▷ nine : jealousy, eh?

7.5K 876 70
                                    

Matahari tenggelam, menandakan bahwa malam pun telah tiba. Jaemi baru saja sampai di apartemennya setelah seharian pergi bersama Jimin, menikmati quality time-nya untuk hanya sekadar menghilangkan penat setelah beberapa hari ia disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus dan mengurus si bayi besar yang begitu manja padanya.

Lelah, itulah yang dirasakan gadis bermarga Jung saat ini. Sambil memegang tengkuknya yang dirasanya pegal, Jaemi menekan tombol password apartemennya.

Tiba-tiba Jaemi teringat,

"Aku mencintaimu Jung Jaemi."

"Hahaha jangan dipikirkan, aku tidak serius mengatakannya!"

"Hei, sudahlah! Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, mana mungkin aku mencintaimu lebih dari itu?"

Ia merasa ada hal yang Jimin sembunyikan dibalik kalimat-kalimatnya itu.

"Apa benar dia mencintaiku?"

Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat, "no no! Tidak mungkin, Jae!"

Dddrrttt

Ponsel Jaemi berbunyi. Sambil setengah melompat, ia meraih ponselnya di atas meja dan melihat pesan yang baru saja masuk. Berharap itu berasal dari Si Bayi Besar.

Bukan. Satu pesan itu bukanlah dari Jungkook, melainkan Yeri yang mengajaknya untuk menginap besok malam di rumahnya.

Semburat kekecewaan terlihat jelas pada raut wajah Jaemi. Kemana Jungkook? Bahkan satu hari ini tak ada pesan ataupun perintah darinya.

Jaemi menghempaskan tubuhnya kasar sambil mendengus, "apa kau baik-baik saja, Tuan Sok Pintar?"

-

-

"Hoy! Bagaimana kuismu? Lancar?" Yeri mendudukan dirinya tepat di sebelah Jaemi.

"Tentu saja! Kau tahu? Kuis Kang Seonsaeng sangat mudah hari ini. Aku tidak mengerti, ada apa dengan dosen killer itu?" Yeri berdecak tak percaya, "tapi syukurlah, berkat keanehannya aku bisa mengerjakan semua soalnya dengan benar!"

Jaemi terkekeh, "ck! Masih untung ia membiarkanmu lolos untuk kuis kali ini."

"Yap! You're right, dude!" Yeri mengangguk-anggukan kepalanya seolah membenarkan perkataan sahabatnya itu.

"Eh, Jae...,"

"Wuzzup?"

"Bagaimana kabar Jungkook? Apa dia masih menjadi tutormu?" Yeri berujar seraya merapikan rambut pirangnya yang mulai kusut.

"Masih, kenapa?" jawab Jaemi cuek.

"Hmm, tidak. Tolong sampaikan pada Jungkook, bilang padanya untuk jauhkan temannya dariku. Heol~ sungguh menjijikan." Yeri bergidik ngeri membayangkannya.

"Teman Jungkook? Siapa yang kau maksud?"

"Nam Joohyuk! Kau tahu, dia sungguh mengganggu hidupku. Setiap hari jika tidak ada kau, ia selalu menawarkan tumpangan, mengajakku ke kantin bersama, dan dia sering menggodaku. Kau harus tahu itu, Jae! Ew kami kan belum saling mengenal dekat, bagaimana bisa dia melakukannya?" Gadis berambut pirang itu terus mengoceh, sementara Jaemi hanya terkekeh melihat sahabatnya yang terlihat sangat antusias saat bercerita.

HELLO MR. RIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang