RIO POV
'Siapa dia, kenapa aku seperti mengenalnya?, kenapa jantungku berdetak cepat saat menatap matanya?' saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju rumah bersama istri dan anakku, tetapi pikiranku saat ini tidak bersama mereka, saat ini aku hanya menatap kosong ke arah jalan sambil menyetir, aku memikirkan wanita itu. Wanita itu mengganggu pikiranku, menyita seluruh perhatianku, bahkan istriku tak dapat membuatku berhenti memikirkannya, Siapa Dia?.
Aku masih merasakan kehangatannya dalam pelukanku saat aku menggendongnya, bahkan saat itu aku sangat ketakutan, takut jika terjadi apa2 padanya, bahkan harum tubuhnya masih tercium sampai saat ini, dan aku merasa aku pernah mencium wangi itu. "Ayah.... kaa...mu kenapa?" aku tersadar dari lamunanku saat istri yang ada disampingku sambil menggendong anakku bertanya, aku menoleh ke arahnya, kulihat ada kekhawatiran di matanya, aku merasa sangat bersalah, seharusnya aku tak boleh memikirkan wanita lain, "engga apa2 Bunda, aku hanya kasian sama wanita tadi, mudah2an mereka selamat yah Bunda" kubelai rambut istriku setelahnya dan aku tersenyum, ya wanita ini istriku dan aku sangat mencintainya, aku harus melupakan wanita itu, dia bukan siapa2, dia hanya wanita asing buatku.
Malam harinya aku berusaha untuk memejamkan mataku, entah kenapa saat ini aku sangat gelisah, bayangan wanita itu seperti mengejarku, kepalaku sangat sakit, tubuhku sangat lemas "Ayah, diminum dulu obatnya" istriku membawakanku obat penghilang sakit, setelah meminumnya tak berapa lama aku pun terlelap, tapi dalam tidurku wanita itu tetap muncul, dia seperti menghantuiku, aku bermimpi aku tertawa beramanya, aku menggandeng tangannya, bahkan aku menciumnya lalu dan aku memanggilnya 'Sunshine', aku langsung terbangun dan aku mengingatnya, aku mengingat wanita itu, wanita yang sangat aku sayangi, wanita yang mengisi hari2ku dulu, wanita yang akan aku nikahi, Nurul.... my Sunshine.
AUTHOR POV
Sebulan sudah Nurul tak sadarkan diri, Bams selalu menemaninya, tak sedetikpun dia meninggalkan istrinya, bayi mereka pun dirawat oleh mamanya Nurul. Bams bahkan membawa semua keperluan kerjanya ketempat itu, setiap hari dia berangkat dan pulang kerja ke tempat itu. Pagi ini Bams bangun dari tidurnya, dia segera mengambil air Wudhu dan Sholat di samping istrinya, dia selalu mengucapkan permohonan yang sama kepada Tuhan untuk keluarganya, tapi hari ini doanya berbeda dari sebelumnya, "Ya Tuhan terimakasih atas semua nikmat yang Kau beri, saat ini hamba bersimpuh di hadapanMu, hamba tak akan meminta, hamba tak akan merajuk, hamba hanya ingin mengucapkan syukur hamba kepadaMu, apapun yang terjadi atas diri hamba dan keluarga hamba, hamba yakin itu semua hanya untuk mengingatkan hamba untuk lebih berserah dan bersyukur padaMU, Ampuni diriku ini yang terlalu banyak meminta dan lupa untuk bersyukur, semua kuserahkan pada tanganMU, apapun yang terjadi hamba akan tetap bersyukur dan berharap padaMU, Amin Ya Robal Allamin" saat dia tengah mengucapkan doa itu, dari ata Nurul mengalir setetes air mata, tangannya pun sedikit bergerak, tetapi tidak ada yang menyadari, karena Bams langsung bersiap untuk berangkat bekerja, dia mencium kening istrinya "terimakasih sayang, kamu masih mau bertahan sampai hari ini" dia diam sebentar dan menatap wajah istrinya hangat, lalu pergi dari tempat itu.
Sore harinya seorang pria tampak berjalan cepat memasuki pintu Rumah Sakit, dia menuju kamar tempat Nurul dirawat, Pria itu membuka pintu kamar itu pelan tanpa suara, dia sedikit memasukkan kepalanya, mencoba melihat adakah orang lain di kamar itu, setelah dia memastikan tidak ada orang lain di tempat itu dia pun masuk dan menutup pintu kamar itu dengan cepat, lalu dia melangkahkan kainya mendekati ranjang Nurul yang masih tertidur pulas di ranjang itu, dia menatap wajah Nurul tanpa suara, wajahnya tampak merindukan Nurul, dia memajukan tangannya pelan dan mencoba meraih wajah Nurul, tangannya berhenti sebentar di udara, tapi sedetik kemudian akhirnya dia memberanikan diri menyentuh rambut Nurul dan membelainya, "Hai Sunshine...., maafkan aku, maafkan aku meninggalkanmu sendiri" yah, pria itu Rio, dia sudah mengingat semuanya, dia mengingat siapa Nurul, di malam kepulangan dia dari Rumah Sakit, dia memimpikan Nurul, dia memimpikan saat kebersamaannya bersama Nurul, sampai akhirnya dia mengingat semuanya. Rio memajukan kepalanya dan dia mencium kening Nurul dengan lembut dan setetes air mata mengalir dari mata hitamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Tanpa Cinta
RomanceSetiap pernikahan di dasari atas dasar cinta dan sayang, mengandalkan perasaan kedua orang yang disatukan dalam ikatan suci. Tapi aku....... Semenjak merasakan apa yang namanya sakit mencinta, aku tak mau lagi terhanyut dalam perasaan itu, akhirnya...