Chapter 10

2.6K 118 4
                                    

"Tadaime."

"Naruto, kamu di mana? Nih ibu udah bawain kamu Ramen." Ucap khusina sambil terus memanggil anaknya.

Karna tidak ada jawaban dari naruto. Khusina pun mencari naruto di halaman belakang.

"Naru..naruto ini ibu bawain kamu Ra..."

Karena melihat anaknya pingsan, khusina pun menghampiri naruto dan belanjaan yang tadi dibawah, berjatuhan semua di lantai.

"Kami-sama naruto kamu kenapa nak? Ayo bangun sayang! Kamu lagi gak bercandakan? Naruto hiks..hiks...hiks.."

Khusina terkejut melihat anaknya pingsan di tepi kolam dan khusina pun menghubungi suaminya.

Telepon..

"Minato-kun, naruto pingsan hiks..hiks..hiks."

"...."

"Cepat minato-kun aku tidak mau terjadi sesuatu dengan naruto." Ucap khusina terus menangis melihat kondisi anaknya.

Kembali ke cerita..

Setelah khusina menelepon minato, minato pun segera pergi dan meninggalkan perkerjaan saat itu.

"Khusina-chan kenapa dengan naruto?"

"Aku tidak tau minato-kun hikd..hiks..hiks"

"Ayo kita ke rumah sakit."

Minato pun menggendong naruto menuju mobilnya diikuti khusina dari belakang. Mereka pun menuju rumah sakit.

Rumah sakit...

"Maaf pak-ibu kalian tunggu di luar. Maaf"

"Tapi sus.."

"Ayo sayang kita duduk." Ajak minato sambil menuntut khusina untuk duduk.

"Hiks..hikss..hikss.. semoga naru-chan tidak apa-apa." Ucap khusina

"Kita berdoa semoga naruto tidak apa-apa." Ucap minato sambil mendekap khusina.

Setelah menunggu pemeriksaan naruto, dokter pun keluar.

"Bagaimana keadaan anak kami dok?" Tanya minato

"Anak ibu dan bapak tidak apa-apa." Ucap dokter

"Syukurlah! Kami bisa menjengkuk anak kami dok?" Tanya minato lagi

"Silahkan! Kalau gitu saya permisi dulu pak bu."

"Ayo sayang kita masuk lihat kondisi naruto." Ajak minato

Dalam Ruangan...

"Ibu..ibu"

"Iya sayang. Ibu disini, kamu bangun dong! Jangan bikin ibu khawatir." Ucap khusina sambil menahan airmata.

Naruto menatap Hinata, gadis yang selama ini menjadi teman dari Akademi. "Aku.. akan pergi melanjutkan studi suna."

Mata Amethyst Hinata terbelalak mendengar ucapan Naruto. "A..apa suna?"

Naruto meraih tangan kecil milik Hinata, lalu menggenggamnya. "Mulai besok Tousan ku akan bekerja disana dan aku, Okasan harus ikut bersama Tousan ku kesana. Dan juga akan melanjutkan studi ku disana. Aku tak tau akan kembali kapan? Tapi aku mohon jangan melupakanku." Ucap Naruto

"Aku akan pergi besok..Hinata"

J-jadi Naruto-kun akan pergi sekarang?" Tanya Hinata dengan wajah sedih sambil melepaskan pelukkan mereka.

"Iya." Kepala Naruto bertunduk, "tapi Hinata..jangan sedih kita pasti akan bertemu lagi. Aku janji kok! Hinaya mau berjanji padaku?" Ucap Naruto. Lalu Hinata mengangguk.

"Janji, jangan sedih selama aku pergi"

"Janji"

"Janji, jangan menundukkan wajahmu lagi, janji jangan pernah menyerah. Dan janji kau akan terus menungguku..." wajah Naruto agak memerah ketika menyampaikan janji terakhirnya.

"Hinata berjanji pada UZUMAKI NARUTO." kata Hinata dengan tegasnya.

"Hinata..hinata.."

"Naru-chan bangun nak. Kamu kenapa?" Ucap khusina sambil menepuk pipi naruto. Naruto pun perlahan-lahan membuka matanya.

"Ibu, hinata mana?

"Syukurlah nak! Sekarang kamu sudah mengingat hinata lagi." Ucap khusina terharu

"Emang aku kenapa bu?" Tanya naruto bingung

"Kamu gak apa-apa naruto."

"Ayah ibu aku mau ketemu Hina.."

Tok..tok..tok

Seseorang mengetuk pintu pun segera masuk.

"Dobe, gimana keadaan kamu?" Ternyata seseorang itu sasuke.

"Baik."

"Kamu datang sendiri?" Tanya naruto

"Enggak."

"Datang bersama siapa? Sakura-chan?" Tanya naruto lagi.

"Bukan. Terus siapa?" Tanya naruto makin bingung.

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seseorang memasuki ruang naruto.

"Maaf aku kelamaan di toilet."

".......???" Naruto



Bersambungg....

Hayo siapa tuh yang baru masuk? Penasran? Makanya votenya jangan pada lupa

Vote dan comentnya Minna

Jaaa..!!!

I'am Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang