Chapter 16

2K 90 6
                                    

Hari semakin gelap dia belum juga pulang kerumah. Sebenarnya dia pergi kemana? Apa dia tersesat? Tidak mungkin! Apa dia menginap dirumah temannya? Ugh.. ini sangat membingungkan dan membuat dua orang yang sedang menunggu diruang tamu khawatir,gelisah sampai saat ini belum juga ada kabar.

"NeeChan-mu belum pulang Hanabi-chan?" Tanya Hiashi yang tegas tapi ada rasa kekhawatiran.

"Belum yah. Apa aku susul saja hinata-nee?" Tanya hanabi.

Yaps! Dua orang itu adalah Hyuga Hiashi dan anaknya Hyuga Hanabi yang sedang menunggu Hinata pulang. Semenjak hinata pergi kuliah sampai saat ini belum juga pulang kerumah, membuat dua orang ini khawatir dengan keadaan hinata.

"Yah. Kau susul saja kakakmu."

Belum juga hanabi akan menjawab 'Iya' tiba-tiba ada suara ketukkan pintu dari luar rumah.

Tok..tokk..tokk

"Siapa itu?"

"Coba kau buka pintunya hanabi."

"Baik yah."

Tok..tokk...tok

Ketukkan pintu berbunyi tak karuan membuat hanabi melangkahkan kakinya dengan cepat agar dengan cepat membuka pintu dan melihat siapa yang tak sopan mengetuk pintu seperti itu.

Kreekk..

"Hinata-nee? Gaara-nii?"

Mata hanabi memanas melihat keadaan kakaknya yang sangat buruk seperti ini. Terakhir kalinya hinata seperti ini waktu 'ibu' mereka meninggalkan mereka.

"Gaara-nii. Apa yang hikkss..hikss terjadi dengan hinata-nee?" Tanya hanabi yang mulai menangis.

"Nanti kakak jelasin."

Gaara buru-buru masuk ke dalam rumah menuju kamar hinata yang dilantai atas. Baru dua langkah menginjak tangga, seseorang menghentikan langkah gaara untuk membawa hinata kekamarnya.

"Gaara. Kenapa dengan anakku?"

"Nanti saja yah aku jelasin."

Gaara mulai kelelahan menopang tubuh hinata yang pingsan semenjak ditaman tadi. Melangkahkan kakinya dengan cepat agar hinata bisa mengistirahatkan tubuhnya. Karna tidak puas dengan jawaban gaara hiasi memutuskan mengikuti gaara dari belakang dan ingin mendengar penjelasan gaara. Sebenarnya apa yang terjadi dengan putri kesayangannya itu?

Kamar...

Sesampai dikamar gaara langsung menaruh hinata dengan hati-hati dikasur King size milik hinata. Gaara menarik selimut sampai batas leher dan mengelus kepala hinata dengan lembut.

"Tidur nyeyak adik manisku tersayang. Kalau sampai OverProtetif nejimu tahu keadaanmu seperti ini pasti dia akan sangat mengkhawatirkanmu." Ucap gaara pelan sambil tersenyum.

"Gaara ayah ingin bicara denganmu diruang tamu."

"Baik yah."

"Gaara-nii. Hinata-nee gak apa-apakan?" Tanya hanabi menghampiri gaara yang duduk disamping kasur hinata.

"Tenang hanabi-chan kakakmu hanya kelelahan." Ucap gaara menenangkan hanabi.

"Apa hinata-nee sudah tidur?"

"Iya. Kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam." Tanya gaara.

"Aku ingin memastikan keadaan hinata-nee."

"Sudah jangan nangis."

"Iya gaara-nii! Aku ngantuk, aku juga ingin tidur. Selamat malam gaara-nii dan hinata-nee." Ucap hanabi dan pergi kekamarnya.

"Selamat malam juga hanabi."

"Kakak tinggal dulu. Tidur dengan nyeyak adik manisnya kakak." Ucap gaara.

Ruang Tamu....

"Ada apa yah?"

"Duduklah! Ayah ingin menanyakan sesuatu terhadapmu." Ucap hiashi tegas.

"Apa yang terjadi dengan hinata?"

"Dia hanya kelelahan yah." Ucap gaara bohong. Gaara gak mau sampai ayah mereka tahu kalau hinata baru saja disakiti laki-laki.

"Oh! Bagaimana bisa kau ada dijepang? Apa ada masalah dibelanda sampai kau datang kesini?" Tanya hiashi penasaran.

Setahu hiashi sekitar 2 tahun lalu gaara dan juga neji pergi keluar negeri mengurus cabang perusahan mereka dibelanda. Kenapa gaara bisa ada disini? Dan kenapa neji tidak ikut bersamanya? Apa yang terjadi? Semua membuat hiashi penasaran dengan tujuan gaara.

"Ayah. Kedatangan aku kesini ingin memberitahumu bawah perusahan kita mengalami penurunan dratis dan neji menyampaikan kalau ayah lusa harus tiba dibelanda secepatnya. Ucap gaara.

Ucapan gaara membuat hiashi shock dengan pemberitahuan ini.

"Apa? Bagaimana bisa sampai seperti itu?" Ucap hiashi marah.

"Maaf yah. Sebelumnya ada seseorang yang membocorkan projeck kita." Ucap gaara bersalah.

"Kalian gak bec*s kerjanya sampai ada orang yang tahu. Yasudahlah! Kita berangkat lusa." Ucap hiashi merendahkan marahnya.

"Kita?"

"Iya. Hinata dan hanabi akan ikut juga kesana. Ayah gak bisa membiarkan mereka tinggal dijepang sendirian." Ucap hiashi.

"Baik yah."

Bersambungggg......

Gimana nih? Ayahnya hinata akan pergi keluar negeri dan hinata juga ikut? Trus naruto gimana? Hohoo.. pada pensran? Makanya dipantau terus chapter kali ini

Kalau ada typo-nya maafkan saya✌

Gak prnh bosan ingatin klian...

JANGAN LUPA 'VOTE & COMENTNYA'

Jaa..

I'am Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang