"Menganggap buruk hal yang dianggap orang lain buruk membuktikan kita sama buruknya dengan mereka"
*MoonLight*
Ahra menyelusuri koridor sekolah mencari ossa,
"Tempat yang biasanya dituju para cewek dengan kecepatan diatas rata-rata....?? Gak salah lagi. . Wc!"
Ahra melangkahkan kaki ketempat terstrategis itu dengan keyakinan yang pasti.
"Ttuh benerr kann!!" Ahra cepat memutar arah setelah melihat ossa keluar dari gang per-wc-an.
"Gue ga boleh kehilangan jejak lagi kali ini," ahra berhenti berjalan dan menghadapkan diri kedinding, berharap ossa tidak melihatnya.
"Heyy!" Sapa seseorang dari belakang ahra.
"Ooh, aaaa.. gue ga ngikutin lo kesini terus sembunyi disini ko, jangan salah paham ya." Ahra menjelaskan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dijelaskan -_-
"Maksudnya?? Aku cuma mau ngasih ini kyanya punya kamu jatuh tdi dijalan, kamu buru-buru ya? Tpi ko berhenti disini sih? Ada apa dengan dinding ini? (Sambil meraba dinding didepan ahra)" ossa memberikan sebuah gelang kepada ahra.
"Aaaahahahahhaaa uhukk uhukk.. ehmm, makasih yaa." (Pura-pura tertawa)
"O.. iyaa.. santai aja kali.. seneng bisa bantu.. kamu mau kemana?" Tanya ossa.
"Iya, kita satu kelas kan?" Jawab ahra. (Sama sekali bukan jawaban -_-)
"Ohya? Emm, jadi kamu mau balik kekelas nih?"
"Gue duluan yaa. (Bisa gawat nih kalo temen-temen tau gue jalan sama dia)" ahra melangkah mundur.
Tapi tiba-tiba ossa memegang tangan ahra!
Deg.. deg.. deg.. hening
Angin tiba-tiba bertiup kencang.
Lampu-lampu ruangan hidup mati dengan sendirinya.
Cicak bersahutan.
Pintu-pintu wc terbuka tutup sendiri semakin menambah horor suasana.
"Jangan bunuh gue! Gue belom nnton episode terakhir drama kesayangan gue!" Ahra menutup mata, sekujur tubuhnya gemetar.
#teng!
Itu cuma hayalan ahra.
Kembali ke laptop!
Ossa menahan ahra dengan memegang tangannya.
"Tunggu bentar.. tolong temenin aku keliling-keliling sekolah dong.. mau yaaa?? Pleaseee.." ossa memasang wajah memelas.
"Bener-bener aneh ni orang, apa gue temenin aja ya??" Gumam batin ahra.
*MoonLight*
"Emm, ngomong-ngomong kita daritadi belum kenalan kan?" Ossa membuka pembicaraan.
"Ahra, go-ah-ra imnida."
"Aa. .ahra? Oh, bangapsimnida (senang bertemu denganmu)"
Ahra terdiam. Berusaha menerima kenyataan bahwa sebenarnya ossa juga mengetahui bahasa korea.
Daebakk!
*MoonLight*
Ahra dan ossa terus berkeliling. Tpi ini sedikit aneh, karena ahra tidak mau berjalan sejajar dngan ossa, jika ossa berada disamping ahra, ahra akan maju atau bahkan mundur agar tidak ada yang mengira bahwa mereka sedang jalan berdua.
Sekarang mereka berada di wilayah lapangan basket, mereka berjalan di pinggir lapangan. Ahra berjalan didepan ossa. Dia menunduk. Ossa mengekor dibelakangnya sambil melihat sekeliling .
Sedetik kemudian.
Ahra didorong seseorang dari belakang!
"A!!!" Ahra sukses mendaratkan tubuhnya di tanah kering bebatuan penuh kotoran dan kehinaan.
Semua orang menatap kearahnya. Tpi ahra terlalu malu untuk mengangkat wajah.
"Gedebukk!!" Ada lagi abg alay yang jatuh, kira-kira 2 meter di belakang ahra.
"Wooyyy woyy tolongiin woyy!" Pemain basket yang sepaket dngn penontonnya terlihat berlarian menuju tempat insiden.
Ahra mencoba bangun sendiri,
"Gapapa, gue bisa bangun sendiri ko"
(Ahra mencoba senyum terbaik saat dilihatnya cowok-cowok sedang berlarian kearahnya)Tapi memang nasib ahra yg sangat tidak beruntung. Mereka hanya melewati ahra, tujuan mereka sebenarnya adalah gadis dibelakang ahra yg juga menjadi korban.
-_____- Ahra geer deh!
*MoonLight*
Ditengah kesuraman hidup ahra yang terduduk tak berdaya setelah menjadi korban pendorongan dan tak ada satupun yang menolong (karena tkp berada di perkumpulan para pejantan alay tanggung jadi hanya cewek-cewek yg alaynya setara mereka yg ditolongin), tiba-tiba ada satu orang yang menyodorkan tangannya untuk membantu ahra berdiri.
Ahra pun dengan malu-malu kucing garong mencoba meraih tangan tersebut.
"Jadi ini malaikat pesanan gue ya, makasih banyakk ya Tuhan.. walaupun datangnya agak telat, tapi yaa gapapa dehh." dalam hati ahra.
Ahra masih belum sanggup untuk memandang wajah sang penolong jiwanya itu, setelah dibantu berdiri, ahra meliuk-liuk kan tangannya seperti orang salah tingkah. #lebih tepatnya seperti orang yang sedang menahan buang air.
"duhh harus gimana nih gue berterimakasihnya" masih dalam hati ahra.
"Lo kenapa bul? Ko jadi kaya orang kecacingan gitu! Serem ah" celoteh sang #malaikat
Detik itu juga ahra langsung mengarahkan matanya menuju wajah sumber suara.
*MoonLight*
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
HumorFakta membuktikan, 1 hal yang dapat menghentikan kerja otak manusia, adalah CINTA. Seseorang yang waras bisa menjadi gila karenanya. Seseorang yang sehat bisa menjadi sakit karenanya. Bahkan seseorang yang hidup bisa mati karenanya. Hal tersebut bis...