Tanda Tanya

1.8K 166 3
                                    

Chapter 12

Triss mengerjapkan mata berkali-kali, mencoba memfokuskan pandangannya. Kepalanya masih terasa berat. Dia juga mengernyitkan dahi ketika mencium aroma busuk, yang tak lain adalah dirinya. Aroma yang disebabkan oleh telur,terigu dan lumpur. Memang dia sudah agak bersih karena terkena air hujan, tapi jangan menganggap aromanyapun akan menghilang.

"Non udah bangun?" Bi Inah mendekati Triss sembari menutup hidungnya dengan kain lap. Mungkin karena bau.

"Euh meni seungit.. Non nanti atuh mandi ya, bau aduh" Pa Amin yang baru saja datang, berbicara ceplas-ceplos. Tentu saja mendapat pukulan dari Bi Inah.

"Non lagi sakit bapak! Gak sopan ngomong kaya gitu!"

"Gapapa bi, aku emang bau. Bi kenapa aku bisa ada disini?" Tanya Triss sambil berusaha terduduk.

"Udah non rebahan aja.. tadi ada yang nganterin non. Tuh orangnya nungguin, tapi ketiduran. Katanya non tadi hujan-hujanan"

Triss berdiri mencoba mendekati seseorang yang tertidur dikursi kamarnya. Dia kaget ketika melihat sosok itu. Jantungnya berdebar, perutnya mulas. Seulas senyuman manis dia perlihatkan. Tapi seseorang itu masih tertidur. Raut wajahnya yang tenang. Nafasnya yang teratur. Begitu suatu pemandangan yang indah baginya.

"Azka?" Triss berguman pelan.

Dia fikir tidak akan membangunkan Azka, tapi Azka malah terbangun sambil mengibas-ngibaskan tangannya keudara. Mungkin karena bau. Melihat itu, Triss berjalan mundur untuk menjauh.

"Triss? Udah bangun? Kenapa? Masih pusing? Pu-" Azka membudal menanyakan keadaan Triss. Tidak bisa dipungkiri lagi, dia memang khawatir ketika tadi Triss tidak sadarkan diri. Tapi ucapannya terpotong.

"Gapapa" Triss tersenyum. "Makasih ya, maaf bau"

Azka menggeleng "aku udah bilang tadi, kamu baupun tetep cantik" Azka tersenyum "Maafin aku ya, ini salah aku"

Kali ini giliran Triss yang menggeleng "ini bukan salah siapa-siapa. Gak ada yang salah ko"

Handfone Azka bergetar tanda ada panggilan masuk "waalaikumsalam... iya.. pulang kok.. bentar lagi mi.. iya umi maaf hari ini Azka pulang telat... iya iya.. assalamualaikum"

"Dimarahin? Maafya Ka?"

"Gak ko. Yaudah aku pulang dulu ya Triss, cepet sembuh. Jangan bandel hujan-hujanan lagi. Oh nanti kamu mandi ya, bau soalnya, tapi jangan sekarang, nanti malah tambah sakit." Tanpa sadar, Azka mengusap lembut puncak kepala Triss, tapi tak lama dia sadar "astagfirulloh, aku pulang ya assalamualaikum"

"Pa, bi.. saya pulang dulu ya, assalamualaikum" sambil membungkukkan badan.

"Iya wa'alaikumsalam. Makasih ya, jangan malu-malu buat main kesini lagi ya" jawab Bi Inah dan Pa Amin.

---

Selesai mandi Triss kembali rebahan diatas kasurnya. Dia masih tidak habis pikir kenapa semua orang memperlakukannya semena-mena? Tapi buru-buru pikiran buruknya dia buang jauh-jauh.

Triss membuka Laptopnya, berniat untuk mengaktifkan skype. Dia rindu Momy dan Dadynya. Sudah tiga kali dia menghubungi Momy nya tapi tidak ada jawaban. Semua sosmed dia aktifkan hanya untuk tahu kabar kedua orang tuanya tapi tetap tak ada jawaban.

Satu jam dia berkutat didepan laptop, tetap tak ada jawaban. Ada apa sebenarnya? Dua jam dia masih setia dihadapan laptopnya. Tiga jam akhirnya dia menyerah.

Ada apa sebenarnya dengan kedua orang tuanya? Mungkinkah mereka sibuk? Tapi sesibuk-sibuk mereka, mereka tidak akan lupa menghubunginya. Pikiran buruk mulai mengganggu setiap inci sel-sel otaknya. Dia khawatir. Dia resah. Dia takut.

Tak lama ada notifikasi line, harap-harap cemas dia membukanya.

Maharani Cassie : ini tante. Gimana kabarnya? Baikkan?

Maharani Cassie : eh gak usah dijawab deh! Bentar kita video call aja.

Triss menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu

"Ah hallo tante!" Seru Triss dengan riang.

"Triss! Kamu makin cantik aja. Lama ya gak ketemu. Kangen tante"

"Tante bisa aja. Tante tuh kaya yang masih muda aja wajahnya padahal udah tua, eh" Triss menutup mulutnya "becanda tante, Triss juga kangen tante"

"Haha! Bisa aja kamu!" Hening beberapa saat.

"Lho tante dimana? Kaya kenal itu tempat! Tante di Indonesia?" Tanya Triss heran ketika melihat latar belakang tempat Tante Rani berada.

"Hah? Apa? Aduh! Tante di Amrik ko" jawab tante Rani gelagapan.

"Tan? Kenapa matanya sembab? Udah nangis ya? "

"Gak. Udah Triss tante sibuk!" Lalu sambunganpun terputus.

---

Haha pendek ya? Udah pendek garing pula_- jalan buntu nih :'D
Kritik dan saran coment! Daaaaan Votenya jangan lupa.
Oh iya. Marhaban ya Ramadhan semuanya! Semangat puasa pertamanya.













Mencari Kiblat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang