Fifth: Shocked

2.4K 193 24
                                    

BEL istirahat pun berbunyi, anak murid SMP Taruna Bangsa pun berhamburan keluar kelas menuju ke kantin.

Begitu juga dengan Joanna dan kedua sahabatnya yang di panggil dengan sebutan 'primadonna IX-5' ngakak sih dengernya.

***

"Kalian mau makan apa? Biar gue yang pesenin." ujar Cecillia menawarkan kepada sahabatnya yang sekarang sudah duduk manis di meja makan yang di sediakan oleh kantin sekolah.

"Gue somay deh, Cil. Sama es jeruk yaa." sahut Clara.

"Gue es teh manis aja deh, males makan." Joanna ikut menyahut.

"Oke deh, tunggu ya!" ujar Cecillia sembari berlari kecil ke arah deretan penjual makanan yang ada di kantin.

Joanna merasa sangat tidak nyaman berada disini, karna Ferdinand yang ada di meja paling pojok bersama teman-temannya selalu memata-matainya daritadi.

Duh ya, tuh cowo bikin gue ngga tenang aja.

"Lo kenapa, Na?" tegur Clara, gadis itu tetap menunduk tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Clara pun lama-lama jadi ikut merasa seperti ada yang memata matai mereka berdua dari tadi, gadis berambut ikal berwarna pirang itu pun langsung menyapu ke seluruh sudut ruangan di kantin dengan pandangan matanya.

Memang sih rambutnya yang pirang itu memang keturunan, dan juga di Sekolah mereka di perbolehkan.

Tak lama, Clara langsung mendapati Ferdinand yang duduk di meja paling pojok bersama temannya dengan posisi fokus melihat ke arah mereka berdua, terutama Joanna.

"Ferdinand?" ujar Clara bertanya kepada Joanna yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

"Gausah bawa-bawa nama tuh cowok deh ya, eneg banget sumpah."

Joanna pun sukses membuat Clara di mabuk kebingungan dengan sikapnya itu.

"Woi bantuin gue dong ini."

Cecillia heboh sendiri, sok-sokan mau ngebeliin tapi bawa nampan yang di atasnya cuma ada beberapa makanan dan minuman aja masih minta tolong. Cecillia, Cecillia.

Clara hanya tertawa melihat Cecillia yang sedang kesusahan membawa nampan berisi jajanan tersebut.

Cecilli melotot tajam, "Anjir lo, bantuin gue kek." ujarnya jengkel melihat Clara yang sedari tadi hanya menertawakannya.

Clara mengambil nampan ditangan Cecillia, "Iye bawel, sini gue bantuin. Rempong amat si lu bawa beginian doang."

"Na, ayo cerita dong lo kenapa."

Joanna mendongakkan kepalanya, "Lo berdua jangan bilang siapa siapa ya."

"Kemaren tuh gue jalan-jalan sama--"

"Ferdinand, terus gue di--"

Belum selesai ia berbicara, pembicaraannya itu malah dipotong oleh ocehan dari Clara.

"Di apain lo, Na? Di hamilin? Lo tuh ya ngomong aja lama bener loading-nya, bikin gue nggak sabaran aja." timpal Clara memotong pembicaraan sembari tertawa jahil.

Joanna mendengus kesal, "Ih ini serius, kemaren gue jalan-jalan seharian sama Ferdinand terus gue di peluk sama dia." ucapnya sembari memejamkan mata lalu berbicara dengan kata-kata yang nadanya cepat namun lancar.

Cecillia yang sedang asik melahap snacknya jadi tersedak mendengar pernyataan dari Joanna bahwa dia di peluk oleh Ferdinand.

"Oh, di peluk--" ucap Clara santai.

Destiny [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang