Chapter 25

4K 107 6
                                    

"Mereka sudah menuju kesini, kalain bersiaplah ditempat." Ucap seorang mengarahkan yang lain untuk mengambil posisi masing-masing.

Kita lihat keadaan NaruHina.

Dijalan naruto masih setia menggenggam tanganku, sesekali mengecupnya, sambil berkonsentrasi pada jalanan yang lenggang malam ini. Aku mengernyit heran saat naruto membelokkan mobilnya ketempat gedung tinggi.

"Kenapa kita kesini?"

Hinata sungguh heran dengan kejadian malam ini yang benar-benar sulit untuk dipecahkan.

"Tidak apa-apa." Sahut naruto dan membuka pintu mobil. Memutari depan mobil, dan membukakan pintu mobil disamping.

Aku semakin heran saat melihat orang banyak digedung ini. Setiap melewati orang-orang yang kami lewat mereka membungkuk badan tanda memberikan hormat pada atasannya. Ini sungguh aneh.

Kami berdua menuju pintu lift dan naruto menekan tombol teratas gedung ini. Keluar dari lift dia menarikku menaiki tangga yang harus kita lewati. Naruto tersenyum manis memandangku sebelum membuka pintu.

Kututup mulutku tak percaya melihat ada didepanku. Terlihat meja dengan dua kursi saling berhadapan ditengah taman buatan dirooftop gedung ini. Dihiasi dengan lampu-lampu cantik dan lilin ditengah meja ditemani dengan pemandangan indah lampu-lampu kota dan juga ditemani suara musik yang mengalun sangat romantis diujung taman. Sungguh ini benar-benar indah dan sangat romantis sekali.

Naruto menarikku untuk menuju tempat yang disediakan malam ini.

"Kau suka?"

Aku mengangguk kepala menanggapinya.

"Kita makan dulu. Pelayan." Naruto memanggil pelayan dan mencatat apa yang akan kita pesan malam ini. Selesai mencatat pesanan pelayan pergi untuk mengambil pesanan.

"Kapan kamu menyediakan ini? Kau tahu naruto-kun malam ini sangat indah sekali." Tanya hinata yang tak percaya dengan keadaan sekitar yang dihiasi pernak-pernik.

"Kamu tak perlu tahu. Aku menyediakan malam ini khusus buatmu hime. Aku ingin menjadikan kau Ratu malam ini." Ucap naruto lembut sambil memegang tanganku.

"Ini pesannya.. selamat menikmati."

"Arigato."

Mereka berdua menikmati hidangan mereka masing-masing. Selesai makan naruto ingin mengajak hinata berdansa.

"Maukah kau berdansa denganku hime?" Tanya naruto sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Tentu."

Hinata menerima uluran tangan naruto. Siapa yang akan menolak? (Thor saja mau. Apalgi kalian) diajak berdansa dengan orang yang kalian sukai.

Acara berdansa kami berhenti karna naruto menyuruhku membalikkan badan menghadap pemandang didepan terlihat lampu-lampu kota menyinari.

Aku terkejut saat naruto memberikan seikat bunga lavender sambil memelukku posesif dari belakang. Naruto mencium pipiku sayang, kurasakan debaran jantungnya berpacu kian cepat. Dibalikkan tubuhku menghadapnya, dengan perlahan dia berlutut dengan satu kaki dihadapanku dengan kotak beludru berwarna ungu kesukaanku yang berbentuk kecil ditangannya yang terbuka memperlihatkan cincin putih yang cantik dihiasi berlian berwarna ungu diatasnya. Jantungku berpacu cepat saat beralih menatap mata teduhnya yang terlihat bersungguh-sungguh, sampai kata-kata itu meluncur dari bibirnya membuat jantung dan nafasku seakan berhenti saat ini.

"Hinata, will you marry me?"

Oh, kami-sama apa naruto melamarku? Kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku. Ini sungguh membuatku ingin pingsan. Tapi, aku tidak ingin merusak hari bahagia ini.

"Bagaimana hime apa kau menerimaku?" Tanya naruto yang masih diposisi yang sama.

Aku baru saja ingin bersuara tapi aku melihat beberapa orang yang keluar dari persembunyian mereka masing-masing. Tapi tunggu, mereka itu... oh tidak! Touchan,nii-neji,hanabi dan orangtua naruto juga ada disini. Bagaimana bisa? Dan tak lupa teman-temanku dan naruto juga ada disini. Mereka terlihat memegang kertas yang dieja betuliskan Will you marry me? yang masing-masing dipegang mereka. Ini sungguh membuatku ingin menangis.

"Kenapa kamu menangis hime? Kalau kamu tak menerimaku, tak apa-apa." Ucap naruto menampilkan wajah sedihnya dan senyum tipisnya.

"A..aku..aku..."

Terima..terima..terima

Hinata, ayo terima

Jangan disia-siakan hinata..

Ohmygod hinata ini sungguh romantis..

Begitulah ocehan-ocehan teman-teman yang antusias ingin hinata cepat memberikan jawaban.

"Yes.I will."

Selamat NaruHina...

Cciee..cieee yang bakalan nikah

Ciee...cieeeee

Hahahahaaa....

Aku mendengar jawaban hinata yes.I Will bertanda hinata menerimaku. Aku langsung memasangkan cincin kejari manisnya.

"Arigato hime."

Setelah itu naruto memeluk hinata erat karna dimerasakan menjadi pria yang paling beruntung didunia ini. Lalu, mereka melepaskan pelukkan dan naruto beralih memeluk pinggang hinata ramping.

"Akhirnya anakku menikah juga. Calon wanitnya cantik." Goda khusina pada hinata.

"Sudahlah istriku, kau hobi sekali menggoda hinata." Ucap minato.

"Jangan sampai membuat putriku menangis, kau akan tahu akibatnya." Ucap hiashi datar tapi menujukan kepalan tangannya kewajah naruto.

"Iiyaa..pa..man..paman aku berjanji tidak akan membuat hinata-chan menangis." Ucap naruto yang susah mengucapkan apa yang akan keluar dari mulutnya.

"Sampai aku mendengar kau menyakiti hinata. Kau akanku penggal satu-satu tubuhmu." Ucap neji.

"Selamat berbahagia nee-hinata."

"Hanabi kenapa kau ada disini? Bukannya kau dirumah." Tanya hinata pada adiknya.

"Peace✌ Damai nee-chan. Aku hanya ikut perintah calon suamimu." Ucap hanabi mengacuhkan dua jarinya bertanda Damai.

"Narutoo..."

"Peace✌ Hime."

Hahahhaaahaha....

Kelak tawaa mereka membuat malam ini sungguh bertambah indah.

Hyuga Hinata
Aku senang akhirnya naruto melamarku dengan suasana yang amat romantis ini. Aku bersungguh bisa memiliki naruto. Aku berjanji akan menjadi istri dan ibu yang baik buat suami dan anak-anakku kelak nanti.

Uzumaki Naruto
Aku rasa, aku pria yang beruntung dapat memilikinya walaupun belum seutuhnya tapi, aku sudah mengikatnya dengan cincinku berikan untuk hinata seorang. Aku berjanji pada diriku sendiri. Aku tidak akan menyakiti atau membuat hinata menangis dan, suatu saat nanti aku akan membahagiakan istri dan anak-anakku nanti. Aku berjanji seperti apa yang aku ucapkan.

The End


Ohmygod.... akhirnya TAMAT... aaaahhh!!! Aku seneng banget...
Kalo bnyk typo dimna2, maaf.

Vote dan comentnya..

Jaa..

I'am Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang