Third: Just Friend or More?

3.2K 231 5
                                    

"MAKAN dulu yok kita, daritadi siang gue belom makan nih Fer." rengek Joanna seraya menarik-narik lengan Ferdinand lucu, seperti anak kecil yang merengek minta permen kepada Ayahnya.

Ferdinand pura-pura mendelik heran. "Bisa laper juga lo?"

"Anjir banget lo, gue juga manusia kali bisa laper."

"Yaudah iya, apa sih yang enggak buat anakan piggy-ku tersayang."
Joanna pun langsung menarik tangan Ferdinand yang kini ada digenggaman tangannya.

***

Mereka pun memasuki sebuah Restaurant bergaya europe dan Restaurant tersebut masih didalam kawasan Mall yang dikunjungi mereka berdua. Tanpa banyak berpikir lagi, Joanna langsung memesan hidangan pembuka, hidangan berat dan juga tidak lupa dengan hidangan penutup andalan Restaurant tersebut.

Ferdinand hanya diam sambil tersenyum geli melihat Joanna yang sedang asik sendiri melahap habis semua makanan yang sudah ia pesan.

Cowok itu lantas menggelengkan kepala, "Laper amat Neng kayanya." ada jeda, "Bilangnya sih pengen diet, tapi kalo makan rakus banget kayak maling dikejar polisi." cowok itu terus-terusan mengoceh, "Lucu banget ish makannya, kek anakan piggy." lanjutnya lagi dan lagi. Cowok itu tak henti-hentinya meledeki Joanna.

Saking kesalnya, Joanna pun berhenti mengunyah makanan yang sedang ia nikmati dan langsung menatap Ferdinand dengan tatapan kejam, "Bacot." balasnya sengit, lalu kembali melanjutkan perjalanan makannya yang sempat terpotong tadi.

Joanna memberhentikan aktifitas memakannya lalu mendongakkan kepalanya ke arah Ferdinand, "Lo nggak makan?" tanyanya.

"Nggak, gue udah kenyang ngeliat lo makan segitu banyaknya. Anakan piggy ya emang kalo udah laper makannya kebangetan njir ngenes banget gue liatnya."

Joanna menatap Ferdinand sinis, "Mau lo ngatain gue anakan piggy kek, anakan babon kek, terserah. Gue nggak peduli, yang penting mah gue nggak mau mati mengenaskan gegara kelaperan ye boam."

"Stupid lo. Ya, abis gue pingin ketawa aja ngeliat lo makan cepet banget gitu, kalo makan tuh nafas. Entar kalo lo mati disini kan gue juga yang repot,"

"Sialan!"

Ferdinand menggelengkan kepalanya, "Saking lapernya apa gimana sih lu Na? Sampai belepotan gini, Joanna Joanna." Ferdinand pun langsung membersihkan sisa makanan di bibir manis Joanna dengan selembar tissue. Membuat tubuh gadis ini seakan tidak berfungsi seketika, manik matanya meneliti gelagat cowok yang sedang membersihkan sisa makanan di bibirnya ini.

Cowok itu lalu berdiri dari duduknya ketika dilihat Joanna sudah selesai menghabiskan santapannya, "Udah kenyang kan makannya? Yuk pulang." ajaknya seraya menarik tangan gadis itu pelan.

Gadis itu lantas menyingkirkan tangan Ferdinand dari pergelangan tangannya, "Eh bentar dong, gue mau dandan lagi ini liptint gue luntur." balasnya lalu beranjak pergi meninggalkan Ferdinand ke Toilet.

"Emang dasar ya cewek."

5 menit kemudian, Joanna pun selesai berdandan dan langsung beranjak pergi bersama Ferdinand dari mall tersebut.

Fyi, tadi Joanna ke Cafe yang awal ketemu sama Ferdinand itu dianter oleh Papanya jadi sekarang dia pulang kerumah dianter oleh Ferdinand yang mengendarai mobil sedan berwarna merah, walaupun Ferdinand masih berumur 15 tahun tetapi dia sudah di bolehkan membawa mobil oleh ayahnya dan sudah mahir juga membawanya.

***

Mobil sedan yang dikendarai oleh Ferdinand pun terparkir dengan rapih didepan pagar rumah Joanna, gadis itu lantas hendak membuka pintu namun Ferdinand langsung menahan tangan cewek itu agar tidak keluar dari mobilnya.

Destiny [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang