▷ four : hello, mr. right!

9.5K 1K 46
                                    

Yeri terduduk di salah satu bangku taman kampus sambil sesekali memainkan ponselnya. Sudah sekitar satu jam gadis berambut pirang itu menunggu Jaemi, namun gadis yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung datang.

Saat sedang fokus memainkan ponselnya, tiba-tiba Yeri mendengar suara bising dari arah sebelah kirinya. Merasa terganggu dengan suara itu, Yeri menolehkan kepalanya ke arah suara tersebut, dan mendapati beberapa mahasiswi sedang mengitari seorang pemuda yang berada di tengah, di antara mereka-para mahasiswi itu.

Yeri mengerutkan dahinya tak habis pikir. "Ew, dasar genit!"

Namun, saat ingin mengalihkan pandangannya kembali pada ponselnya, ia dikejutkan dengan pemandangan yang luar biasa membuat jantungnya berdebar. Ia melihat sesosok pemuda tampan dengan senyum manis dan gigi kelincinya yang menawan, ternyata pemuda itulah yang sedari tadi berdiri di antara para mahasiswi genit yang sedang mengitarinya.

Pemuda itu kini melihat ke arah Yeri yang sedang memperhatikannya. Yeri merasa jantungnya ingin keluar dari tubuhnya saat itu juga, kala mendapati pemuda itu juga melihatnya, bahkan tersenyum padanya juga.

Tanpa Yeri sadari, pemuda itu berjalan menghampirinya yang masih duduk termangu di tempatnya saat ini. Yeri menelan salivanya kasar saat menyadari bahwa pemuda tampan itu kini telah berada tepat di depan matanya.

Gadis berambut pirang itu beberapa kali mengerjapkan matanya, masih tak percaya dengan apa yang terjadi. "Eoh, kau disini? Ayo kita ke kantin!" Yeri semakin terkejut kala pemuda itu menarik tangannya, menjauh dari taman kampus.

Yeri masih diam, sama sekali tidak memberontak saat pemuda bergigi kelinci itu menarik tangannya. Bahkan Yeri tidak sadar, jika saat ini ia dan juga pemuda itu sudah berdiri di dalam gedung kampus.

"Eh? Eh-hmm, maaf," ujar pemuda itu seraya melepas genggaman tangannya pada tangan Yeri.

Pemuda itu tersenyum kikuk ke arah Yeri, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "So-sorry, aku tidak bermaksud lancang. Segerombolan mahasiswi tadi membuatku pusing, dan kebetulan kau sedang melihatku. Jadi, aku sengaja mengalihkan pandanganku ke arahmu, dan mencari alasan agar aku bisa kabur dari sana. Maafkan aku," jelasnya sambil sedikit membungkuk ke arah gadis berambut pirang di hadapannya.

"Ekhmm." Yeri berdehem, ia tak tahu harus bagaimana. Yang jelas, saat ini gadis itu benar-benar merasa senang, karena apa? Ia sendiri tidak tahu alasan mengapa ia senang.

"It's okay," ujar Yeri sambil tersenyum.

"Aku Jeon Jungkook, panggil saja aku Jungkook." Pemuda itu menngulurkan tangannya, mengajak Yeri bersalaman.

"A-aku, Park Yeri."

"Yeri ya? Hmm sepertinya aku familiar dengan nama dan wajahmu. Apa kita sering bertemu?" Jungkook tampak berpikir, sesekali pemuda itu menunjukkan kedua gigi kelincinya dan membuat Yeri tersenyum, lagi.

"Tunggu, apa kau...Jeon Jungkook Si Ranking 1?"

"Ah kau bisa saja, tapi itu memang benar aku, sih hahaha." Tawa Jungkook terdengar sangat renyah di telinga Yeri.

"Kurasa kita satu angkatan," ujar Yeri kemudian.

"Oh benarkah? Hmm baiklah, maaf Yeri aku ada urusan, sampai jumpa lagi!" Jungkook melambaikan tangannya ke arah gadis itu. Sementara Yeri hanya memandangi kepergian Jungkook dengan detak jantung yang masih tak beraturan.

-

-

"Ya! Park Yeri!"

HELLO MR. RIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang