Beberapa orang penjaga yang berpakaian serba hitam membuka gerbang kediaman Jung. Mempersilahkan sebuah Lamborghini reventon untuk memasuki halaman kediaman megah itu.
Jaebum menghentikan mesin Lamborghininya dan memandang halaman kediaman Seo jung dari dalam mobil.
"Uumm jadi ini kediaman megah Jung agashi.." Lirih Jaebum sembari melirik Seo jung disebelah dengan ekor matanya.
"Aigoo.. jangan berlebihan. Bisa aku tebak kalau kediamanmu lebih megah bukan, Mr. Im?" Balas Seo jung.
"Anni, jujur saja.. kediamanmu ini lebih megah daripada--"
"Araa, araa.. Guresseo, turunlah."
Potong Seo jung yang mulai merasa malas mendebatkan masalah kekayaan dengan namja berblonde itu.
Seo jung segera membuka pintu dan turun dari mobil. Yang kemudian diikuti Jaebum. Yeoja itu melangkah ke depan pintu kemudi dimana Jaebum tengah berdiri.
"Gamsahamnida.."
Seo jung menundukkan kepalanya sebentar untuk berterima kasih.
"Karena sudah berbaik hati memberikan tumpangan padaku." Lanjutnya.
"Aisshh, Guenchana. Bukankah kita sekarang teman?"
Ungkapan Jaebum yang secara dadakan itu membuat Seo jung tercengang.
"Chingu?"
"Ne, Wae? Jangan bilang kau tak mau berteman denganku."
"Aaa.. igeo.."
"Anni anni. Aku.." Jaebum menatap intens wajah Seo jung dan melangkah lebih dekat berdiri dihadapan yeoja itu. "Tidak suka penolakan." Ucapnya penuh penekanan. "Guresso, karena kita sekampus, dan juga sejurusan.. mungkin kita akan lebih banyak bertemu di masa yang akan datang. Oh? Anniya, mungkin besok dan besoknya lagi kita bisa saja berjumpa dikampus. Jadi.. aku akan menganggap dirimu mulai sekarang sebagai temanku." Jaebum menyunggingkan senyuman manisnya sembari mengacak pelan surai Seo jung.
Seo jung menepis pelan tangan namja itu turun dari kepalanya. "Yaaa gundae--"
"Aisshh aku sudah bilang kalau aku tidak menerima penolakan. Karena kita sudah berkenalan dan kau tadi berani meminta bantuan padaku, bukankah kau harus memberikan imbalan?"
"Yak!" Kesinisan Seo jung pun akhirnya kembali keluar. Jaebum sedikit tersontak karena bentakannya. "Ahh jinjja.. cepat sebutkan imbalan apa yang kau inginkan!?" Ketusnya.
"Imbalannya.. Kau.. jadilah temanku. Aracci?"
Raut wajah sinis Seo jung mendadak berubah. Kini yeoja itu sukses terpaku dan pikirannya melayang ke tempat lain. Ucapan Jaebum barusan mengingatkannya akan pernyataan yang pernah diucapkan oleh Myungsoo padanya. Yah, benar-benar sama persis.
"Yaa Jung-agashii."
Jaebum menggerakan telapak kanannya dihadapan wajah Seo jung karena tak mendapat respon balik apapun dari yeoja itu.
"Eoh?"
"Aigoo, kau melamun?"
"Anni.."
"Guresso eotteo, hum?"
Jaebum harap-harap cemas menunggu jawaban Seo jung.
"Hanya menjadi teman bukan?"
"Ne?"
"Kalau cuman itu.. Gurae."
"Assaa!"
Jaebum sukses dibuat tersenyum lebar mendengar pernyataan yang keluar dari bibir Seo jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HIM
FanfictionJung seojung hanyalah seorang gadis polos yang ceria. Kehadiran sang kekasih yang sangat ia cintai membuat hari-harinya lebih berwarna. Namun, Tuhan berkata lain. Keduanya tak berjodoh. Nasib naas menimpa sang kekasih dan membuat Seojung harus ditin...