Chapter 23

2.4K 93 3
                                    

Merayakan hari ulang tahun naruto beserta kepulangan hinata juga yang diselenggarakan ditaman membuat kedua insang tersebut tak pernah menghilangkan senyum dibibir mereka.

Kejutan yang dibuat hinata dan juga dibantu oleh teman-teman lain serta orangtua naruto juga ikut membantu.

Ngomong-ngomong soal teman mereka sama orangtua. Mereka setengah jam yang lalu sudah balik pulang tertinggal NaruHina yang masih melepas rindu.

"Kapan kamu pulang dari belanda hinata-chan?" Tanya naruto yang tak lepas memperhatikan wajah gadisnya yang bertambah cantik.

"Kemarin."

"Aku sengaja tidak memberitahukanmu atas kepulanganku. Agar kejutan ini akan berkesan buatmu." Sambung hinata lagi.

"Kamu tega sekali padaku hinata-chan." Ucap naruto cemberut.

"Tega?"

"Iya tega. Selama kamu disana, aku terus menghubungimu sampai aku kehilangan separuh hidupku. Selama kita putus kontak aku frustasi dan gak mau mencari wanita untuk menggantikanmu karna aku sudah menutup hatiku dengan namamu. Aku menderita selama kamu meninggalkanku. Tapi aku tidak seperti dulu, liat! Sekarang separuh hidupku kembali dan sekarang sudah dihadapan mataku." Ucap naruto menceritakan separuh hidupnya.

Hinata yang mendengar ucapan naruto barusan merasa bersalah telah membuat naruto frustasi.

"Maafkan aku naruto-kun Hikkss..hikss.. aku merasa bersalah.. hikss.." Ucap hinata menutup mata dengan kedua tanggannya.

"Sudah..sudah!! Ini bukan seutuhnya kesalahanmu hinata-chan." Ucap naruto menenangkan hinata sambil menarik kedua tanggan hinata yang menutup mata tadi.

"Dengerin aku! Kamu jangan pernah sekali merasa bersalah, ini bukan kesalahanmu dan jangan pernah sekali meneteskan air matamu kecuali air mata bahagia." Sambung naruto lagi. Lalu, memeluk hinata erat.

"Love you hinata-chan." Bisik naruto

"Love you too naruto-kun." Bisik hinata juga membalas pelukan.

Skipp chapter.....

Mereka sudah sampai didepan apertemen hinata. Hinata mengajak naruto kedalam apertemennya. Sementara waktu tinggal sendiri karna ayah,adik dan kakaknya masih berada dibelanda cuman hinata yang pulang terlebih dahulu.

"Besok aku jemput kamu jam 19.00 dandan yang cantik dan gak usah tanya kita mau kemana. Karna aku sudah tahu pertanyaanmu itu hime." Ucap naruto terkekeh melihat hinata memanyun bibirnya karna sebal atas ucapan naruto barusan.

"Sudah gak usah dimajuin kayak gitu entar samaan sama bebek.. hihi." Ucap naruto menahan tawanya.

"Ketawa aja gak usah ditahan. Sebel aku sama kamu." Ucap hinata menghentak kakinya.

"Sebel bilang-bilang aneh kamu."

"Ih.. kok ngomongnya kayak gitu." Rengek hinata melipat kedua tanggannya didepan dada.

Baru pertama kalinya naruto mendengar hinata mengrengek dihadapannya. Apa hinata disana sifatnya bertambah? Tapi naruto tetap menyukai sifat yang baru terhadap hinata.

"Gak usah digitu mukanya." Ucap naruto mencubit kedua pipi chubby hinata.

"Aww."

Mendengar hinata meringis sakit dipipinya akibat cubitan naruto barusan, naruto tiba-tiba mencium pipi hinata cepat. Dan, membuat yang dicium blusing seketika

Cup...

"Kok dicium?" Tanya hinata malu yang masih blusing sambil memukul bahu naruto.

"Kenapa gak suka? Atau mau minta yang lebih?" Tanya naruto memonjokan hinata sambil tersenyum jahil

"Ma..mau ngapain? Jangan deket-deket naruto-kun atau aku teriak nih." Ucap hinata yang mulai ketakutan.

Tinggal berapa centi lagi mereka akan....

"Pprrfttt... hahaha... mukamu lucu sekali hinata-chan." Ucap naruto menjauhkan mukanya dan tertawa terpikal-pikal..

"Kamu ngerjain aku? Nih rasain."
Hinata memukul naruto bertubi-tubi atas kelakuang naruto tadi hampir membuatnya mati ketakutan..

"Ishh.. aww.. sakit hinata-chan.. ampun..ampun."

"Rasakan."

"Aduh.. bahuku sakit.. sepertinya tulangku patah." Ucap naruto pura-pura menahan sakit.

"Aduhh.."

"Naruto-kun jangan bercanda. Aduhh.. mana yang sakit? Maafkan aku." Ucap hinata panik.

Melihat muka hinata yang sangat panik naruto langsung mengelitiki hinata.

"2-0."

"Dikerjain lagi."

"Aku pulang dulunya. Besok aku jemput kamu jam yang sudah aku sebutin tadi. Dandan yang cantik pokoknya harus berpenampilan beda yang lain." Ucap naruto panjang kali lebar sedangkan yang sih pendengar hanya memutar bola matanya malas.

"Dibilangin mukanya digituin. Aku cubit nih."

"Jangann.. iyaiya aku dengar kok tadi."

"Aku pulang yah."

"Aku antar sampe didepan pintu."

"Ayo! Sekalian belajar mengantar suaminya kedepan pintu." Ejek naruto.

"Apaan sih kamu."

Depan pintu...

"Setelah aku pulang kamu harus kunci semua pintu jangan tidur kemalaman jangan lupa cuci kaki dan mimpiin aku. Oke hime?" Ucap naruto bawel.

"Iya. Serasa udah punya suami aja. Hahaha."

"Emang pengen?" Tanya naruto sambil menaikan sebelah alisnya.

"Iyalah pengen."

Sebelum naruto pergi naruto meninggalkan satu ciuman lembut dikening hinata.

"Kalo udah nyampe rumah kabarin aku."

"Iya hime."

Sepeninggalan naruto hinata langsung masuk kedalam apertemen dan gak lupa pesan naruto mengunci pintu.

Setelah mencuci kaki hinata langsung menaiki kasur dan membaringkan badannya. Sebelum menutup mata HandPhone hinata berdering menandakan ada panggilan masuk.

Calling Naruto-kun sayang

"Belum tidur?"

"Ini juga mau tidur."

"Maaf gangguin kamu tidur hime. Aku cuman mau bilang, aku sudah sampe rumah. Night hime. LoveYou❤"

"Night too and LoveYou too sayang❤"

Panggilan diakhiri....


Bersambuuuunggggggg.......

Akhirnya publish juga gimana kabar kalian minna? Sehat2kan minna? Siapa disini muslim? Bentar lagi mau memasuki bulan Ramadhan nih. Sebelum itu aku minta maafnya kekalian yang pernah aku 'PHOin,ingkar janji dan semcamnya terhdap kalian"
Maafin aku kan? Pasti dimaafkan

Okey minna! Chapter hari ini sudah dipublishkan 1 chapter lgi bkalan fix TAMAT. Selama ramadhan (puasa) nanti aku bkalan vacum dan nanti kita ketemuan bulan Agustus pas bulan kelahiranku.

Baiklah minna.. sekian basa-basinya. Jika ada typo maafin Kita ketemu dichpter berikutnya. Arigato

Jangan lupa keWAJIBAN ngevote dan comentnya

Jaa..

I'am Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang