Episode 3 (Part 2)

579 22 0
                                    


⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

Pagi harinya, Taliw masuk ke ruang makan dan melihat Turbo sedang makan. Ia mendekatinya dengan hati-hati dan perlahan duduk di kursi. Turbo menatapnya dengan tajam, TAliw berhati-hati dan akhirnya ia duduk.
Ia menatap Turbo yang menatapnya, TAliw tersenyum karena hari ini Turbo tidak kabur seperti kemarin.
Taliw akhirnya bisa tenang dan menyedok sup nya.
Turbo menatapnya dan menemukan ide, ia tersenyum licik, Hey! Apakah kau pergi untuk menyemangati kakakku hari ini?

Taliw tersenyum ia menjawab tentu ia akan menyemangatinya.
Turbo bertanya apakah Taliw tidak akan menyemangatinya. Taliw bertanya, apakah Turbo juga akan mengikuti kompetisi??
Turbo mengatakan ia hanya siswa kelas 5, bagaimana mungkin ia menjadi saingan Taliw. Turbo membicarakan sesuatu yang sebenarnya aku nggak ngedit apa, yang jelas kayaknya ia mengatakan kalau level sekolah Taliw itu rendah, ia ga ngerti kenapa kakaknya masuk ke sekolah itu. 
Turbo menghina sekolah Taliw membuat TAliw sedikit kesal. Turbo mengatakan ia kasihan pada Tenten kakanya, harusnya hari ini kakaknya sat tim dengan orang yang ia cintai.

Taliw shock mendengar Tenten menyukai seseorang dan segera bertanya siapa?
Turbo menahan senyumnya, ia mengatakan kalau orang itu adalah wakil dari sekolahnya, P'NamKang, Tenten sangat menyukainya.
Turbo memuji NamKang mengatakan kalau dia cantik, tinggi, kulitnya bercahaya,kaki panjang dan sangat pintar.
Taliw yang mendengarnya langsung down, ia menunduk sedih. cemberut. 
Apalagi saat Turbo mengatakan kalau Tenten mungkin harus memilih antara kemenangan dan cinta. 
Tenten terbelalak dan menjatuhkan kepalanya, lemah, lesu dan lemas.
Turbo puas melihat ekpresi Taliw dan meninggalkannya sambil tersenyum licik.

Taliw bersedih di meja makan. Ayahnya datang dan heran kenapa tidak ada orang disana. Taliw diam saja. Ayah kemudian bertanya bubur apa yang dimakan Taliw. Taliw cemberut dan mengatakan itu Plum China dan Truffle (BTW tadi Turbo mengejeknya dengan Plum China dan Truffle yang artinya siswa peringkat terakhir, aku ga ngerti dari mana datangnya LOL/0
Ayah bingung.

Taliw berjalan dengan tidak bersemangat sama sekali. Gontai karena kenyataan yang menyakitkan. Ia bahkan tidak mendengar saat seseorang memanggilnya. Rupanya Tenten ada disana, ia menunggu TAliw di gerbang rumahnya. 
Tenten protes, aku akan terlambat karena menunggumu, kau tahu?
Taliw minta maaf. 
Taliw menatap Tenten, hari ini kau akan bertanding kan?
Tenten membenarkan. Taliw menatap dengan berat hati, bagaimana pun aku akan bersorak untukmu.
Tenten tidak mengerti, ia menatap Taliw dan siap berangkat, kau mau naik atau tidak?
Taliw panik dan buru-buru naik.

Dalam perjalanan ke sekolah, keduanya terkejut saat ada seseorang pake jaket hitam dan helm hitam dengan sepeda motor besarnya, disamping mereka, beriringan sambil menatap keduanya.

Di gedung kompetisi, beberapa kompetisi dari beberapa tingkat sedang berlangsung. Tenten masih bersiap-siapa dan ia ada di tangga saat langkahnya terhenti saat mendengar percakapan guru dan murid.
Seorang guru memberi tekanan pada seorang siswi yang akan mengikuti kompetisi dengan memintanya harus menang karena reputas sekolah tergantung padanya. GAdis itu hanya mengiyakan saja. Tapi setelah gurunya pergi, ia tampak kesal sekali dan mengejek guru itu.
Gadis itu akan pergi dan melihat Tenten disana, Tenten menatapnya. Gadis itu kabur karena merasa malu.
Tenten hanya melihatnya. Ia berfikir.

Kompetisi untuk tingkat SMA dimulai. Taliw dan teman-temannya tiba di lokasi untuk memberi dukungan.
Gadis tadi tampak masuk bersama timnya, btw gadis itu adalah NAmKong.
Tim Tenten juga memasuki ruangan. Taliw yang melihatnya langsung berteriak sambil berdiri. Yuyee memimpin pemandu sorak dan langsung heboh berdiri, Tenten Semangat! Tenten berjuangkah hingga akhir! Tenten tunjukkan keberanianmu! Tenten Berjuanglah!!!
Mereka memukul sesuatu, menari, mengangkat spanduk dan heboh sendiri.
Tenten malu dan membuang muka. LOL.

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang