"Aku tidak ingin melihatmu! Kojyeo!"Kalimat itu terus terngiang-ngiang di telinga Jaemi. Rasanya sakit mendengar Jungkook berbicara sekasar itu padanya. Entah apa yang terjadi pada pemuda itu, Jaemi hanya bisa menuruti kemauan Jungkook yang tidak ingin melihatnya.
"Naega wae? Dasar aneh!"
Jaemi berjalan, menerjang rintikan air yang semakin lama semakin deras menyerbu tubuh mungilnya itu. Ia terus berjalan tanpa memerdulikan tatapan belasan mata yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan aneh sekaligus iba.
Jaemi memang nampak kacau, selain karena tubuhnya yang basah kuyub akibat hujan deras, wajahnya pun tampak muram. Jangan lupakan tatapan kosongnya ketika berjalan.
Jarak apartemennya dan Jungkook memang tidak jauh, namun terasa begitu lama bagi Jaemi untuk sampai ke apartemennya.
"Naega wae?! Ah jinjja!"
Jaemi berteriak cukup keras. Bahkan sampai membuat langkah orang-orang disekitarnya pun terhenti karenanya.
Tiba-tiba saja, ia merasakan seseorang tengah menarik pergelangan tangannya. Hal ini membuat langkahnya otomatis terhenti sesaat kemudian ia memutuskan untuk berbalik badan.
Betapa terkejutnya ia. Lihatlah, Jungkook berdiri dengan tampannya dihadapanya saat ini, dengan payung di tangan. Jangan lupakan tatapannya yang masih sama tajamnya dengan tatapan di saat ia mengusir Jaemi.
"Pabo." Suara Jungkook hampir menyerupai bisikan yang tidak akan bisa didengar oleh sepasang telinga manapun.
Jaemi diam. Jungkook diam. Keduanya sama-sama terdiam sampai akhirnya Jungkook memberikan payung yang ia genggam sedari tadi kepada Jaemi.
-
-"Tidak bisakah kau berteduh dulu? Apa kau gila? Kalau kau sakit bagaimana?" Jungkook berujar dengan nada sedikit membentak dan hal itu sukses membuat Jaemi membulatkan kedua mata sipitnya.
"Mwo? Hello tuan! Siapa yang kau sebut gila disini? Beberapa menit yang lalu kau baru saja memakiku, dan sekarang lihat lah, kau terdengar seperti mengkhawatirkanku. Apa sebenarnya maumu?!"
"Mauku? Tsk," jawabnya meremehkan.
"Sudahlah, cepat keringkan tubuhmu dengan ini dan pulanglah." Jaemi melemparkan handuk putih ke arah Jungkook dan beranjak ke arah dapur.
"Maaf...,"
Jungkook menggantungkan kalimatnya. Sementara Jaemi menghentikan langkahnya.
"Maaf karena telah membentakmu."
Jungkook berjalan menghampiri Jaemi dan memeluk gadis itu dari belakang.
Jaemi kembali merasakan gelenyar aneh itu lagi. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat dari debaran jantung manusia normal. Ada sesuatu yang menggelitik di bagian perutnya.
"Kau mau memaafkanku kan?"
Dengan cepat Jungkook membalikkan tubuh Jaemi dan mensejajarkan posisi mereka. Kini Jungkook menatap mata Jaemi lekat-lekat. Sungguh ia menyesal telah membentak Jaemi sedemikian kerasnya sampai-sampai membuat gadis itu sedih.
Hatinya tak lagi mampu melihat gadis menyebalkan itu bersedih. Tapi disisi lain, Jungkook pun tak ingin melihat Jaemi tertawa bersama pria lain selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MR. RIGHT ✔
Fanfiction[au] hello mr.right // bts jungkook "i dont expect a lot right now. just stay with me, jeon." #57 in fanfiction [171220] started: 11/03/16 finished: 07/01/17 cover by @uwujikook ©2016 hazeldazzle