Seventeenth: Such A Bad Boy

1.6K 81 0
                                    

               

Semuanya akan kulakukan demi kamu, yang kucinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya akan kulakukan demi kamu, yang kucinta.

Maka yakinkan aku agar tetap terus memperjuangkanmu sampai titik darah penghabisan.

Tak peduli, sang matahari berhenti berharap hanya untuk bertemu sang bulan sekalipun.

***

GUBRAG!!

Joanna tersentak kaget ketika mendengar suara bising dilantai bawah, gadis itu lantas berlari sekuat tenaga keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang sedang terjadi dilantai bawah.

Ketika tubuhnya sudah benar-benar berdiri di anak tangga paling atas, manik matanya membulat sempurna.

Dilihatnya, cowok yang baru beberapa menit meninggalkan kamarnya sudah dihabisi oleh Kakak laki-lakinya.

Cowok tampan itu tergeletak tak berdaya dilantai marmer dengan darah yang keluar dari ujung bibirnya, pipinya memerah habis terkena pukulan keras yang amat menyakitkan.

Manik mata indahnya yang berwarna hijau permata itu tampak sayu, menatap kearah lawannya yang berdiri tak jauh darinya dengan tangan yang terkepal kuat.

Maafin Abang gue, Dy.

Audy seketika menoleh pada Joanna yang kini matanya memerah menahan tangis, ia tak mengerti lagi kenapa ini bisa terjadi. Pasti ini semua gara-gara Joan tak sengaja mendengar pembicaraan mereka dikamar barusan.

Cowok itu menatap Joanna, manik matanya seperti berbicara kepadanya.

Membuat Joanna termangu, dan kembali tersentak kaget ketika Joan yang tidak menyadari kehadirannya pun langsung kembali mencengkram kerah seragam sekolah Audy kuat-kuat.

Beberapa tonjokkan diarahkan pada wajah dan perut Audy, membuat cowok itu menikmati rasa kesakitan dalam diam.

Joanna makin panik lantas berteriak dari kejauhan, "Bang Joan!" teriaknya seraya berlari, Joan sama sekali tak peduli.

Ia masih saja terus-menerus memukuli Audy, membuat Joanna hilang arah sendiri.

Ia benar-benar takut Audy kenapa-napa, "MA! PA! TOLONGIN DONG INI!" Joanna mendesah pasrah mengetahui bahwa daritadi tak ada yang datang sama sekali.

"ADUH, STOP BANG JANGAN PUKULIN AUDY!"

Joan tak menghiraukan Joanna yang kini berdiri kebingungan dianak tangga terakhir, lantas mendekatkan wajahnya pada Audy yang lemah tak berdaya ini.

"Jangan pernah lo berani sentuh Adek gue! Apalagi lo berani nyoba buat nyium dia lagi!" teriaknya dengan nada penuh ketegasan.

Satu pukulan keras pun kembali ia daratkan dipipi Audy, membuat Joanna yang tak tahan melihat ini pun mau tidak mau ikut turun tangan.

Destiny [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang