14

1.5K 236 29
                                    

Hari ini seperti biasa Keyla melaksanakan kewajibannya yaitu pergi ke sekolah. Ia akan melaksanakan ujian hari kedua.
"Ma, keyla berangkat dulu ya" ucap Keyla sebelum pamit pergi ke sekolah kepada mamanya itu.

"Iya, hati-hati ya nak. Jangan lupa, ngerjainnya yang teliti" nasehat mamanya Keyla. Ia tahu bahwa akhir-akhir ini Keyla kurang tidur bahkan seperti banyak pikiran, namun mamanya belum berani untuk menanyakannya langsung karena takut semakin membuat Keyla kepikiran.

Selama diperjalanan menuju sekolah, Keyla bukannya mempelajari untuk pelajaran pertama namun ia malah terus-terusan mengecheck handphonenya.

"Sepi banget sih ini hp dari kemaren cuman gini-gini doang" ucap Keyla mendumel sendiri didalam mobil.

**

"Key, pulang bareng ya" ucap Rachel kepada Keyla setelah bel pulang berbunyi. Keyla memang selalu pulang menggunakan angkutan umum dikarenakan ia tidak ingin dibilang sebagai anak yang manja.

"Yuk balik" ajak Keyla

Selama menunggu mobil berwarna merah yang mereka tunggu lewat, Keyla secara tidak sengaja memulai menceritakan kejadian semalam atau bisa dibilang tadi pagi.

"Chel, semalem ada yang nelfon gue,"

"Hah? Siapa?"

Keyla pun langsung memberi-tahukan bagaimana bisa Michael menelfonnya dipagi buta seperti itu, karena yang Rachel tahu, bahkan semua dunia tahu kalau Michael bukanlah a morning person. Selama diperjalanan menuju rumah pun, Rachel tak henti-henrinta menghujani pertanyaan kepada Keyla tentang Michael.

Keyla semakin kepikiran bahwa ucapan Rachel kala itu ada benarnya juga.

"Lo jangan terlalu baper sama dia, Key. Lo kan tahu bahwa dunianya sangat luas dan lo liat bagaimana kehidupan lo sendiri kan? It's not the same if you want to compare it"

Keyla mendengus sebal lagi-lagi harus menerima kenyataan pahit bahwa Michael seorang musisi, ia akan pergi kemanapun yang ia mau karena ia memiliki banyak uang. Bahkan hidupnya pun pasti dikelilingi oleh wanita-wanita cantik yang jauh lebih baik dari Keyla, seorang remaja yang childish dan masih berusia 16 tahun, usianya pun terpaut belum legal.

"Key, bentar lagi lo sampe tuh! Daritadi bengong aja" ucap Rachel yang melambai-lambaikan telapak tangannya di hadapan wajah Keyla yang sontak membuat Keyla langsung menampis tangan Rachel.

"Siapa yang bengong sih, gak ada" Keyla berusaha untuk menangkal ucapan sahabatnya itu. Keyla memang typical orang yang selalu memikirkan ucapan seseorang apabila ia anggap ada benarnya, contohnya seperti tadi.

"Bang, kiri ya!" Keyla mengetuk-ngetuk atap mobil ini, alias angkot, dan segera membayar ongkos kepada supir tersebut. "Bye rachel, gue duluan ya!" Keyla langsung pamit setelah berhasil turun dari angkutan tersebut, Rachel yang melihat perubahan di diri Keyla hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Biasanya lo gak kayak gini Key. Gila ya, emang susah sih kalo udah baper sama idola sendiri, kalo gue jadi lo pun gue juga akan melakukan hal yang sama. Batin Rachel

**

Ting.. Ting..

Keyla segera merogoh handphonenya yang berada di saku roknya tersebut, setelah ia buka, ia langsung menghembuskan nafas dengan kasar.

Michaelele : good morning Keyla. I'm sorry i broke my promise :( [12.00 PM]

"Jelas-jelas udah siang, dasar kebo" ucap Keyla setelah membaca pesan dari Michael.

Meet & Greet | mgc ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang