Via pergi meninggalkan dunia yg fana ini. *eh bukan maksudnya dia ninggalin Ahra sama Raka.
"Ehh. .. vi !! Mau kemana lo?!" Raka berusaha menahan via.
Tapi dia memanggilnya dengan berbisik. *njirr ga niat bgt sumpah.
Raka kembali memperhatikan Ahra yang sedang tenggelam dalam tidurnya.
Tanpa disadari, Raka tersenyum. Indah.
Seorang gadis setengah matang sedang terlelap didepannya saat ini, diiringi dengan tetesan-tetesan air liurnya yang mulai membasahi meja. *jorok amat
Raka menatap Ahra begitu dalam. *Raka kelelep
"Cantik!" Bisik Raka.
Cewek tidur penuh iler gitu dibilang cantik? Hello. Cantik darimana coba?
Cinta itu BUTA guys!
Seandainya Raka tahu, gadis didepannya sekarang ini sudah rela terjaga sepanjang malam hanya karena mengkhawatirkan dirinya.
So sweet.
Raka tak berhenti menatap hingga tanpa sadar kini lamunannya telah dipenuhi oleh Ahra. Semuanya Ahra.
Seandainya saat itu ada yang nanya, pasti jawaban yang terlontar dari mulut Raka hanya nama "Ahra".
Lo lagi ngapain Raka? Ahra.
Maksud loh? Iya Ahra.
Parah! Lo gila ya?! Enggak, gue Ahra.Beruntung tidak ada yang bertanya.
Lamunannya terusik ketika ada seekor nyamuk yang hinggap dipipi kanan Ahra.
Dimata nyamuk tersebut, pipi Ahra terlihat seperti martabak isi special super lezat ditambah taburan bawang goreng. *beuhh!
Raka satu-satunya saksi hidup dari insiden najis itu tentu tidak akan tinggal diam.
Raka tidak akan membiarkan Ahra tersakiti barang sedikit pun.
Raka bertekad akan melindungi setetes darah Ahra dari ancaman nyamuk jahat.
Bila ia tak bisa melindungi Ahra, ia pasti tidak akan memaafkan dirinya sendiri. *alay!
Raka berusaha mengusir nyamuk tersebut dengan sangat berhati-hati karena tak ingin Ahra terbangun.
"Pergi ga lo!! Jangan ganggu cewek gue! Cari cewek lain sana.. enak aja lo main nikung gue, jangan terlalu berharap. Ahra ga akan suka sama elo ya!" *baperan amat sih
Usaha Raka sia-sia, sang nyamuk sudah terlanjur sakit hati karena merasa ada yang merebut makanannya. Sebelum pergi terhina, nyamuk itu menendang pipi Ahra dengan sekuat tenaga. Dengan begitu ia tidak pergi dengan kekecewaan.
Tendangan nyamuk itu sontak membuat Ahra terbangun.
Ini hal yang luar biasa. Mengingat Ahra yang selama ini biasa dibangunin pake toa yang dirangkap tiga.*kebayangkan gimana suaranya, bisa buat ngebangunin orang sekampung ples tiga rumah kampung sebelah.
Tapi, kok cuma gara-gara nyamuk gitu Ahra bangun?! Enggak, bukan karena nyamuk. Mungkin keberadaan Raka yang menyebabkan ini semua terjadi. *eng iiii eng!!
Ahra membuka mata tepat ketika tangan Raka berada setengah centimeter dari pipi Ahra.
Raka terkejut.
"Lo ngapain!" Ahra menjerit.
"Ehh, nggak. Bukan gitu. Gue kesini mau.." Mikir nyari alasan, terus tiba-tiba ngeliat pulpen, "ngambil pulpen gue! Iya ngambil pulpen!"
"Itu punya Via, udah gue pinjem seminggu yang lalu. Lo pinjem sendiri sana! Sekolah kok gak bawa pulpen. Heran! Niat ga sih lo sekolah hah?" Ahra berusaha mempertahankan haknya. *dia sendiri minjem punya orang -,-
![](https://img.wattpad.com/cover/69246284-288-k83768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
ComédieFakta membuktikan, 1 hal yang dapat menghentikan kerja otak manusia, adalah CINTA. Seseorang yang waras bisa menjadi gila karenanya. Seseorang yang sehat bisa menjadi sakit karenanya. Bahkan seseorang yang hidup bisa mati karenanya. Hal tersebut bis...