"Apa semuanya sudah siap?"
"Sudah ayah."
"Ayo! Cepat masuk mobil, pesawat kita take-off 1 jam lagi." Ucap hiashi menyuruh anak-anaknya untuk cepat agar mereka gak ketinggalan pesawat.
"Baik ayah."
Mereka sekeluarga pun menuju bandara. Sepanjang perjalanan di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi sementara hinata, hanya berdiam diri dan memandang keluar jendela. Pikirnya gak tenang terus memikirkan Naruto. Apa dia akan baik-baik? Apa dia akan merindukanku? Mustahil! Maafkan aku naruto membuatmu kecewa. Semoga kau bahagia tanpa kehadiranku.
Aku mencintaimu Uzumaki Naruto sahabat kecilku ❤
"Lamunin apaan? Hmm.. entar kesambet baru tahu. Hahaha" Tanya gaara melihat adiknya tadi melamun. Gaara tahu apa yang hinata lamunin sampai segitunya.
"Gak lamunin apa-apa Nii-chan." Jawab hinata.
"Yasudah! Bentar lagi kita sampai di bandara. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa Dia datang ingin menemuimu." Ucap gaara
"Dia siapa nii-gaara?" Tanya hinata bingung dengan ucapan gaara barusan. Dia? Apa mungkin... ah! Gak mungkin pasti orang lain." Batin hinata menopang tangannya memikir Dia itu siapa?
"Gak usah dipikirin, entar bakalan ketemuan kok. Tenang saja!" Ucap gaara tahu yang hinata pikirkan.
Ddrrttt..ddrtt..drrttt
Merasa ada yang bergetar disaku celana, gaara langsung mengambil Handphonenya dan melihat isi pesan yang baru saja diterima.
"Aku sudah sampai di bandara."
"Akhirnya kau menepati janjimu." Guman gaara melihat isi pesan tersebut. Lalu membalas pesan tersebut.
"5 menit lagi kita sampai."
Send
"Sms dari siapa nii-gaara?" Tanya hinata mencoba melihat siapa mengsms gaara.
"Ihh.. adik manisku kepo banget sih." Ucap gaara mencubit pipi tembem hinata gemes.
"Aawww.. sakit Nii-gaara." Ucap hinata mengusap pipinya.
"Iyaiya.. maafin Nii-nya."
"Iya deh."
Akhirnya mereka sampai juga dibandara dan menurunkan barang-barang mereka dari bagasi mobil.
"Barang kali udah diturunkan semua?" Tanya hiashi.
"Sudah ayah." Kompak mereka bertiga menjawab.
Hiashi menahan senyumnya melihat kekompak anak-anaknya.
Sebelum mereka masuk kebandara, ada seseorang menahan langkah mereka masuk, membuat hinata terkejut melihat seseorang di depan mereka.
"Hiashi-san, Apa saya bisa berbicara dengan putrimu hinata?" Tanya seseorang membungkuk badannya memberi hormat.
"Naruto-kun?"
"Boleh. Tapi, hanya sebentar pesawat kami beberapa menit lagi bakalan berangkat." Ucap hiashi tegas mengijinin naruto berbicara dengan putrinya. Sebelumnya hiashi sudah lama mengenal naruto beserta keluarganya makanya dikasih ijin.
"Bicaralah baik-baik hinata. Ayah tunggu didalam." Ucap hiashi menepuk pundak hinata pelan lalu meninggal dua sejoli yang ingin menyelesaikan urusan mereka lalu ikuti hanabi dan gaara dari belakang.
Hiashi sebenarnya tahu masalah anaknya tapi, hiashi gak mau ikut campur biarin mereka menyelesaikan semuanya dengan baik.
Sepeninggalan hiashi,hanabi dan juga gaara. Naruto mulai berjalan menghampiri hinata yang berdiri didepannya.
"Aku minta maaf hinata-chan, Aku menyesal." Ucap Naruto menatap sendu hinata yang sudah menangis.
"Aku sudah jadi laki-laki yang bodoh, payah! Aku udah ngebuat kamu menangis. Aku minta maaf." Ucap naruto memegang tangan hinata.
"Aku sudah memaafkanmu naruto-kun." Ucap hinata mengusap pipi naruto lembut.
"Kamu beneran ikut dengan ayahmu? Dan meninggalkanku disini? Kita baru saja berdamai." Ucap naruto memegang tangan hinata erat.
"Aku harus ikut. Ini semua bukan kemauanku. Aku harap kau bisa mengerti." Ucap hinata menangis.
"Jangan menangis hinata-chan. Aku akan tetapi menunggu kembali hinata. Berjanjilah kau tidak akan melupakanku." Ucap naruto mengangkat jarinya kelingkingnya membuat perjanjian.
"Iya aku janji." Ucap hinata membalas dan menyatuhkan jari kelingking mereka berdua.
"Masuk gih ayahmu bakal mencarimu." Ucap naruto yang ingin menahan hinata untuk pergi.
"Baiklah. Aku harus menemui ayah. Selamat tinggal."
Belum juga hinata melangkah kakinya pergi, hinata memutar balik badannya dan langsung memeluk tubuh naruto erat.
"Jaga dirimu baik-baik,makan teratur,jangan pulang larut, kalo sudah ngantuk cepat tidur jangan coba-coba bergadang." Ucap hinata mengingatkan kebiasaan naruto selama ini.
"Iya..iya Calon istriku bawel." Ledek naruto lalu dengan cepat mencubit perut hinata kuat.
"Aaww.."
"Kamu sih ngeselin banget."
"Iya deh! Tapi kan suatu saat nanti kamu bakalan jadi Istri-ku." Ucap naruto mengacak rambut hinata ngemes.
"Kamu juga jaga diri baik-baiknya. Jangan genit disana, ingat ada calon suami kamu disini." Ucap naruto menatap hinata lembut.
"Iya Calon suamiku."
"Aku pergi naruto-kun. Sampai tinggal." Ucap hinata pamit dan melambaikan tangannya.
Naruto juga membalas melambaikan tangganya.
"Gak ada kata "selamat tinggal" hinata tapi "sampai jumpa". Aku percaya kamu akan kembali." Guman naruto menatap kepergian hinata yang sudah memasuki bandara.
Love you more Hyuga Hinata ❤
Bersambungggg.....
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Waiting For You
FanfictionAku mencoba berhenti dan mencoba mengetahui maknanya... Aku yakin diriku ini masih belum dewasa... Hal yang kulihat saat ini dan orang yang kucintai saat ini... Di dalam hatiku, aku masih melihat pada masa lalu... Namun pertemuan yang seperti itu...