Eighteenth: Anything For You

1.6K 79 0
                                    

"GUE sayang sama lo, gue mau lo jadi cewek gue. Please, jangan tolak gue untuk yang kedua kalinya." Audy memelas seraya memegang erat kedua tangan gadis pujaan hatinya itu, "Lo tuh ya. Kan udah gue bilang nanti ya nanti, maksa banget sih. Baru juga tiga bulan kita kenal," desis Joanna menepis tangan Audy keras. Turunlah sudah harga diri Most Wanted satu ini.

"Ta-tapi, Na—"

"Nggak ada tapi-tapian!" potong Joanna yang langsung membuat bibir Audy bungkam seketika, cowok itu menundukkan kepalanya pasrah, "Kasih gue waktu sebentar lagi, Dy." lanjutnya dengan tatapan sendu, tangannya menarik dagu Audy kembali ke posisi semula, "Kasih gue waktu." ulangnya pada Audy yang kini hanya menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Audy menyingkirkan tangan Joanna dari dagunya dengan beberapa gelengan seraya berkata, "Nggak usah pegang-pegang, mahal." gadis itu terkekeh geli lantas menoyor dahi Audy pelan. Dan tanpa kata-kata lagi, ia pergi meninggalkan Audy sendirian.

Dengan hati yang sebenarnya lagi-lagi kecewa. Ini tahap dimana dirinya harus bertahan ataukah menyerah begitu saja, tapi setiap ia ingin menyerah ia selalu ter-ingat bahwa Joanna memang gadis yang pantas untuk diperjuangkan.

Beralih pada Joanna yang sebenarnya ada rasa ingin menerima pernyataan cinta Audy, tapi ia tidak mau cepat-cepat mengambil keputusan. Ia ingin tahu seberapa tulus Audy mencintai Joanna, dan baginya 3 bulan mengenal Audy itu belum cukup.

Keanu menghampiri Audy yang duduk menyediri dibawah rerindangan pohon yang teduh. Tangan Keanu menepuk bahu cowok itu pelan lantas membuat Audy menoleh seraya berkata, "Gue ditolak lagi, Bro." ujarnya kembali menunduk, memfokuskan tatapannya kearah sepasang sepatu sport berwarna hitamnya yang menapak ke tanah berumput ini.

"Jangan nyerah gitu aja, kasih dia waktu buat mikir. Kalo gue jadi cewek, dan ada bad boy semacem lo juga gue akan ngelakuin hal yang sama kayak dia ke elo."

Audy mengedikkan bahunya ambigu, "Kalo disini ceweknya itu elo, gue ogah kali ngejar-ngejar lo kayak gini. Dasar homo," protes Audy yang pikirannya tak sejalan dengan pikiran sahabatnya itu. Membuat Keanu memutar bola matanya jengkel, "Perumpamaan doang tolol." memang sulit, mengajak bicara orang yang sedang patah hati.

***

"Lo nolak Audy lagi?!" pekik Clara dan Cecillia bersamaan, membuat Joanna melotot tajam kearah mereka, "Jangan teriak-teriak kenapa sih, disini tuh banyak biang gosip." protesnya membuat kedua sahabatnya itu nyengir kuda.

"Tapi nggak apa-apa sih lo nolak dia lagi, gue tau kok kemana arah pikiran lo, Na." Cecillia mengangguk-angguk setuju, dengan senyum miring serta alisnya yang naik turun. Berbeda dengan Cecillia, Clara diam menatap keduanya bergantian, "Jangan gitu dong lo berdua, jahat banget sih sama Audy. Gitu-gitu juga, cowok punya perasaan. Kasih kesempatan sekali aja kenapa sih, susah banget kayaknya." ucap Clara yang membuat Cecillia melotot tajam kearahnya.

"Lo nggak tau rasanya jadi gue, sebenernya gue kasian sama dia yang harus rela harga dirinya turun cuma gara-gara gue tolak terus. Tapi ya mau gimana lagi? Masa iya gue harus nerima dia sebagai pacar gue, sedangkan gue aja belum tau banyak tentang dia. Apalagi kalo mengingat sikap dia yang bad boy kayak gitu. Ngertiin gue dikit lah," Joanna diam ketika mengatakan seperti itu.

Clara menaikkan alisnya satu, "Emang kalo dia bad boy kenapa? Jangan cuma karena sifat dia yang buruk kayak gitu, terus bisa lo jadiin alasan buat nolak dia berulang kali. Lo pikir cowok nakal yang suka nyakitin cewek itu nggak punya hati? Punya, Na. Lo nggak tau kan kenapa dia bisa nakal begitu? Nggak tau kan? Makannya, lo tuh jangan nilai orang dari sebelah mata kayak gitu. Bahkan lo belum kenal dia lebih dalem lagi, apa salahnya coba jalanin hubungan sambil mengenal satu sama lain? Daripada, lo ngambil keputusan kayak gini dan jatuhnya malah nyakitin hati dia, apa lo nggak nyesel kalo nantinya dia bener-bener pergi dari hidup lo? Dan lo bakal ngerasain gimana rasanya penyesalan itu emang diakhir. Kenapa gue bisa ngomong kayak gini? Ya karena gue udah bisa nilai kalo Audy emang tulus sama lo, masa iya selama ini lo nggak sadar akan hal itu? Please deh, Na. Dia orang yang cukup frontal lho kalo menurut gue." Cecillia dan Joanna tampak heran, mengapa Clara bisa menggurui seperti ini.

Destiny [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang