[Chapter 14] ROOFTOP KISS(!?)

1.6K 134 4
                                    

•Tinggalkan jejak setelah membaca ya^^
.
.
.
Myungsoo keluar dari kelas Ilmu Bisnis sambil tak berhenti memainkan jemarinya pada layar touchscreen iphonenya.

"Myungsoo-ssi"

Merasakan sebuah tepukan pada bahu kanannya, namja itu pun spontan berbalik.

"Oh, Ne?"

"Umm.. mau ke kantin bersama?" Tawar yeoja yang menepuk bahu Myungsoo barusan sambil tersenyum manis.

"Mian, aku sudah ada janji."

Myungsoo dengan cepat melangkah pergi dari sana dengan terburu-buru, tanpa memperdulikan yeoja itu.

"Omo omo. Apa barusan aku tak salah lihat? Seorang Park Jiyeon, ditolak pertama kali oleh seorang namja?" Ucap salah seorang teman dari yeoja bernama Park Jiyeon itu sembari mengambil tempat di sisi kanannya.

"Yaa Seulgi-ah, kau mau mati?" Jiyeon memasang wajah pembunuh berdarah dingin menatap yeoja bermata eyes smile itu. Seulgi pun mau tak mau mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"Apa jangan-jangan dia sudah mempunyai yeojachingu?" Duga seorang yeoja berkulit pucat yang tiba-tiba saja ikut bergabung sembari mengambil tempat di sisi kiri Jiyeon.

"Aaa.. mungkin saja yang dikatakan Irene benar, Jiyeon-ah." Tukas Seulgi. Dan lagi-lagi yeoja itu mendapat tatapan pembunuh dari Jiyeon. "Mak-maksudku, mungkin saja.. Mungkin itu.. belum tentu benar bukan?" Lanjut Seulgi ketakutan saat mendapat tatapan menyeramkan dari sahabatnya itu, apalagi melihat kedua mata Jiyeon yang dipenuhi eyeliner tebal. Benar-benar sukses membuatnya merinding. Menurutnya, sahabatnya yang satu ini memang cocok memerankan peran antagonis dalam sebuah drama korea.

"Apa kita harus mencari tahu?" Kini Irene menatap Jiyeon menawarkan sebuah bantuan.

"Tidak perlu." Balas Jiyeon santai sambil melipat kedua tangannya didepan dada. "Aku tahu dia sedang dekat dengan siapa akhir-akhir ini."

"Nugu?"

Jiyeon menatap Irene intens. "Yeoja dingin dan sok angkuh yang suka tebar pesona pada semua namja dikampus ini." Ungkap Jiyeon sembari tersenyum miring.

"Maksudmu..." Seulgi terlihat berpikir.

"Aaa.." Irene mengangguk mengerti. "ternyata yeoja angkuh itu.."

Ucapan Irene membuat Seulgi dengan tampang lemotnya menolehkan kepala pada yeoja putih itu. "Nugu, nugu?" Tanya Seulgi antusias.

"Baboya.. tentu saja yeoja yang paling seorang Jiyeon benci." Irene beralih menatap Jiyeon sambil tersenyum licik. "JUNG-SEO-JUNG" Yeoja itu kemudian mengeja sebuah nama dan membuat Seulgi ber-Oh-ria.

-

-

Semilir angin yang berhembus lembut menerpa surai kelam milik Jung seo jung dan membuatnya tergerak dengan indah. Seo jung sejak 20 menit yang lalu masih setia mempertahankan posisi berdirinya, memandang suasana keramaian yang padat akan mahasiswa-mahasiswi yang berlalu-lalang di bawah sana. Terkadang Ia tersenyum, namun kadang senyum itu digantikan dengan raut kesedihan.

"Yaa Jung seo jung."

Seo jung tersontak saat gendang telinganya menangkap suara seorang namja yang terdengar familiar dari arah belakang. Spontan yeoja itu membalikkan tubuhnya. Kedua lensa kecokelatan itu membulat sempurna mendapati Kim Myung soo yang kini berdiri tidak jauh dihadapannya sambil tengah memamerkan senyuman khas andalan namja itu. Seo jung tersadar akan suatu hal, bagaimana bisa sosok namja pengganggu itu bisa berhasil menemukan keberadaanya di roftoop kampus ini.

I'M NOT HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang