[Chapter 19] UGD

1.1K 78 8
                                        

Anyeong Chingguudeull^^
Author comeback~

Sorry bgt yaa kalo Author vacumnya agak lama. Bukan 'agak lama' yaa tapi LAMA bgt kan yaa wkwk
Yah, iknowthat.
Mianhae:(
Author jg butuh liburan hehee.

"Udah ah thor, nggak usah kebanyakan bacot! Next chapt'nya muanaa"

Maaf, author kebanyakan basa-basi guys:')

Langsung aja yaa ini next chapternya XOXO

--HappyReadings--
.
.
.
.
Jung seo jung keluar dari kelas terakhir dengan langkah terburu-buru.

Myungsoo yang saat itu memang sekelas dengannya, baru saja akan mengikuti yeoja itu kalau tidak dihadang secara dadakan oleh Jiyeon.

"Waeyo?"

Tanya Myungsoo yang bingung dengan Jiyeon yang kini berdiri dihadapannya.

Jiyeon mengigit bibirnya gugup.

"Umm.. anni, hanya saja aku ingin meminta bantuan padamu, Myungsoo-ssi."

"Ohh.. Gundae, tidak bisakah kau minta bantuan pada yang lain?"

Jiyeon menghembuskan nafasnya kasar. "ituu.. sebenarnya aku tidak dekat dengan anak lain dikampus ini, kecuali dengan Seulgi dan Irene. Tapi karena hari ini mereka tidak ada kelas, jadinya aku bingung harus minta bantuan pada siapa, Myungsoo-ssi."

Myungsoo berpikir sejenak. Ditatapnya wajah polos Jiyeon.

Sebenarnya, Ia benar-benar ingin menyusul Seo jung sekarang karena penasaran mau kemana yeoja itu pergi sehingga keluar dengan terburu-buru seperti tadi.

Tapi melihat Jiyeon yang sepertinya tengah kesusahan dan sangat membutuhkan bantuan sekarang ini, membuatnya harus mengurungkan niat awalnya itu.

"Gurae. Kita keluar dulu dari kelas dan bicara sambil jalan."

Ucap Myungsoo kemudian sambil tersenyum ramah, yang saat itu juga membuat Jiyeon yang sedari tadi terlihat gugup bisa tersenyum lebar.

"Ne. Gu-gurae."

"Kajja."

Myungsoo mulai berjalan terlebih dahulu, diikuti Jiyeon yang mengekor dibelakangnya.

-

-

-

Seo jung terlihat panik saat memasuki UGD Universitas Seoul.

Dibukanya satu-persatu tirai putih yang terdapat pada setiap bilik di dalam sana, mencari keberadaan seseorang yang telah berhasil membuatnya benar-benar khawatir seperti ini.

Ketika tirai bilik keempat terbuka, barulah yeoja itu bisa menghembuskan nafas legah.

"Yakk Son Wendy!"

Seo jung yang dilanda emosi tanpa perlu berpikir panjang langsung saja menghantam kaki kiri Wendy yang sedang terjulur kaku dengan tasnya.

PLAK

"Auw!"

Wendy memekik keras.

"YAK, neo michyeosseo!? Ini begitu sakittt" Omel Wendy akhirnya.

"OMO, yang terluka kakimu yang ini?"

Seo jung dengan cerobohnya kembali menyentuh kaki kiri Wendy yang terluka.

"YAAKK" Wendy kembali memekik keras.

"Aih, aku tidak sadar. Jeongmal mianhae.."

"Kau sengaja bukan?"

I'M NOT HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang