Episode 20

3K 50 3
                                    


Taliw datang ke restoran King sambil mengucapkan dia sungguh mencintai King. Taliw mengaku cinta sama King karena tak ada seorang pria pun yang berkorban banyak lebih dari King.

Taliw langsung mengembalikan cincin tunangan yang pernah diberikan oleh King ke tangan King. King kaget melihat cincin itu, dan King langsung memeluk Taliw.

Dari luar restoran King, Tenten memandangi Taliw dan King yang berpelukan. Hati Tenten nampaknya terasa sakit melihat Taliw dan King berpelukan. King menangis dan meminta Taliw untuk tak mengucapkan apapun. Taliw juga menangis karena cintanya ke King hanya sebatas teman semata.

King meminta maaf, King,"Saya minta maaf Taliw. Jika saya bermain cinta dan menginginkan jawaban yang terlalu banyak. Kamu tak perlu menjawabku. Saya bisa menunggu".

Taliw menangis karena tak bisa membuat King semakin terluka lebih dalam lagi hanya demi mencintai Taliw. Taliw,"Aku tak ingin menjadi orang yang melukai teman terbaikku".

Tenten salah sangka melihat King dan Taliw berpelukan. King sedih karena hanya dianggap sebagai teman belaka. King,"Jangan nangis Taliw". King tak suka melihat Taliw menangis di hadapannya.

Taliw menangis sejadi2nya di pundak King. King menyeka airmata Taliw sambil memintanya untuk tak menangis. King memandangi Taliw dan Taliw hanya menitihkan airmata.

Tenten seperti merasa hilang harapan memandangi King dan Taliw. Taliw menggemgam tangan King. Taliw,"Saya sungguh mencintaimu. Saya sungguh".

Saat Taliw berkata seperti itu, King hanyalah berpaling dan duduk di kursi. King tahu cintanya hanya membuat Taliw menangis karena Taliw mengganggap King hanya sebagai teman terbaiknya.

Taliw,"Tapi cinta akita tidaklah sama. Mereka beda jenis. Saya cinta kamu namun Aku tak bisa memainkan bagaimana kamu cinta sama aku". Tenten hanya duduk tak semangat di depan gedung restoran King. Tenten merasa cintanya kini sudah diambil oleh King.

Hujan pun turun, dan Taliw meminta maaf yang teramat sungguh kepada King. Kemudian Taliw pun pergi. Saat Taliw keluar, dia tanpa sengaja melihat Tenten menunggu didepan restoran King.

Sejenak Taliw memandangi King yang duduk merenung lewat jendela restoran. Taliw memandangi Tenten yang basah kuyup karena kehujanan. King di dalam restorannya hanya menangis karena cintanya kini sudah betul2 ditolak secara halus oleh Taliw.

Cincin King jatuh dari genggamannya ke lantai. Taliw memberikan payung kepada Tenten.

Taliw,"Kenapa kamu bisa kesini ?". Tenten,"Taliw, Saya bermaksud untuk mendatangimu. Saya ingin memberitahumu apa yang saya rasakan".

Tenten ingin memohon kepada Taliw. Tenten tak tahu pengakuan perasaannya kepada Taliw sudah terlambat sudah ataukah tidak. Tenten ,"Aku mencintaimu, Taliw".

Tenten mendekati Taliw, namun Taliw tak ingin. Tenten menyadari dosanya dulu, yakni tak pernah melakukan hal yang baik kepada Taliw serta tak pernah perduli kepada Taliw.

Tenten sadar dia tak pernah membuat Taliw tertawa. Tenten,"Namun aku sungguh mencintamu, Taliw. Aku sungguh mencintaimu". Tenten meminta Taliw memberikannya sebuah kesempatan lagi, untuk bisa dicintai lagi.

Tenten menitihkan airmata saat dia berkata seperti itu. Taliw,"Saya sudah selalu memberikanmu kesempatan. Namun kamu selalu menggunakan kesempatan itu untuk selalu melukaiku". Taliw merasa Tenten selalu membuat Taliw serasa seperti sebuah mainan.

Taliw,"Walaupun, kamu tak membuangnya dan masih kamu tak mencintainya. Kamu sering melakukan itu. Apa kamu tahu itu ?". Itulah yang Taliw sering rasakan. Taliw ingin pergi, namun Tenten mencegatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang