Suasana Bandara Soekarno-Hatta terbilang tidak terlalu ramai, karena memang ini sudah malam. Keyla dan Michael baru saja tiba di bandara dan langsung menuju ke terminal keberangkatan luar negeri. Keyla tak henti-hentinya memikirkan Michael, ia pasti akan sangat rindu dan sangat sedih mengingat timezone yang begitu jauh layaknya dia kembali menjalani masa-masa seorang desperate fangirl.
"I warn you to keep smiling like this eventhough i'm not be with you here, promise me?" Ucap Michael mengarahkan kelingkingnya ke Keyla. Michael memang selalu melakukan hal-hal kecil layaknya seperti anak yang masih cilik.
Keyla melihat kelingking Michael yang sudah berada di hadapannya langsung mengaitkannya dengan kelingkingnya sendiri. "I can't promise you, but," ucap Keyla menggantung. "I promise that i'll always try to put my biggest smile eventhough i can't but i'll try just for you" even this is a fake smile, Michael. Batin Keyla melanjutkan kalimatnya didalam hati.
Michael mendengar hal tersebut langsung mengusap rambut Keyla secara lembut, "i want you to come with me so bad but you won't do that. Because of your school. I swear i'm gonna miss you, Key" ucap Michael lagi, sebenarnya saat ini sudah seharusnya Michael untuk check in kedalam, tapi ia tak ingin sama sekali meninggalkan Keyla sendirian. Walaupun kenyataan memaksanya untuk harus pergi jauh kembali ke tempat semula.
"I'm afraid that i might be losing you" ucap Michael lanjutnya, yang kembali mengingatkan Keyla akan lagu 5SOS sendiri.
Belom juga pergi, gue udah se desperate gini. gak ada kepastian kapan balik juga lagi, sekarat deh hidup gue sekarang. Baru juga seneng kemaren-kemaren. Batin Keyla lelah.
Keyla mendengar ucapan Michael hanya bisa menatap kedua manik mata Michael dan membuang nafas secara perlahan, ia sedang berusaha untuk tidak menangis. Seharusnya kalimat itulah yang Keyla tujukkan kepada Michael bukan sebaliknya. Lagipula menurut Keyla, Michael bisa saja bertemu banyak perempuan cantik dan berpostur model nantinya disana yang mungkin saja seketika bisa langsung lupa akan wajah kekasihnya.
Keyla lah yang seharusnya takut kehilangan Michael. Karena nyatanya, ia kembali dihantam oleh kenyataan besar bahwa Michael kapan saja bisa menghilang bagai ditelan bumi dan itu cukup membuat Keyla harus menahan rasa pedih serta sakit pada nantinya, apabila itu benar-benar terjadi.
Tiba-tiba pengumuman akan pesawat yang akan ditumpangi Michael pun berbunyi, menyuruh agar seluruh penumpang untuk segera masuk check in dan masuk ke dalam pesawat.
"I have to go now" ucap Michael secara tergesa-gesa. "Michael, keep my pikachu doll, okay?" Pinta Keyla dengan nada memohon dan memasang tampang memelas. Michael melihat itupun langsung menyunggingkan senyuman yang paling menawan, "i'll keep it because that doll keep reminds me of you" setelah itu Michael menangkup kedua wajah Keyla dan mengecup keningnya. Masih sama seperti pertama kali dia ninggalin gue di terminal 2E saat keberangkatan menuju Thailand. Mengingat itu kenapa dada gue terasa sesak ya? Batin Keyla.
Menatap punggung Michael saat sedang body checking dapat menghasilkan bulir-bulir air mata yang keluar dari kedua kelopak mata Keyla. "I'm gonna miss you, please keep this distance as always, Mike" ucap Keyla lirih terdengar seperti bisikan. Setelah tubuh Michael sudah tak terlihat, Keyla langsung membalikkan badan menuju rumahnya.
Pulang.
**
Michael melihat bagaimana Keyla menangis saat ia sudah didalam, ia tak ingin membuat orang yang disayanginya menangis apalagi karenanya. Tetapi semua itu terasa seperti nasi yang sudah menjadi bubur, bagaimanapun secepatnya pasti Keyla akan merasakan itu. Inilah kenyataan mereka berdua sesungguhnya, takdir mereka adalah seperti ini. Michael juga ingin sekali menetap lebih lama di negara kekasihnya, Keyla. Tetapi, telefon dan kalimat dari Calum sudah berhasil membuat pikiran akan Keyla pecah seketika karena Management mengetahui hubungannya. Michael benar-benar tidak ingin menyakiti hati Keyla karena ia yakin setelah ini entah apapun itu, management akan selalu dan senantiasa berusaha menjauhkan mereka berdua.
Sudah cukup jarak yang memisahkan, jangan lagi ada orang lain yang memisahkan mereka.
I will resist all of their wishes. If they want us to seperate, i swear i'm gonna fight for it. I'll fight for our relationship, Key. Just for you, for us. Batin Michael sembari menatap keluar jendela.
Memikirkannya saja sudah membuat Michael pusing. Semuanya terasa seperti film, terlalu cepat terlalu memusingkan.
**
"Halo?" Ucap orang diseberang sana, barusan Keyla memang menelfon Rachel entah sebuntu dan seterpuruk apapun Keyla, ia pasti akan tetap menghubungi sahabatnya itu. Ia merasa semuanya hanya bisa di curahkan kepada Rachel, karena ia masih sangat malu dan polos untuk bercerita perihal lelaki kepada mamanya.
"Hello key? You there? If you don't want to talk, i'm sorry but i've to end call this" ucapnya lagi-lagi, namun alih-alih Rachel ingin mematikan ia malah mendengar suara isakan yang sangat kencang dan cukup menyakitkan hatinya hanya mendengarnya saja.
"Oh my God! Why are you crying, Keyla?! You're not okay! I'll go to your house starting from now." Ucap Rachel secara panik, bagaimana tidak panik? Ia baru saja mendengar sahabatnya menangis sesenggukan seperti itu dan tidak berusaha mengatakan satu atau dua kata setidaknya agar tidak membuat Rachel khawatir.
"N-no, you don't have to." Akhirnya dibales juga! Batin Rachel lega walaupun didalam hatinya masih tersirat kepanikan yang terlalu parah.
"M-m-michael," ucap Keyla kembali dan masih diikutin isakan maka dari itu kalimatnya terputus-putus akibat sesenggukan. "He went to LA a minute ago" ucap Keyla berusaha untuk terdengar mengucapkannya secara lancar.
"WHAT?!" Rachel yang mendengar itu tentu saja langsung kaget setengah mati, perasaan baru aja kemaren Keyla curhat dengan hati yang berbunga-bunga sekarang udah kayak gini aja? Batin Keyla dan berdecak sendiri memikirkannya.
Ini yang ia takuti jika sahabatnya pacaran dengan seorang artis ternama, walaupun ia pacaran dengan idolanya yang menurut Rachel pun Keyla jago untuk tahu segala hal tentang mereka bahkan pacarnya sendiri sebelum menjadi pacar Michael tetapi Rachel pun juga mengerti jika mereka berdua tidak tahu apa-apa tentang the real life mereka yaitu 5 Seconds of Summer.
Ketakutan Rachel pun datang sejak dulu, ia takut Keyla seperti ini ditambah sahabatnya yang satu itu sangat polos.
"Y-yeah, he got a call from Calum this morning and he said that Michael should've to go to LA today because, something bad happen just come" jelas Keyla. Rachel langsung menyerbu dengan berbagai pertanyaan dan langsung dijawab dengan Keyla. Rachel merasa iba, sangat iba terhadap hubungan sahabatnya itu dengan kekasihnya.
"Don't be sad. Everything will be alright in the end, Michael keep remind you, right, that he will come back soon just for you. I know that he will fight for your relationship." Rachel mengucapkan hal tersebut, berusaha ingin menengangkan perasaan Keyla.
"Everyone keep saying that everything's gonna be alright when the truth is not, Rachel!" Bentak Keyla.
"this is so bullshit" ucap Keyla memelankan suaranya.
"You have to wait and be patient. Distance means nothing if someone means everything." Ucap Rachel dengan bijak, Keyla berhasil mengurangi suara isakannya itu.
"You're right. I've to wait for him and i shouldn't acting childish like this again" balas Keyla kembali menenangkan dirinya.
"That's right, c'mon wipe your tears. Michael will hate you if you're still crying"
"Oh shut up!" Setelah itu Keyla berhasil melupakan segala hal yang dapat terjadi nantinya hanya berbicara dengan sahabatnya semua terasa lebih lega.
**
VOMMENTS!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet & Greet | mgc ✔️
Fanfiction[05 March 2016] "my dream come true, but it's not that easy" ** All Rights Reserved Copyright ©2016 by louvingyou || f