Bertemu Kembali?

2.8K 229 5
                                    


Triss mengernyit ketika membuka mata, mengedipkanmya beberapa kali mencoba memfokuskan pandangan dengan cahaya yang mulai bahkan sudah terang.

"Non? Sudah bangun?" Tanya Bi Inah sambil mengetuk pintu kamar.

Triss menguap, merasakan kantuk yang masih saja berpenghuni dimatanya, padahal ini sudah jam 10 pagi.

"Udah bi. What it is bi?" Tanyanya dengan suara yang masih serak.

"Anu Non saya ndak ngerti."

Triss menghampiri pintu, memegang knop pintu lalu membukanya sedikit, dia timbulkan kepalanya keluar. Tentu saja ini membuat Bi Inah kaget.

"Hahaha biasa aja kali bi. Ada apa?"

"Eh abisnya bibi kaget Non," jawabnya seraya tersenyum namun agak dipaksakan "Itu Non ditunggu Tuan sama Nyonya di bawah."

"Oke bi. Thanks and bye!" Jawabnya sembari menutup pintu, dan segera berlari menuju kamar mandi.

*

Triss menuruni tangga sembari menggosok-gosokkan handuk kebagian rambut agar segera kering. Dilihatnya Thomas dan Jully tengah duduk diruang tv menikmati segelas teh panas. Tapi ada yang berbeda dari penampilan mereka berdua.

"Dad? Mom?" Seru Triss ketika menghampiri mereka dan duduk diantara mereka.

"Father and mother really neat really. Where are you going?" Tanyanya keheranan, mereka memakai pakaian yang rapi hari ini. Biasanya memang rapi, tapi kali ini lebih rapi.

"We both want to abroad," Jawab Jully dengan senyumannya yang seperti biasa, hangat dan damai.

"What?" Tanya Triss kaget "Kita di sini itu baru beberapa minggu dad, mom. Masa mau keluar negeri lagi?"

"Ihh anak dady geer ya, siapa yang mau ngajak kamu?" Jawab Thomas sambil mencubit hidungnya manja.

"Terus mau apa dong kesana? Dan kemana?"

"Kita mau ke Amerika sayang, mau ketemu tante," jawab Jully dan langsung dilanjutkan Thomas, "Sekalian Dady ada cabang perusahaan disana yang harus dikontrol."

"Tapi.. Nanti Triss dirumah sama siapa?" Dia merengek sambil menyenggol tangan mereka "Lagian ngapain pindah ke sini kalo emang masih ada tugas di luar negeri. Makin jauh tau dad!"

"Oh my good! Kamu udah gede masih aja penakut," kemudian tawa mereka meledak. Tapi tidak dengan Triss yang menatap mereka kesal, masalahnya dia selalu bersama mereka kemana-mana, tapi kali ini?

"Sudahlah Triss jangan jadi anak manja," Thomas mengelus rambut panjang Triss dengan lembut. Dia hanya mengangguk merespon Thomas, tapi tetap saja dia masih merasa kesal.

*

Kini Triss berada di bandara, mengantarkan Thomas dan Jully. Sebelum mereka berpisah, mereka berpelukan dalam kehangatan. Tapi kali ini pelukan Jully terasa berbeda, terasa semakin erat dan hangat, seperti ada sesuatu yang dia pendam. Tapi entah apa, Triss hanya bisa merasakannya tanpa tau isihatinya.

"Triss my dear, jaga dirimu baik-baik ya sayang. Jangan bandel dan cengeng! Mom sayang Triss," Jully memulai percakapan dan mencium kening Triss lembut dan lama. Matanya tampak berkaca-kaca.

"Ahhh Momy, don't cry. Triss tau, Triss emang lucu dan ngangenin, jadi Mom sedihkan nanti pasti di sana kangen Triss, terus nanti seneng-seneng tanpa Triss. Bete ah," Jawab Triss sambil memeluk Jully, tapi kali ini dia memilih berekspresi seperti anak kecil.

Mencari Kiblat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang