"aku gak tau kan kalo dia ternyata fotografernya, maaf yah sayang" aku sebenernya gak marah sama dia, malah ada perasaan senang karena dia cemburu, tapi aku kesal aja kenapa dia musti bersikap seperti anak kecil yang takut mainannya diambil sama anak kecil lain yang baru dia kenal, tapi gak tega juga lihat laki2 yang aku sayang ini memohon seperti itu akhirnya aku membuka mulutku
"hmmm... yah udahlah, nextnya kenalan dulu jangan langsung curiga aja, kan aku jadi gak enak sama si Bams, nanti dia gak mau jadiin aku model lagi gara2 kamu"
"emang kamu serius mau jadi model? buat apa? nanti kan kamu jadi istri aku, kami nanti gak usah kerja apa2, aku yang akan menuhin segala kebutuhan kamu, kamu di rumah aja nunggu aku pulang kerja dan nyambut aku" katanya mencoba menanyakan minat baruku ini
"loh, maksudnya aku gak boleh kemana2, aku gak boleh kerja juga?" 'lalu gimana biaya mama sama adikku? gak mungkin aku minta sama dia' dalam hati aku melanjutkan kata2 ku."iyalah... kalau sudah resmi jadi istri aku, kamu gak boleh deket2 atau kenalan sama cowok lain, cuma aku yang boleh ada di mata aku" dia tetap dengan perkataan nya .
'duh, gak bisa, gak bisa, gimana ini?...' dalam hati aku menolak ide dari kekasihku ini, walaupun tujuannya sungguh baik, tapi gimana nasib keluargaku? dan masa aku gak akan ketemu sama sahabat2ku lagi'
"yaaahh.... gak mau ah say, aku mana betah kaya gitu? aku kan dah terbiasa kerja dari SMA, aku gak mau cuma diam dirumah, gak mau!!!""kok gitu say? semua di keluarga aku menganut pegangan bahwa wanita itu di rumah, laki2 yang diluar rumah mencari nafkah, gak boleh tuh seorang istri kerja" katanya lagi masih tetap dengan pendiriannya
"yaaahh.... itu kan jaman duluuuu... mana ada jaman sekarang wanita harus di rumah, pokoknya aku gak mau, titik."
"kalau kamu gak suka sama cara aku, kamu cari aja pembantu, dia pasti nurut di rumah terus, huuuuffftt" kataku malah emosi dengar penjelasan dia, 'gila kali gw di rumah aja.... bisa stress gw lama2' aku masih menggerutu dalam hati.
"iya2, yah udah terserah kamu aja, tapi nanti paling mama aku yang ngelarang kamu" katanya masih meledek ku
"terserah!!! pokoknya aku gak mau, titik" aku yang kesel akhirnya menutup mataku dan pura2 tidur, aku males ngelanjutin debat itu sama Rio, takut nanti malah aku minta putus beneran kaya dulu.
Rio yang tahu aku kesal pun sebenernya masih ingin menanyakan beberapa hal pada ku, tapi segera ia batalkan karena dia tahu kalau sudah seperti itu percuma dilanjutin, dia bakal berasa ngomong sama tembok. akhirnya dia memutuskan untuk fokus ke jalanan saja."Sayang..., udah sampe nih, bangun yuk" aku yang merasakan belaian lembut di atas kepalaku segera tersadar dan melihat keluar yang kusadari kami sudah sampai, akupun merapikan rambutku dan membuka pintu mobil hendak turun, tapi Rio menahan tanganku.
"aku gak mampir yah, aku masih harus packing sayang" oh iya dia akan berangkat besok.
aku yang tersadar tiba2 menitikkan air mataku."kok kamu nangis? jangan nangis dong" ucap Rio sambil mengusap air mata yang jatuh di pipiku, akupun hanya diam merasakan dan menikmati belaian lembut yang gak akan aku dapatkan selama setahun..... yaaa ampun setahunnn😢 tangisanku makin menjadi, Rio menarik bahuku dan memelukku erat, akupun tak mau kalah membalas pelukannya lebih erat, tangannya membelai rambutku dia berkata
"kamu baik2 yah di sini, jangan khianati cinta kita, kamu harus sabar menungguku, aku pasti akan kembali" duh... langsung inget lagu pasto 'aku pasti kembali' huuuuuaaaaaa....😢😢😢
Dia melepaskan pelukannya mengangkat wajahku, menghapus air mataku lalu dia mengecup bibirku lembut...(***sensor***😆)setelah aku di ciumnya, dan tangisanku pun mulai mereda aku pun bertanya padanya
"berangkat jam berapa besok?"
"hmmm... pesawatnya jam 10 pagi sayang, aku berangkat dari rumah mungkin jam 8 pagi" jawabnya sambil masih membelai rambutku"kok pagi banget? yah udah gak apa2 nanti habis sholat subuh aku langsung jalan ke rumah kamu yah" aku ingin mengantarnya.
"gak usahlah sayang, kepagian kasihan kamu, gak apa2 gak usah dianter yah"
"nanti aku telepon kamu aja" katanya menolak keinginanku
"gak...gak mau, aku mau anter kamu, biar nanti aku pesen taksi aja" jawabku cepat "jangan nolak, emang ada cewek lain yang anter kamu sampe aku gak boleh anter?"
"Duh, nih anak keras kepalanya.. nyerah deh kalau udah gini, yah udah nanti biar aku suruh mas Dhani supir papa jemput kamu dulu" akupun mengangguk tanda setuju

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Tanpa Cinta
Roman d'amourSetiap pernikahan di dasari atas dasar cinta dan sayang, mengandalkan perasaan kedua orang yang disatukan dalam ikatan suci. Tapi aku....... Semenjak merasakan apa yang namanya sakit mencinta, aku tak mau lagi terhanyut dalam perasaan itu, akhirnya...