Meet

4.5K 321 2
                                    

Karena mimpiku selama dua hari ini hanya ingin melihatmu
No Name

Seperti biasa, setelah kembali dari perpustakaan aku duduk melamun di kelas. Seseorang menepuk pundakku membuat ku kaget.
"Lo kangenkan sama Devan?" Tanya Jo.
"Lumayan sih." Balasku datar.
"Kalau begitu lo harus ikut gue."
"Kemana?"
"Udah ayo ikut aja."

Jo membawaku ke parkiran sekolah. Tangannya terus menggenggam tanganku. Beberapa siswa kelihatan turun dari kendaraannya. Ada yang masih merapikan penampilannya di kaca spion, adapula yang lari terbirit-birit menuju kelasnya.

"Ngapain sih ke tempat parkir."
"Katanya lo kangen."
"Maksudnya?"
"Itu mobil Devan." Mata Jo mengarah pada sebuah mobil silver. Terihat Kinan turun dari kursi penumpang sambil merapikan rambutnya. Aku menahan napas saat melihat orang yang aku rindukan selama dua hari ini turun dari mobil dengan wajah datar. Ia tampan seperti biasanya dengan kaos hitam yang pas ditubuhnya. Cowok itu menghampiri Kinan lalu merapikan rambut Kinan sebelum mengecup keningnya mesra.

Entah kapan aku diperlakukan mesra seperti itu? Kinan sempat memeluk Devan sesaat, berucap sesuatu lalu pergi dari hadapan Devan. Saat itulah mata Devan bertemu denganku. Aku segera menundukan kepalaku berpura-pura merapikan poniku. Aku tidak yakin aktingku berhasil, tapi kenyataannya Devan malah memasuki mobilnya dan pergi dari area sekolah.

"Gimana perasaan lo sekarang?"
"Sialan lo, gue jadinya cemburu lihat mereka." Jo terkekeh pelan.
"Enak aja bilang gue sialan, guekan cuma bantu elo ngurangin rindu lo sama dia."
"Rindu sih rindu, tapi kalau dia gak peduliin gue, eneng bisa apa bang?" Balasku dengan nada dibuat-buat.

"Ayo ke kelas. Sebentar lagi pelajarannya dimulai." Jo memberi lengannya untuk kugandeng.
"Nyari kesempatan banget."
"Tahu aja lo." Aku hanya mencibir mendengar jawaban Jo. Walaupun begitu aku tak bisa menolaknya karena aku akui aku nyaman di dekatnya. Ia membuatku menjadi akran padanya. Mungkinkah perasaanku padanya bisa berubah selama satu minggu ini? Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan memindahkan semua perasaan cintaku untuk Devan pada Jo. Mencintai orang yang membencimu itu sangat menyakitkan. Apalagi memperjuangkan sesuatu yang sudah jadi milik orang lain. Aku berkata begini karena memang aku sangat menderita.

"Jo, kok lo bisa tahu hari ini Devan ngantar Kinan ke sekolah?"
"Gue lihat di grup."
"Grup? Perasaan semalam gue ikutan bacot di grup tapi gak ada yang bilang hari ini Devan nganter Kinan ke sekolah."
"Kita juga punya grup No Name khusus cowok sama kayak kalian." Jelas Jo padaku.
"Oh gitu. Berarti kalian juga punya agenda-agenda kayak kita dong."
"Iya lo bener."

***
Aku duduk di meja kantin bersama teman-temanku yang lain. Aku cukup kaget saat melihat yang duduk dihadapanku adalah Kinan.
"Apa lo lihat-lihat. Gue tahu, gue lebih cantik dari lo." Bentaknya padaku.
"Geer aja lo terus." Ia tersenyum mengejek padaku lalu sibuk dengan ponselnya.

"Makanya, cantik kayak gue dong supaya Devan naksir. Gimana rasanya dicuekin sama dia? Sakit kan? Itu belum seberapa, minggu depan saat Devan sekolah lagi, gue gak akan pernah biarin lo deket sama dia, barang sedetik aja. Gak peduli lo temennya, anggota geng kita atau apapun. Lo itu cuma pengganggu yang gak berguna. Walaupun Devan udah gak sama gue, dia gak bakal milih lo jadi pacarnya. Devan itu tahu, mana yang bagus mana yang enggak. Cewek aneh kayak lo gak bakal dapetin Devan."
"Oke, kita lihat aja Devan bakal ke siapa kalau udah putus dari lo." Balasku dengan tenang, walaupun ucapan Kinan benar-benar melukai serta menyadarkanku pada kenyataan yang sebenarnya.
"Sstttt.... diam lo! Gue mau telponan sama pacar gue." Kinan menekankan kata pacar seolah ingin membuatku cemburu.

"Halo sayang.... kamu kangen, aku juga loh.... iya kangen banget.... kantin jadi sepi gak ada kamu.... oke aku tunggu ya.... bentar aku cari tempat sepi dulu biar gak ribut.... iya aku sehat kok kayak semalam." Kinan bangun dari bangkunya lalu pergi mencari tempat sepi agar bisa leluasa bicara dengan Devan.

ADORE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang