Episode 7

886 25 0
                                    


Setelah Tenten bersusah payah untuk mengajar teman2 Taliw. Akhirnya Tenten mengadakan ujian buat teman2 Taliw itu di depan halaman rumahnya. Tenten berkata, "Waktu habis!. Taruhlah pena ke bawah dan lewatkan ujianmu di depan". Setelah ujian berlangsung, Tenten menyuruh teman2 Taliw pulang. Taliw pun masuk ke kamar Tenten. Taliw mengajak Tenten untuk pergi ke toko karena kedua ayah mereka hendak keluar rumah. Tenten tak ingin pergi bersama Taliw. Sebelum pergi Taliw mengucapkan rasa terima kasihnya karena Tenten sudah ingin membantunya. Namun Tenten merasa tak membatu Taliw, melainkan dia dipaksa untuk mengajar Taliw dan semua temannya. Tenten,"Siapa bilang Saya ingin membantu ? Saya dipaksa. Tidakkah kamu ingat ?".

Tenten menyuruh Taliw untuk segera keluar dari kamarnya dan tak mengganggunya. Akhirnya Taliw pun keluar dari kamar Tenten, dan pergi ke toko bersama kedua ayah mereka. Sebelum pergi, Taliw sempat mengambil berkas soal yang diberikan oleh Tenten. Kemudian Tenten pun pergi ke kamarnya untuk mencari foto yang biasa digunakan oleh Taliw untuk mengancamnya. Tenten mencari hingga lemari pakaian, namun tak menemukan apapun. Tanpa sengaja, Tenten melihat bra di lemari pakaian Taliw. Tenten mengira bra itu adalah milik Taliw, padahal hanya bra hadiah yang diberikan oleh orang lain. Melihat ukuran branya yang super besar, Tenten tak menyangka Taliw memiliki ukuran dada yang sangat besar. Tenten pun menggantungkan bra itu di dadanya sambil mengayun-ayunkan tak menyangka ukuran dada Taliw yang super besar. Tak lama ibu Tenten masuk dan melihat anaknya memegang bra, dan tentu saja ibu Tenten menjadi kaget melihatnya. Tenten pun menyembunyikan bra yang dipegangnya itu.

Ibu Tenten miris berkata,"Apa yang kamu lakukan, anakku ?. Tenten apa kamu sungguh membuatku tak membacanya ?". Ibu Tenten tak mengira anaknya berkelakuan seperti itu, ibu Tenten sudah mengira anaknya terkena stress dan tekanan sehingga bertingkah seperti itu. Ibu Tenten pun meminta maaf karena dulu sudah memaksa Tenten memakai pakaian wanita saat Tenten masih kecil dulu. Tenten gugup cemas,"Tunggu2. Berhenti dulu, ibu". Tenten ingin tahu apa yang dipikirkan oleh ibunya sekarang. Ibu Tenten mengira anaknya telah menjadi seorang banci. Tenten menanggapi,"Ibunda. Kamu mendapat penyakit dari gadis (maksudnya Taliw) itu, kan ?". Ibu Tenten,"Apa yang kau lakukan ?". Tenten tak dapat berkata apapun. Sang ibu menyuruh anaknya untuk berkata jujur dengan apa yang sudah dilakukannya. Akhirnya Tenten jujur masuk ke kamar Taliw untuk mencari album fotonya yang diberikan ibunya kepada Taliw. Tenten tak menyangka ibunya bisa memberikan foto itu kepada Taliw dan merusak segalanya. Tenten mengira semua fotonya sudah dibuang oleh ibunya. Namun ternyata tidak. Ibu Tenten mengaku menyimpan foto Tenten agar bisa dilihatnya lagi saat tua nanti.

Tanpa sengaja, ibu Tenten mengakui sudah memberikan foto itu kepada Taliw. Ibu Tenten,"Di hari itu, Taliw menangis. Saya tak tahu bagaimana membuatnya nyaman jadi saya berikan foto itu padanya untuk dilihat. Dan dia mulai tertawa". Tenten tertawa namun marah. Tenten menyuruh ibunya untuk segera mengembalikan foto itu kepadanya. Tenten kesal karana Taliw menggunakan fotonya agar bisa mem-bully Tenten mengajar teman2nya. King pun bekerja membantu ayah Taliw yang akan segera membuka toko barunya. Tak lama Taliw datang. Taliw memberikan soal ujian yang diberikan oleh Tenten, dan diberikannya pada King. Taliw berkata,"Tenten bilang jika kamu bisa menjawab pertanyaan ini, kamu seharusnya lulus ujian. Ini buatmu". King pun mengambil soal ujian itu. Namun Taliw merasa sedikit aneh ketika memandang King. Taliw merasa King tak ingin melihatnya lagi. King menanggapi,"Hey Taliw! Enggak seperti itu". Kemudian munculah adegan saat King mengungkapkan perasaan cintanya kepada Taliw, dimana King berjanji tidak akan kalah dari Tenten.

Saat itu King meminta Taliw tak terlalu mencintai Tenten, meskipun Taliw kini tinggal jauh darinya. King meminta Taliw juga memberikan ruang hatinya bagi King. Kembali ke masa sekarang, King,"Saya sungguh2 dengan apa yang kukatakan". King mengaku menyimpan perasaannya selama ini, karena takut Taliw merasa tak nyaman dengannya. King,"Bagaimana denganmu ? Apa kau tak nyaman ?". Taliw mengaku merasa sedikit tak nyaman bersama King setelah menyatakan cintanya itu. Taliw merasa aneh dengan sikap King yang selalu menghindar darinya, dan berusaha untuk tak menemuinya. King berjanji takkan membuat Taliw merasa tak nyaman lagi. King berjanji,"Kita akan kembali menjadi teman seperti sebelumnya". Kemudian teman2 baik Taliw datang ke restoran baru ayahnya. King, Arm, Yuyi, Paew pun berkumpul bersama di restoran ayah Taliw. Ayah Taliw senang melihat anaknya bercanda dengan teman2 baiknya. Kelimanya saling bercanda bersama. Kemudian Taliw menulis sebuah surat di kamarnya.

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang