Chapter 24

2K 70 1
                                    

Bunyi handphone yang berada diatas meja menandakan ada pesan masuk. Dan sih pemilik melihat isi pesan tersebut.

"Aku sudah didepan rumahmu hime."

Begitulah isi pesan yang dikirim oleh seorang.

"Ternyata dia sudah didepan, apa penampilan ku ini sudah bagus? Ohtidak..tidak! Ayolah hinata ini hanya kencan biasamu walaupun ini pertama kalinya kau melakukannya." Ucap hinata yang mulai gugup,grogi dan semacamnya. "Ingat ini kencan bukan lagi konser, kami-sama aku pengen pingsan saja. Okey hinata.. rileks.. Tarik nafas dan buang perlahan." Ucap hinata yang sedari tadi berbicara dengan dirinya sendiri, dan melakukan tarik nafas..tarik nafas agar semua akan baik-baik saja.

Tokk..tokk..tok

"Nee-hinata, ni-naruto sudah menunggumu dibawah. Jangan membuat orang menunggu nee-chan." Ucap hanabi dari balik pintu menyuruh hinata untuk cepat keluar.

"Baik..baikk nee-chan keluar."

Tarik nafas...hembusankan

1

2

3

Krekkk...

Bunyi pintu bertanda hinata akan keluar dari kamarnya.

"Nee-hinata kenapa lam....

Ucapan hanabi terhenti karna melihat penampilan hinata yang... yah! Bisa dibilang sangat amat cantik..

"Oh! Astaga nee-chan ka..kauu sangat cantik malam ini." Ucap hanabi memuji penampilan hinata.

Hinata malam ini mengenakan Gaun selutut berwarna ungu kesukaannya, rambut yang biasanya digerai dikepang memperlihatkan leher jenjangnya yang putih,mulus yang pasti orang melihatnya akan terpesona dan yah keliatan WOW. Tak lupa menggunakan make-up yang tidak terlalu menor diwajahnya dan keliatan perpect malam ini.

"Ayo! Nee-chan kita kebawah, ni-naruto pasti sudah menunggu lama." Ucap hanabi menarik tangan hinata agar berjalan agak cepat.

"Pelan-pelan hanabi."

Kita lihat dulu keadaan naruto diruang tamu.

"Kenapa lama sekali? Wanita kalau dandan pasti lama. Tapi kalau hinata yang dandan aku tidak masalah." Ucap naruto senyum-senyum sendiri

"Woy, ni-naruto."

Hanabi mengejutkan naruto yang sedang melamun dengan keadaan senyum-senyum yang hanabi tidak tahu apa sebabnya.

Sayang kau adik hinata, kalau bukan mungkin udah aku cekik.. tapi tunggu hanabi bersama siapa? Cantik sekali.. bagaikan bidadari tanpa sayap..

"Jangan melamun yang kotor-kotor ni-naruto."

Naruto tersedak dengan suara hanabi yang nyaring dan apa katanya barusan... Arggh! Sudahlah.

"Huushh.. hanabi gak boleh ngomong seperti itu." Ucap hinata menesehati hanabi.

"Benarkah kau hinata?" Tanya naruto yang mulai mengeluarkan darah segar dari hidungnya.

"Oh astaga! Naruto-kun hidungmu berdarah.." Panik hinata melihat keadaan naruto.

"Paling sedang memikirkan yang tak pantas untuk dipikirkan." Ucap hanabi memutar bola matanya menandakan hanabi kesal dengan tingkah naruto yang konyol.

Kenapa harus pria kuning ini disukai nee-hinata? Apa tidak ada pria lain selain dia? Apa stock pria lain sudah habis? Lama-lama pusing kalau memikirkan urusan mereka berdua.

"Naruto-kun baik-baik saja? Atau kencan kita batalkan saja?" Tanya hinata.

"Jangan..jangan.. aku tidak apa-apa."

"Baiklah."

"Hanabi, nee-chan pergi dulu. Touchan sama nii-neji mana? Biasanya mereka ada disini." Tanya hinata yang bingung dan ingin memeriksa dikamar tapi dihalangi oleh hanabi.

"Oh sudahlah nee-chan nanti hanabi pamitkan."

"Iya hinata-chan nanti hanabi pamitkan saja."

"Baiklah."

Hinata mengalah karna melawan dua orang itu sangat mustahil dan sebaiknya mengalah.

"Kita pergi dulu hanabi." Ucap naruto mengkedipkan mata memberi kode.

"Iya..iya.. semoga malam ini kalian bahagia."

Mereka sudah pergi... kalian bersiaplah.

Hanabi mengirimkan pesan tersebut kesebrang sana untuk memberitahukan mereka sudah menuju tempat yang disediakan.
Hanabi tak mau ketinggalan acara yang berbahagia ini lalu, bergegas menutup pintu tak lupa mengunci pintu rumah dan buru-buru memasuki taksi yang sedari menunggu.





Bersambung....


I'am Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang