▷ eight : i love you, jung jaemi

8K 931 65
                                    

"Jeon Jungkook! Jeon Jungkook! Jeon Jungkook!!!"

"Oppa, fighting!"

"Jungkook oppa, saranghae!!!"

Jaemi melangkahkan kakinya ragu sambil menoleh ke kanan dan kiri, mencari tempat duduk yang kosong. Lebih tepatnya tempat duduk dengan view yang tidak begitu jauh dari lapangan.

Setelah mendapat tempat yang dirasanya pas, gadis itu terduduk dan mulai menikmati pertandingan basket yang baru saja dimulai.

Jaemi melihat pemuda itu. Pemuda yang sedari tadi namanya terus dielu-elukan oleh para gadis. Pertandingan baru saja dimulai, tapi seorang Jeon Jungkook sudah sukses membuat hati para gadis di sana meleleh karena pesonanya. Pesona yang tidak akan pernah bisa ditolak oleh gadis manapun, termasuk Jaemi.

Melihatnya begitu hebat dan juga tampan di lapangan, membuat senyum Jaemi mengembang dengan sendirinya. Apalagi beberapa kali Jungkook melihat ke arahnya dan bahkan tersenyum untuknya. Entahlah, mungkin itu hanya perasaannya saja. Tapi senyuman itu sukses membuat jantungnya meletup-letup.

Lima menit berlalu dan pertandingan semakin memanas. Jungkook berhasil memasukkan dua bola sekaligus dalam waktu yang singkat. Score yang diperoleh tim Jungkook juga lebih besar daripada tim lawannya.

Namun, pada menit-menit terakhir sebelum pertandingan berakhir, tiba-tiba saja salah seorang pemain lawan mendorong Jungkook sampai tubuhnya tersungkur begitu saja ke tanah. Pemain lawan yang mendorong Jungkook malah pergi begitu saja seolah tak terjadi apapun.

Jaemi terkejut saat melihat Jungkook terjatuh dan merintih kesakitan di sana. Ingin rasanya gadis itu berlari ke arah Jungkook dan menolongnya, tapi apa daya, antara lapangan dan juga kursi penonton dibatasi dengan pagar pembatas yang sangat tinggi.

Semburat kekhawatiran terlihat jelas pada wajah Jaemi saat ini. Beberapa kali ia berusaha memanggil nama Jungkook dengan suara yang tentu saja terhalang dengan suara-suara lain yang juga sama dengannya, suara-suara mengkhawatirkan Jungkook.

Seolah bisa mendengar suara Jaemi yang terhalang puluhan suara lainnya, Jungkook tersenyum ke arah Jaemi sambil mengacungkan ibu jarinya, tanda bahwa ia baik-baik saja. Tapi tetap saja gadis itu khawatir walaupun Jungkook sudah memberinya kode bahwa ia dalam keadaan baik-baik saja.

-

-


Pertandingan selesai, Jungkook pun telah dibawa ke ruang kesehatan. Segera Jaemi meninggalkan lapangan dan berlari mencari ruang kesehatan. Sulit, jujur saja. Karena ini bukanlah kampusnya, ditambah gedungnya begitu besar, semakin mempersulit dirinya saja untuk menemukan letak ruang kesehatan.

"Eh? Permisi! Apa kau tahu dimana letak ruang kesehatan?" Jaemi bertemu dengan salah seorang pemuda dan menanyakan ruang kesehatan pada pemuda itu.

Pemuda yang namanya tidak diketahui itupun menunjuk sebuah ruangan yang letaknya tidak jauh dari tempat di mana Jaemi dan juga pemuda itu berdiri.

Jaemi tersenyum seraya membungkukkan tubuhnya sedikit, "terimakasih!"

Dengan setengah berlari, Jaemi berjalan menuju ruang kesehatan. Dan tanpa babibu, ia langsung membuka pintu ruangan itu dan mendapati Jungkook tengah berbaring sambil beberapa kali merintih kesakitan.

"Jeon, apa kau tidak apa-apa?"

"Apa yang terluka? Dimana? Kakimu? Atau tanganmu? Kepalamu tidak apa, kan?" Rentetan pertanyaan terus keluar dari bibir gadis itu. Tidak dapat dipungkiri, ia memang benar-benar mengkhawatirkan Jungkook saat ini.

HELLO MR. RIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang