▷ seven : adore you

8.2K 986 79
                                    

Entah sampai kapan gadis itu akan terus melamun. Tatapan matanya kosong, padahal di hadapannya tengah berdiri seorang pria tua yang tengah menjelaskan materi untuk bahan ujian yang akan segera tiba.

Namun sayangnya, Jaemi tidak mengerti apa yang Sir Dylan jelaskan sedari tadi. Pikirannya melayang jauh, sejauh jarak kampusnya sampai ke apartemen Jungkook.

Entah kenapa, bayang-bayang Jungkook selalu memenuhi otak dan juga hatinya belakangan ini. Bayang-bayang ketika pemuda itu memperlakukan dirinya begitu manis dan bagaimana cara Jungkook sering menatapnya. Oh, mungkin saat ini seorang Jung Jaemi memang terlalu percaya diri! Tapi, gadis itu yakin, semua perlakuan Jungkook, tatapan pemuda itupun juga memang ditujukan untuknya.

"Andwae, andwae!!!" Jaemi menggelengkan kepalanya kuat-kuat, berusaha untuk menghapus bayang-bayang Jungkook dari otaknya.

Drrrttt

Getaran hebat pada loker mejanya membuat gadis itu tersadar akan lamunannya. Dengan cepat, ia merogoh loker mejanya itu dan meraih ponsel yang memang sengaja diletakannya di sana.

Secara otomatis, gadis itu memperlihatkan sebuah lengkungan berbentuk setengah lingkaran pada bibirnya. Matanya pun menyipit membentuk dua buah bulan sabit di sisi kanan dan kiri beriringan dengan senyuman yang dapat meluluhlantahkan hati para lelaki.

Jaemi tak dapat membendung senyum itu saat melihat pesan dari seseorang yang baru saja dipikirkannya. Yap! Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook?

From: Jeon Sialan

Jika kelasmu sudah selesai, temui aku di perpustakaan.

"Okay class, cukup untuk hari ini. Jangan lupa, persiapkan baik-baik untuk ujian akhir nanti." Kalimat penutup dari Sir Dylan sukses membuatnya heran. Pasalnya, sepanjang kelas pria tua itu, dirinya sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan dosen sesepuh yang sudah dianggap seperti ayahnya sendiri.

"Jae, ayo ke kantin! Ahh neomu bbaegoba." Yeri mengeluarkan jurus aegyo andalannya. Biasanya Jaemi akan luluh dan langsung menariknya ke kantin.

Tapi tidak dengan hari ini.

"Mian, aku tidak bisa. Aku harus ke perpustakaan, Si Tuan Sok Pintar itu sudah menungguku di sana. Yeri-yaaa mianhae."

"Heol~ Apa sekarang ia lebih penting dariku? Kalian...kalian tidak berkencan di belakangku kan?!" Yeri melempar tatapan penuh menyelidik ke arah sahabatnya itu.

"Heeey, jangan sembarangan, Nona! Aku pergi dulu, aku akan meneleponmu nanti! Annyeong!" Bersamaan dengan itu, punggung Jaemi lambat laun menghilang dari pandangan gadis mungil bersurai pirang itu.

"Sepertinya kakakku takkan mendapatkan tempat lagi di hatimu, Jae."

∵∵∵

Jaemi berlarian menuju perpustakaan kampus. Selain tempat itu adalah tempat favoritnya untuk belajar, entah mengapa, ajakan seorang Jeon Jungkook sukses membuat gadis itu merasa senang. Padahal, ajakan Jungkook untuk belajar di perpustakaan bukanlah yang pertama baginya.

"Eoh! Jeon Jung-"

Pemandangan di hadapannya saat ini sukses membuat gadis itu mengunci mulutnya rapat-rapat. Pasalnya, gadis itu kini melihat Jungkook sedang berbincang-bincang dengan seorang gadis dengan pakaian yang agak sedikit...terbuka? Hanya dengan menggunakan crop tee dan pencil skirt, bisa-bisanya ia menyentuh dada bidang pemuda itu!

HELLO MR. RIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang