Kata Hati

4.9K 351 2
                                    

Peri-peri kecil  mengelilingku
Mengucap mantra ditepian bunga
Menjadikan pekat lebih cerah
Menjadikan malam lebih hangat

Devan masih terduduk sofa empuk yang tadi saat Jason dengan tidak tahu malunya mengajak Dara makan siang di ruang makan lantai bawah rumahnya. Sebenarnya mereka berdua datang kesini untuk marah-marah atau menumpang makan gratis?

Dara sama sekali tidak menolak waktu Jason mengajaknya makan di rumah mewah itu layaknya seorang tuan rumah yang mengajak tamunya makan. Devan mencibir Dara karena tingkah bar-barnya. Beberapa menit yang lalu Dara baru mengatakan tidak akan lama-lama disini. Lalu tadi dengan tidak berdosanya ia mengancam Devan akan lapor polisi jika cowok itu tidak mengizinkan dia dan kekasihnya makan siang dirumah ini.

"Gue laper, karena teriak-teriak mulu dari tadi, harusnya lo tanggung jawab dong, kalau gue darah tinggi disini terus meninggal gimana? Lo bisa masuk penjara tahu gak? Punya sopan santun sama tamu dikit. Bukan malah ngeledekin gue. Males gue lama-lama lihatin  muka lo. Sayang ayo kita makan." Dengan tampang malaikat mereka berlalu dari hadapan Devan menuju meja makan yang tentu saja penuh akan hidangan.

Wajah cewek yang sama sekali tidak ingin diingatnya kini membayang-bayang di pikirannya. Apalagi senyum tidak jelasnya kemarin siang. Seolah ingin menunjukan banyak hal yang tidak diketahui Devan.
"Munafik." Desis Devan pelan.

Bahkan Deo yang merupakan teman dekat Devan saja ikut-ikutan membela gadis itu. Yang lebih parah adalah Mawar, anak pembantu di rumahnya. Kemarin setelah Carra pergi, dengan kurang ajarnya Mawar membentak Devan.

"Kakak puas sekarang? Malaikat tanpa sayap kakak nangis kayak gitu. Apa sebenarnya salah dia. Dia hanya coba ngasih perhatian buat kakak. Dia gak pernah nuntut macem-macem sama kakak. Mau kakak ngobrol sama Kinan, jalan sama Kinan, pelukan kek, ciuman kek, dia gak peduli. Dia gak terusik walaupun dia sakit hati. Jadi apa yang buat kakak terusik? Cinta tulusnya dia? Kakak nerima cemilannya aja dia udah senang. Kakak buang semua cemilannya juga dia gak masalah. Kak Carra itu cewek baik yang udah salah jatuh cinta sama orang. Kakak tahu gak, kak Carra itu baik kayak ibunya kakak. Mawar senang bisa dekat sama Kak Carra. Mawar kira cewek zaman sekarang itu gak ada yang berhati tulus lagi. Ternyata Mawar salah. Mawar kasitau ya sama kakak, kakak boleh ngusir dia dari hidup kakak, tapi jangan pernah ngusir dia dari kehidupan Mawar. Mulai sekarang dia kakaknya Mawar.  Satu lagi, gak selamanya dia cinta sama kakak. Akan ada cowok yang buat hatinya bergetar selain kakak. Saat itu Mawar pastiin kakak bakal menyesal."

"Dia gak akan pernah bisa jauh dari gue." Hanya itu kata yang bisa diucapkan Devan pada Mawar. Semua ucapan Mawar seakan tertancap dalam dihatinya. Bahkan sampai siang ini dia terus dibayangi tuturan itu. Ditambah lagi cerita Dara tentang keadaan Carra di sekolah. Dia hanya tidak percaya. Apakah benar Carra mencintainya sebegitu dalamnya? Tapi apa yang dia lakukan hingga Carra terkesan seperti mau mengorbankan segalanya? Beberapa kali Carra memang mengucapkan kata cinta padanya. Tapi Devan menganggap itu hal biasa. Banyak wanita sering mengucapkan hal itu padanya bahkan dengan cara yang lebih ekstrim.

Lagipula motif Carra mendekatinya selama ini untuk menghancurkan hubungan percintaannya dengan Kinan. Jadi Devan rasa sah-sah saja jika Devan sedikit waspada dengan kehadiran Carra diantara mereka. Ah tidak, kali ini ia akan jujur. Ia sungguh menolak kehadiran Carra, bukan diantara hubungan mereka, tapi di dalam hidupnya.

Berbicara tentang Kinan, ia tiba-tiba merindukan sosok itu. Walaupun kemarin sempat ada badai di hubungan mereka, tapi ia telah berjanji takkan melepas Kinan begitu saja.

Saat Devan membuka ponselnya, ia malah dikejutkan dengan pesan dari Carra.
"Maafin gue, semuanya hilang."
Pesan-pesan berikut adalah foto-foto catatan Carra yang sangat rapi. Devan terkekeh pelan. Mungkin maksud Carra yang hilang adalah buku catatan yang tadi diberikan Dara padanya.

ADORE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang