Episode 8

1.1K 24 0
                                    


Setelah Tenten nge-"Kiss" Taliw. Taliw seperti orang bego, dan tak dapat berkata apapun. Tenten meledek Taliw yang diciumnya, Tenten,"Oh, apa kamu marah ? Jangan terlalu serius. IQ adalah nol. IQ adalah nol". Tenten pergi dan meminta Taliw untuk tak terlalu serius menanggapi ciumannya. Setelah Taliw di"Kiss" sama Tenten. Taliw pun kembali ke rumah Tenten. Taliw masih seperti orang bego tak menyangka bisa merasakan bibir Tenten yang mendarat di bibirya. Taliw memegang bibirnya yang telah di-"Kiss" sama Tenten.

Taliw,"Kamu bercanda dengan ku kan ? Kau sungguh bercanda denganku, Tenten. Apa sebenarnya yang kau pikirkan padaku ?". Taliw membayangkan Kiss pertamanya sama Tenten sambil tersenyum bahagia. Taliw di kamarnya bertingkah aneh hingga malam hari. Keesokan harinya Taliw datang ke sekolah Turbo dengan membawakan makanan ringan. Turbo sedang asyik belajar bersama kedua teman ceweknya. Temen Turbo mengucapkan rasa terima kasihnya karena Taliw ingin membawakan makanan buat mereka. Teman Turbo bernama June (diperankan oleh Shinaradee Anupongpichart) mencicipi makanan ringan yang dibawa oleh Taliw, dan rasanya enak. Taliw meminta June untuk datang ke rumah Turbo, jika ingin makan snack yang enak, pasalnya ibu Turbo sangat pandai memasak. Sekilas, Taliw memberikan sinyal kepada Turbo agar memberikan sesuatu buat June. Akhirnya Taliw pun hendak pergi, dan memberikan bunga yang sudah dikeringkan oleh Taliw buat Turbo.

Taliw berkata,"Ini Bunga kering. Saya sudah membuatnya dalam sebuah kartu buatmu". Dalam kartu nama itu muncullah nama Turbo dan June. Taliw menyuruh Turbo untuk menaruh kartu itu di buku yang bisa dilihat oleh June. Kemudian Turbo pun menaruh kartu bunga kering itu di salah satu buku June. Tak lama June mendapat telepon dari Bomb (diperankan oleh Puttipong Promasakha Na Sakoinakorn). Karena telepon itu, June harus bergegas pergi. Namun June lupa membawa buku pelajarannya yang didalamnya ada kartu bunga kering disisipkan oleh Turbo. Turbo pun menyuruh June untuk membawa bukunya itu. Namun sangat disayangkan saat June mengambil bukunya itu, kartu bunga kering hadiah Turbo malah terjatuh ke lantai dan diinjak oleh June. Turbo melihatnya dan kecewa. Di depan gedung sekolah Turbo, Taliw melihat Tenten menjemput Namkang.

Sontak itu membuat hati Taliw sangat teriris2 dan cemburu. Namkang dan Tenten pun pergi bersama dengan sepeda, Namkang meminta Taliw,"Taliw, saya akan pergi. Jaga baik2 Turbo". Taliw pun terdiam terpaku tak bisa boncengan bersama Tenten. Tak lama Turbo pun pulang dari sekolahnya. Taliw heran kartu bunga kering masih ada di tangan Turbo. Turbo mengaku tak memberikan kartu bunga kering itu kepada June, karena terjatuh. Turbo kesal pasalnya June sepertinya tak tertarik dengannya, apalagi ingin melihat kartu bunga keringnya itu. Turbo kecewa karena June bahkan menginjak kartu bunga keringnya itu saat terjatuh. Turbo kini serasa tak yakin lagi bunga kering ide Taliw itu bisa membantunya dalam menyatakan cintanya buat June. Taliw meminta Turbo untuk tak mudah menyerah dalam memperjuangkan cintanya kepada June. Turbo menanggapi perkataan taliw, Turbo,"Siapa yang ngeluh ? Saya enggak suka denganmu". Turbo merasa tak bisa bersaing lagi dengan Bomb. Turbo merasa dirinya adalah seperti seorang pencundang. Bagi Turbo memperjuangkan cintanya buat June hanyalah menghabiskan waktu semata.

Taliw,"Saya ngerti. Berkompetisi dengan orang yang dimana kita enggak bisa bersaing". Turbo,"Bagaimana kau bisa ngerti ?". Taliw mengerti yang dirasakan Turbo saat orang yang disukai malah tak memandang dan melihatnya. Saat Taliw memandang Namkang bersama Tenten, Taliw merasa dirinya seperti tak berarti lagi. Taliw mengakui dirinya yang adalah seorang yang bodoh dan tak ada yang baik di dalam dirinya. Karena hal itulah, Taliw tahu apa yang dirasakan oleh Turbo. Taliw yakin Turbo akan banyak disukai oleh teman2 wanitanya. Pasalnya Turbo adalah seorang yang pandai dan imut pula. Namun Turbo hanya ingin disukai oleh orang yang dicintainya, Turbo,"Saya enggak ingin orang2 menyukai saya". Taliw meminta Turbo untuk tetap berjuang dan tak menyerah akan cintanya. Karena Taliw yakin suatu hari nanti orang yang mereka cintai akan mencintai Turbo maupun Taliw sendiri. Taliw,"Ayo pergi. Ayo pergi makan ice cream".

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang