Terkadang firasat dapat membuktikan sesuatu. Jangan mengabaikannya.
*MoonLight*
Ahra berusaha menyelipkan tubuhnya disela-sela tubuh teman-temannya yang sedang berkumpul sedari tadi. Tasnya yang sebesar karung beras 15 kg itu menambah sesak suasana.
"Ada apa? Ada apa?!!" Ahra benar-benar penasaran.
Semua yang ada disana melirik sinis kearahnya. Krik-krik -_-
Beberapa detik kemudian.
"Oke, lanjutkan!" Ucap juan.
"Jadi dia benar-benar akan pindah ke sekolah ini? Ke kelas ini?!!" Sambung Ina.
"Sssstttttt.. kalo kelas sebelah denger, yang ada malah tambah ribut!" Bisik juan.
"Dugueyeo?(siapa yang kalian bicarakan?)" Ahra mencoba bicara lagi.
"Bisakah anda menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar?" Jawan juan.
"Ke...."
"Kembali ketempat duduk kalian!" Terdengar teriakan dari arah pintu kelas.
Ahra belum menyelesaikan kalimatnya tapi teman-temannya sudah berlarian menyelamatkan diri masing-masing.
*MoonLight*
Ahra duduk dikursinya dengan muka yang kusut karena tidak mendapatkan informasi apapun.
"Lo kenapa Bul ?" Via (teman semeja sekaligus teman seperkumpulan ahra) membuka pembicaraan.
"Rese lo vi . . Kalo manggil nama yg lengkap napa" balas ahra.
"Nyolot mulu" bisik via.
"Yg tadi itu ngomongin siapa vi? Anak baru ya??"
"Ttuuu" ucap via sambil memonyong-monyongkan bibirnya kedepan.
*MoonLight*
"Langsung aja, kenalkan diri kamu" Bu Eni ini emang tipikal guru yang ga suka buang-buang waktu.
"Ehmm, nama saya Rossaline Putri panggil aja ossa, salam kenal."
Terdengar riuh tepuk tangan para pejantan tanggung kelas.
"Dasar cowo!" Cemooh via membisiki ahra.
Ahra yang hampir saja bertepuk tangan segera menurunkan tangannya setelah mendengar bisikan via.
Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata cewek-cewek dikelas ahra tidak ada yang senang dngan kehadiran ossa.
Kasihan 😑 Sepertinya cuma ahra yang ga update tentang si anak baru ini.
Ada apa yaa?
*MoonLight*
(Bel istirahat berbunyi)
"Bul cepetan, ni cacing diperut gue udah keburu konser." Celoteh via sambil merapikan bukunya.
Ahra alias Bulan masih penasaran apa yang aneh dari ossa, dari tdi dia terus memikirkan sesuatu sambil memperhatikan teman barunya itu yg kebetulan duduk dibarisan depan, ahra yg duduk dibelakang dapat melihatnya dengan jelas.
#Pikiran-pikiran yang muncul dikepala ahra :
"Kira-kira tu cewek pernah berdosa apa ya? Kejadian ini persis sama drama yg tdi malam gue tonton, jngan bilang kalo dia.. anak seorang pembunuh? (#drama i miss you).. aahh masa iya sih.."#kembali ke dunia nyata
"Bul.. bulannn.. lo denger gue ga sih?" Via menyadari ahra sedang melamunkan sesuatu.
"Wooyy.. ahraa.." via menepuk pundak ahra lumayan keras.
"Aaelahh, apaan sih vi.. daritadi ngajak ribut mulu ah heran deh" omel ahra.
"Lo mau ikut makan ga.. gue tinggal baru tau rasa lo, mikirin apaan sih? Makanya kalo punya utang dibayar, udah numpuk gitu pusing kan jadinya" nasihat via yg begitu menyentuh.
"Siapa yg mikirin utang vi? Yg ada juga gue kali yg sering bayarin utang lo. Lupa hah?" Ucap ahra datar.
"Bodo!" Balas via.
"Bisa ga sih sehari aja ga ribut?" Luna main nyambung aja kaya kabel listrik.
"Nah, kebetulan ada elo lun, bisa minta tlong bawa pergi via ga?" Pinta ahra.
"Ohh, oke deh. Viaa sini nak jangan ganggu om terus." Nada suara luna seperti ibu2 memanggil anaknya.
"Kalian bedua sama aja. Rese -_- "
"Lo gak ikut ra? Eh, bul.." sambung luna.
"Kali ini enggak ada sesuatu yang harus gue pastiin. Ini menyangkut keselamatan seluruh isi kelas!" Batin ahra yakin.
"Yakiinn ga mau ikut? Hari ini via yang traktir dehh!" Rayu luna.
"Yaudah, bagian gue bungkusin aja biar gue bawa pulang" jawab ahra.
"Bisa aja lo Bul."
"Bul bul nama gue bulan ! Kapan perginya sih, udah sana.. bawel" ahra mendorong kedua temannya sampai kedepan pintu kelas.
Dan setelah kedua temannya pergi, ahra baru menyadari kalo si ossa udah ga ada dikursinya.
"Ko cepet bnget, kapan perginya sihh?" Ahra bergegas keluar kelas.
*MoonLight*
Jangan lupa voted nya ya..
Setidaknya, hargain penulis.
![](https://img.wattpad.com/cover/69246284-288-k83768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
ЮморFakta membuktikan, 1 hal yang dapat menghentikan kerja otak manusia, adalah CINTA. Seseorang yang waras bisa menjadi gila karenanya. Seseorang yang sehat bisa menjadi sakit karenanya. Bahkan seseorang yang hidup bisa mati karenanya. Hal tersebut bis...