Kunjungan ke Masjid2

2.3K 189 15
                                    


Hampir setiap minggu Triss berkeliling mengorek informasi Islam. Dia mengunjungi masjid-masjid bersejarah yang ada di kota Surabaya. Tentu saja dia tidak sendiri, Hana, Mutiara dan Azka setia menemaninya. Mereka juga sembari memperdalam ilmu agamanya.

Mereka mengunjungi mulai dari Masjid Ampel atau Masjid Rahmat. Masjid ini dibangun pada tahun 1421 masehi pada jaman Sunan Ampel, atau yang bernama asli Raden Achmad Rahmatullah. Masjid ini memeliki luas sekitar empat hektar. Tapi sayang, mereka tidak bisa masuk dan hanya bisa berkeliling diluar. Selain karena Triss adalah non muslim, juga karena banyak orang yang datang kesini. Kata penjaga Masjid, mungkin saat ini ada lima ribu orang yang datang untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, dan ini membuat mereka agak berdesakkan.

Minggu berikutnya mereka mengunjungi Masjid Agung Surabaya. Masjid ini memiliki kemegahan yang melelehkan. Awalnya, pada tahun 1995 adalah pelatakkan batu pertama sekaligus memancangkan 53 tiang dari sekitar 2000 tiang yang dibutuhkan. Namun, terjadi kesulitan saat membangun Masjid ini, yaitu kekurangan dana. Berselang lima tahun kemudian, yaitu tahun 2000 Wapres RI berinisiatif menggalang dana. dan sekarang, jadilah masjid yang mampu melelehkan pandangan. Dengan kubah masjid yang berbentu seperti setengah telur dengan 1,5 layer setinggi 27 meter, kubah ini juga memnggunakan teknologi canggih yang jarang digunkan. Ukiran dan Kaligrafi nampak dominan disetiap sudut masjid. Dan ketika masuk, ada sekitar 45 pintuukir berbahan kayu jati. Intinya, masjid ini begitu mengagumkan.

Minggu berikutnya lagi, mereka mengunjungi Masjid Cheng Hoo. Masjid ini memiliki simbol bersatunya dua hati, yaitu antara Islam dan budaya China.masjid ini didirikan pada tahun 2001 karena keinginanmasyarakat muslim Tionghoa di Surabaya ingin memiliki tempat ibadahnya sendiri. Secara arsitektur, masjid ini memeiliki keunikan tersendiri. Layaknya bangunan khas Tionghoa, warna merah dan kuning emas mendominasikan bangunan Masjid dan diselingi dengan sedikit warna hiaju. Masjid ini juga sering mengadakan pengajian, sekalipun non muslim boleh datang kepengajian itu untuk bertanya-tanya tentang islam. Dan moment ini digunakan oleh Triss. Mulai saat itu, Triss sering mengunjungi Masjid ini untuk memperdalam islam, walaupun sebenarnya dia non muslim.

---

Suatu minggu di Masjid Cheng Hoo, Triss duduk mendengarkan seseorang didepan berbicara. Dia kali ini sendiri, tidak bersama Azka, Hana maupun Mutiara. Disini juga banyak yang non muslim seperti dirinya. Jadi Triss tidak terlalu khawatir.

Semua yang ada diruangan itu diam. Bahkan ada yang sampai menangis, tak terkecuali Triss. Dia juga meneteskan air mata ketika seseorang menceritakan wafatnya Rasulullah. Ya walaupun Triss sebenarnya tidak tahu siapa itu Rasululluh, tapi kisahnya menggetarkan hati Triss.

"Ketika turun ayat Al-Maidah Nabi Muhammad SAW merasa tidak kuat menanggung arti dari ayat tersebut. Beliau bertelekan (bersandar) pada untanya dan unta pun tertunduk.

Turunlah Malaikat Jibril dan berkata :"Ya Muhammad, benar-benar telah sempurna hari ini perihal agamamu dan telah selesai apa yang telah diperintahkan Tuhanmu kepadamu, dan apa yang dilarangNya padamu. Kumpulkan sahabat-sahabatmu dan kabarkan pada mereka bahwa aku tidak akan lagi turun kepadamu setelah hari ini." Lalu kembalilah Rasulullah dari Mekah ke Madinah. Dikumpulkannya sahabat-sahabatnya dan dibacakannya ayat tersebut kepada mereka serta menceritakan kepada mereka tentang apa yang dikatakan oleh Jibril AS.

Mendengar berita tersebut bergembiralah para sahabat dan mereka berkata :"Telah sempurna Agama kita" Kecuali Abu bakar ra. Dia sangat bersedih dan kembali kerumahnya. Dia mengunci pintu dan tenggelam dalam tangisnya siang malam. Para sahabat mendengar keadaan Abu Bakar itu, mereka berkumpul dan mendatangi rumah Abu Bakar ra.

Mencari Kiblat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang