HILANG!!!!

957 36 0
                                    


Aku membuka mataku, tapi terasa sangat berat, badanku pun terasa lemas sekali, aku mencoba mengerjapkan mataku berkali2, setelah dapat melihat sempurna, aku mencoba duduk, dimana aku? aku mengedarkan pandanganku, aku seperti berada di kamar anak2, ada poster gambar kartun menempel di dinding, banyak mainan robot di kamar itu, dan sprei tempat tidurnya pun berwarna biru dengan gambar tokoh karakter superhero, dimana aku? dan sedang apa aku?

Aku berusaha mengingat apa yang terjadi, seketika aku menutup mulutku dan air mataku turun dengan deras seketika 'RIO' .... hiks..hiks, aku beranjak dari tempat tidur itu dan bergegas menuju pintu keluar kamar itu, tiba2 pintunya terbuka

"Nurul... kamu sudah sadar?" ternyata ci Retha, jadi aku di rumah cici.
"Sabar yah Rul, kita doain semoga Rio ketemu" Ci Retha menghampiriku dan memelukku yang masih menangis.

"Di..di..dia.. be..lum.. ke...te..mu.. ci... hiks.." aku bertanya sama cici, aku sadar aku belum mendapat berita apapun sejak tadi aku ke bandara sebelum aku pingsan

"Sabar yah Rul, pihak penerbangan sudah menurunkan team pencari, polisi udara dan tim SAR pun sudah mencari, semoga malam ini atau besok kita sudah mendapat kabar baik yah rul, kita doain aja" cici menjelaskan padaku sambil membawaku ke duduk di sisi tempat tidur.

"Ya..ampun ci..., kenapa Tuhan kasih cobaan terus sih ke aku ci? apa aku gak berhak bahagia ci?" sambil masih menangis aku merajuk ke cici "aku gak bisa kehilangan Rio ci...."

"Hush... gak boleh gitu..., Tuhan bukan gak sayang sama kamu, tapi Dia cuma pengen ngingetin kamu supaya tetap memohon cuma sama Dia, dan ini musibah, gak ada yang tahu, kita cuma bisa memohon sama yang di atas berikan yang terbaik buat semua nya, apapun nanti hasilnya, jangan kamu marah sama yang di atas, semua hal yang terjadi pasti ada makna dan tujuannya, semua itu terjadi supaya kita tetap ingat sama pencipta kita, dan kalau kamu hanya berharap pada Dia, jawabannya pasti lebih indah dari yang kita bayangkan, jadi... kamu gak boleh nyalahin Dia yah, masa kamu lebih cinta sama ciptaannya dari pada penciptanya?" cici menasehatiku, dan aku merasa apa yang cici ucapkan benar sekali, apapun yang dialami Rio, Tuhan pasti berikan yang terbaik buat dia, aku sebagai manusia ciptaannya hanya bisa berdoa dan memohon lindungan Tuhan buat orang2 yang aku cintai.

"Yaaa...  ampun ci.. iya kamu benar ci" saat ini rasanya aku ingin bersujud di hadapanNya, cuma gak mungkin ini di rumah cici, cici pasti gak ada sajadah dan mukena, akhirnya aku hanya berdoa dalam hati, tapi keinginanku untuk segera pulang ke rumah dan bersujud di hadapanNya tiba2 muncul dan memaksaku untuk pulang sekarang, lagian aku juga keinget mama yang di rumah sendiri, karena adikku menginap di tempat pamanku

"aku pulang yah ci... aku mau sholat dan berdoa sama yang di Atas" aku menyampaikan niatku ke cici

"hmmm.. udah jam 7 malem Rul, kamu nginep sini aja ya, kalau mau sholat kamu bisa ke mesjid di samping rumah"

"Oh, ada mesjid ci? yah udah aku mau sholat aja dulu ci, tapi habis sholat aku mau pulang aja ci, kasian mama sendiri di rumah ci, aku juga belom ngabarin mama dari tadi" aku tetap memaksa untuk pulang, tapi terlebih dahulu aku ingin berdoa kepada penciptaku, memohon memberikan yang terbaik buat calon imamku Rio.

"Oh, gitu, yah udah nanti aku sama kokoh anterin kamu pulang, di bawah juga ada anak2, kamu ajak aja mereka ikut sholat nemenin kamu Rul, tadi mereka ikut nemenin bawa kamu ke sini waktu kamu pingsan"
"anak2 siapa ci? mba Irna, Dea sama yang lain?" aku bertanya sama cici sambil mengahapus air mataku menggunakan tissue yang di kasih cici.

"Iya.... ada Bams juga, tadi dia anter majalah yang foto loe sama si kembar, cetakan pertama untuk contoh ke bossnya, dia sengaja kasih lihat kita dulu untuk minta pendapat kita" oh ... ternyata ada Bams juga.

Menikah Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang