Thirteenth: Senior High School

2.1K 90 0
                                    

HARI ini Joanna telah resmi menjadi siswi Sma Cipta Kejora. Gadis ini mengangkat dagunya ketika berjalan di sepanjang koridor kelas 10.

Pembagian kelas pun akan dilaksanakan hari ini, ia berharap bisa sekelas lagi dengan kedua sahabatnya.

Pengumuman pun dilaksanakan, membuat keinginan Joanna tercapai. Mereka sekelas masuk ke kelas unggulan yang rata-rata berisi anak pintar dan pastinya akan cepat terkenal karena mereka yang biasanya anak yang mudah bergaul. Itu sih yang Joanna ketahui tentang kelas unggulan di Sma.

"Wih. Sekelas lagi nih kita," seru Clara girang sendiri ketika nama mereka bertiga masuk ke kelas unggulan X-1.

Joanna tersenyum. "Smp bareng Sma juga bareng ini sih judulnya."

"Nggak apa-apa. Yang penting jangan nikah bareng, ya?" Timpal Cecillia.

"Stupid lo." Joanna pun menoyor dahi Cecillia, Clara juga.

"Iya nih. Masih Sma pikirannya nikah melulu." Clara yang paling anti masalah seperti ini pun ikut menyahut.

Cecillia mencebikkan bibir seraya melipat tangannya di dada, "Apa sih kalian. Nggak bisa bedain banget bercanda sama beneran. Kita udah SMA, guys."

"Lah emang udah SMA, kata siapa masih TK."

"Ih,"

Keanu merangkul leher Joanna dari belakang, "Hey. What's up, girls?" Sapanya ketika benar-benar sudah memasuki zona Joanna n friends, dan kini ia membawa cowok tampan disampingnya.

Membuat Joanna termangu dengan apa yang dilihatnya sekarang. Cowok tampan ini bergaya sangat cool, kedua tangannya disaku celana. Dan ia memiliki jambul yang keren yang di ujungnya berwarna coklat. Matanya indah, berwarna hijau permata.

Tapi sayang, penampilannya urakan.

Bagian bawah seragamnya keluar, dan tidak memakai dasi. Serta, ia memakai sepatu olahraga yang warnanya mencolok dan kelihatannya sepatu yang mahal.

Tipe cowok yang gemar melanggar aturan.

Joanna terdiam lalu melirik seragam yang dikenakannya, dan hasilnya, tak ada bage name disana.

Gadis itu mendesah seraya berkata, "Duh. Udah kayak jelangkung aja lo, Nu. Dateng tak diundang, pergi pun tak diundang." ada jeda, "Kemana aja lo, heh?" tanya Joanna di akhir membuat Keanu terkekeh lalu melepas kalungan lengannya dari leher Joanna.

Cowok itu menaikkan alisnya pada teman disebelahnya seraya berkata, "Biasa lah, urusan cowok. Yoi nggak, sob?" ucap Keanu kepada temannya yang hanya buang muka tak tertarik dengan pembicaraan mereka.

Ew, sombong banget ni orang.

Teman Keanu menoleh pada Joanna yang sedang menatapnya dari atas sampai bawah, cowok itu lantas berkata, "Hey. Jangan mendumal di dalem hati kayak gitu. Gua tau apa yang barusan lo omongin tentang gua, bye the way." ucapnya seolah melabrak Joanna yang langsung diam tak berkutik.

Keanu pun tersenyum, lalu memperkenalkan teman cowoknya itu kepada Joanna, "Oh iya. Kenalin, ini Audy. Temen gue yang pernah gue jodohin sama Joanna waktu itu--" Keanu menoleh pada Joanna, "Gue udah inget, Na. Ternyata gue masih nyimpen nomer lo di hp gue, dan fyi aja. Nama lo diganti Nana Dalem sama si Audy."

"Anjir. Apa-apaan ini. Nana dalem? What a joke." Joanna mendesah lalu beralih pada Audy yang menatapnya dengan tatapan tak berekspresi, "Thanks, bye the way." sinisnya pada Audy yang kini menoleh pada Keanu.

"Gua tau lo cuma fitnah gua, Ken." ada jeda, "Biar niat lo ngejodohin gua sama ni cewek berjalan lagi kan? Haha. Thanks, tanpa bantuan lo juga, dalam waktu beberapa hari dia bakal suka sama gue." dengan pedenya Audy berkata seperti itu.

Destiny [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang