cici kan? hahahha, yah udah nanti loe beneran nyusul yah, kalau udah selesai makan" Dea akhirnya menyerah memaksa Nurul turun, sebenarnya dia tahu ada yang sedang mengusik pikiran sahabatnya itu hari ini, dalam hatinya Dea berkata 'mungkin dia butuh waktu sendiri, gak apa2lah nanti juga cerita'

Nurul pun mengangguk dan melambaikan tangannya kepada sahabtnya itu. Dia kembali menatap ponselnya, dia membuka pesan2 bbm yang ada di handphonenya, dan ternyata aa pesan dari Rio, dia lupa membuka ponselnya sejak dia berpisah dengan Rio tadi, alhasil banyak pesan dari Rio yang belum dibacanya

"sayang, aku sudah sampe kantor yah, kamu semangat yah kerjanya, jangan mikirin aku terus 😘" dia tersenyum membaca pesan kekasihnya itu

"Sayang.... kok belum dibaca sih, kamu lagi sibuk yah?"

"Sayang.... jangan lupa makan siang yah... love u shunshine" pesan terakhir dari Rio.

Nurul pun segera membalas pesan kekasihnya itu, dia gak mau Rio khawatir karena belum mengabarinya

"hai sayang, maaf baru balas, kerjaan aku lagi banyak2nya tadi"
"kamu lagi apa? udah makan siang kah?" "jangan lupa sholat yah 😊"

setelah membalas bbm Rio, Nurul menaruh ponselnya dan membuka bekalnya, dia tidak segera menyantapnya, dia hanya menatap kosong ke arah laptopnya dan diam. Dia masih memikirkan biaya sekolah adiknya, dia mempunyai waktu 4 hari sebelum adiknya ujian. karena merasa dia tak mungkin memasukkan makanan yang ada di depannya akhirnya Nurul memberikannya kepada pak Rudy office boy kantor yang kebetulan lewat meja Nurul.

Menikah Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang