Jomblo

95 28 1
                                    

"Kenapa lagi sih feb?" Ahra ngomong sambil jalan. Ahra ga liat ada raka juga disana. Soalnya pas ahra keluar dari ruang pasien, raka main masuk aja keruang sebelah.

"Keluar ga lo hah!!!" Terdengar teriakan dari ruangan yang dimasukin raka tadi, sedetik kemudian raka keluar dari sana disusul dengan bantal terbang.

Ahra, ossa dan febri yang masih berada di depan uks kaget dengan ekspresi alay masing-masing.

Febri menganga.

"Ampunn dehh! Ni uks apa kandang macan, serem amatt." Raka keluar dan langsung menutup pintu.

Ahra langsung salah tingkah saat menyadari kehadiran makhluk itu (Raka).

"Eemmmh, Sorry ya feb, gue lagi sibuk, ga ada waktu buat ribut sama kalian."

"Sibuk apa? Main game?" Sahut Febri sambil melirik ke hp ditangan ahra yang masih aktif terlihat bubble-bubble api berterbangan (game yang dimainkan ahra).

"Bukan urusan lo ya! Ayoo pergi ssa." Cetus ahra.

"Bentarr.. Emm, kalian temennya ahra?" Ossa mencoba bergabung.

Kenapa pake acara kenalan segala sihh, jangan-jangan tadi kepala ossa terbentur terlalu keras. (Batin ahra)

"Bukan temennyaa, tapi kenalin,nama gue febri."

"Aku ossa, rossaline.. kamu??" Ossa melirik ke Raka.

Raka menatapnya tanpa ekspresi.

Heniing...

Raka mengalihkan pandangan ke ahra.

Febri mematung. Dia mulai menganga lagi.

"Raka." Kata yang keluar dari mulut ahra setelah menyadari tatapan raka.

"Ayo pergi. !" Ahra menarik tangan ossa dan membawanya lari.

*****
Ahra dan ossa sampai didepan kelas.

Ahra masuk lebih dulu kekelas.

Padahal sedang ada guru yang mengajar.

"Permisi bu." Ahra menuju ke kursinya.

"Siapa yang suruh masuk?" 4 kata yang lebih menakutkan daripada film horor the conjuring.

Tanpa kata ahra memutar arah dan keluar.

Teman-teman dikelas yang menyaksikan kejadian itu mengungkapkan perasaan dengan beberapa ekspresi.

Ada yang nyumpahin,

menertawakan,

Sedih sampai berkaca-kaca,

Heran, ga tau harus berbuat apa,

Pucat pasi,

Ikut gugup sampai berjatuhan keringat dingin.

Pengen nyusulin ahra,

Bahkan ada yang nangis sambil guling-gulingan.

Dan yang lebih parah adalah,

Yang baru bangun dari tidur, sambil ngusep iler terus bilang. "Ada apa?"

Gubrak! -_____-

*****
Terpaksa ahra dan ossa menunggu sampai pelajaran selesai.

Ahra masih main game!

"Bulan?" Ossa nekad membuka suara, sekarang dia sudah bosan tingkat dewa.

Ahra belagak budeg.

"Kalo sama Raka, lo udah kenal lama?"

Ahra menoleh.

"Gue lagi males ngomong sama lo." Jawab ahra jutek.

"Hmm, kayanya dia orangnya baik." Sambung ossa.

"Tuh ketusuk kan! Gue bilang juga apa, pilih yang warna hijau!" Ahra membentak handphonenya ossa.

Ossa mendekatkan wajahnya ke ahra karena penasaran dengan apa yg mainkan ahra.

"Apa lo?!" Ahra menyembunyikan handphone itu dengan telapak tangannya.

"Main sendiri sana." Ahra mengusir ossa.

"Itu kan punya aku? Yaa udah deh, terserah kamu." Ossa mengalah,

"Aku nyusulin Raka aja ya? Bosan nih, moga aja dia masih di uks." Ossa mencoba mengecoh konsentrasi ahra.

"Kamu ikut ga? Aku mau cari raka." Ossa kecentilan.

"Bodo."Ahra melanjutkan mainnya.

"Haha, aku becanda ko."

Ahra meliriknya dengan jijik, seolah tidak peduli. Padahal ahra berkata dalam hati "gue hampir jantungan monyong! Lu becanda kelewatan deh".

*****
Kembali ketempat febri dan raka, sekarang mereka sudah berada dikelas. Mereka duduk berdekatan dipojok belakang kanan kelas.

"Feb, gawat !! jantung gue lepas!" Semenjak dari uks, raka berkali-kali memeriksa detak jantungnya.

Febri menatap raka cuek. "Sejak kapan lo punya perasaan ke gue?"

"Feb dengerin gue, kayanya bener deh Gue suka sama lo feb" ekspresi raka seriuss.

"Pilih, Gue yang ngebunuh elo atau lo yang bunuh gue?" Jawab febri datar.

"Febri jahatt..! Aku benci sama kamu." Raka menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Gue udah lama ga mukulin orang." Febri menyingsing lengan bajunya bersiap menyerang raka.

"Okee, febri, gue serius deh kali ini.. gue kenapa ya??"

"To the point ajaa deh, bulan apa rossa?"

"Bulan!"

Febri melotot .

*****
Bel pulang sekolah berbunyi.

"Nih buat lo." Ahra memberikan hp ossa ke pemiliknya. #ossa. Setelah itu ahra langsung berlari kedalam kelas.

"Vviiiiiiaaaaaaaaaaaaaaa!" Ahra berlari dan langsung memeluk via.

"Lo kemana aja bulan?"

"Ayoo pulang.. pulang.. pulang.. nanti gue ceritain dijalan."

"Letss gooo.."

(Via dan ahra memang selalu pulang pergi sekolah berdua. Karena rumah mereka deket.)

#Didepan rumah ahra

"Gue duluaan vi.. ati-ati di alan eaa.." ahra mengucap salam perpisahan kepada viaa.

"Okee, nanti tore dangan lupa mandi eaa bul.." via meneruskan jalannya untuk pulang, rumahnya hanya beberapa meter dari rumah ahra.

*****
"Ahraa ahraaa" ucap seseorang dari dalam hp ahra.

"Apaan?" Ahra baru selesai mandi mengeringkan rambutnya sambil mengangkat telepon.

"Adrian nembak gue!! Gue harus jawab apahh?!" Cewek dalam telepon ini berteriak.

"Adrian?"

"Iyaa, adrian.. "

"Tolak ajahh!" Ahra menjawab menggigit handuk saking yakinnya.

"Loh? Tolak?"

"Iyaa, menurut drama-drama yang gue tonton, kyagitu, jadi ini baru yang pertama kalinya kan dia nembok loo,  loo yakin dia seriuss? Tolak ajah dulu.. nnti klo dia tetep ngejar-ngejar lo, baru lo terima! Itu baru bisa dipastikan dia serius sama loo.."

"Hmm.. lo pinter yaa dalam hal kyginii ahraa.. tapi,"

"Ngapaa? Meragukan saran gue lo?"

"Tapi ko sekarang lo masih jomblo sih? Hhuahahahhaaaa"

Ttut ttut ttut ttut.. ahra memutuskan teleponnya.

"Rese lo! Gue jomblo bukan karena ga laku, tpi belum ada yang care sama gueee.. hhuhuhuu.." Ahra hampir meneteskan air mata setelah berusaha menerima kenyataan kejombloan dirinya.

*****

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang