[Chapter 16] WENDY SON

1.4K 87 11
                                    

"Omo Omo, Bukankah ini Wendy Son, kekasih sepupuku?"

Wendy dibuat terkejut dengan kehadiran 3 serangkai Jiyeon, Irene dan Seulgi, yeoja-yeoja yang terkenal suka sekali tebar pesona pada para namja di kampus itu.

Yeoja itu sukses mendesah malas saat disuguhi pertanyaan tak penting dari yeoja yang ia kenal sebagai sepupu dari Im Jaebum, Park Jiyeon.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Tanyanya malas, tak berniat membalas pertanyaan Jiyeon barusan.

"Anni, Aku malah berniat membantumu."

"Mwo?"

Ucapan Jiyeon berhasil membuat Wendy menolehkan kepala menatapnya.

"Ne, Aku merasa kasihan padamu. Guresso.. hatiku tergerak untuk membantumu.." Ungkap Jiyeon sambil tersenyum palsu.

Ia melirik Irene yang berada dikanannnya sebentar, dan dibalas senyuman miring dari yeoja itu. Sedangkan Seulgi hanya mempertahankan reaksi diam. Ia tak mau ikut campur saja dengan rencana kedua sahabatnya itu. Jujur saja, cerita singkat yang mereka ungkapkan tadi padanya tentang Seo jung dan Jaebum belum sepenuhnya ia percayai. Mana mungkin hanya mengantar Seo jung pulang, sudah berarti bahwa Jaebum dan Seo jung memiliki hubungan khusus. Itu belum tentu benar bukan? Begitulah pemikiran Seulgi. Apalagi kedua sahabatnya itu berusaha membuat kejadian yang mereka lihat di parkiran tadi untuk memancing kemarahan Wendy, dan membuat hubungan persahabatn Wendy dan Seo jung hancur. Seulgi merasa itu terlalu kejam.

"Bantuan? Memangnya aku terlihat sedang kesusahan? Sebenarnya apa maksudmu, Jiyeon-ssi. Bisakah langsung saja pada intinya." Balas Wendy penuh penekanan.

"Yaa bukannya kau sejak tadi berdiri disini dan sibuk memainkan ponselmu karena tengah berusaha menghubungi sepupuku, Jaebum. hum?"

Wendy memutar bola matanya malas. "Kalau memang iya, wae?" Tanya Wendy sambil melipat tangannya didepan dada.

Jiyeon maju selangkah dihadapan Wendy. "Gundae.. apakah kau tahu, mengapa Jaebum sejak tadi tidak mengangkat teleponmu?"

Wendy membulatkan kedua matanya. Sejak tadi sebenarnya ia bertanya-tanya mengapa Jaebum tidak mengangkat teleponnya, padahal terhitung sudah 9 kali Wendy berusaha menghubunginya. Wendy menghembuskan nafasnya kasar. Ia benar-benar mengutuk Jaebum didalam hatinya, yang sudah setuju untuk menemani Wendy ke ulang tahun temannya, tapi sekarang menghilang entah kemana.

"Kau tidak tahu bukan, Wendy-ssi?"

Wendy kembali memfokuskan tatapannya pada Jiyeon yang kini berdiri dihadapannya.
"Jaebum.. eodi?" Tanya yeoja itu akhirnya.

Jiyeon tersenyum miring dan melipat tangannya didepan dada.
"Aigoo.. kau benar-benar tidak tahu Jaebum pergi dengan yeoja lain, dan membiarkanmu menunggunya seperti yeoja bodoh disini. Aishh sepupuku itu benar-benar!" Ujar jiyeon dengan sengaja menampilkan bakat beraktingnya dihadapan Wendy.

Wendy menyerngitkan dahi, bingung. "Yeoja? Musun soriya?" Tanya yeoja itu, mulai penasaran.

"Umm.." Jiyeon bepikir sejenak seraya menoleh kebalakang, ke kedua sahabatnya. "Apa aku harus memberitahukan yang sebenarnya padanya?" Tanyanya meminta pendapat Irene dan Seulgi.

"Ne.." Irene mengangguk pasti. Ia menyenggol lengan Seulgi disebelahnya, meminta reaksi yeoja itu. Seulgi pun hanya mengangguk dengan wajah datar tanpa berucap apapun.

Jiyeon kembali menatap Wendy. "Sebenarnya, aku ingin merahasiakan hal ini darimu. Gundae.. karena aku tahu kau memiliki hubungan khusus dengan Jaebum.. Aku tidak tega melihat--"

"Bisakah kau langsung bicara pada intinya saja." Potong Wendy yang tak sabaran.

"Aihh ara, arasso. Tadi.. aku melihat Jaebum diparkiran VVIP dengan seorang yeoja. Mereka tampak sangat.. mesra dan.. yaahh bahagia. Aku pikir tadi itu kau, tapi ternyata.. yeoja itu.."

I'M NOT HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang