Episode 18

1K 20 0
                                    


. Tenten bercermin di depan cermin sembari termenung. Tenten turun dari tangga menghampiri ibunya yang sedang menyulam di ruang tengah. Ibu Tenten nampaknya punya perasaan yang lagi tak enakan.

Tenten hanya mengambil sepotong roti tawar di meja ruang tamu, lalu pergi. Taliw pun datang ke kampus menatap foto Namkang yang difoto dulu saat ospek. Dari semua foto itu hanya ada foto Namkang. Kemudian Taliw menghampiri Namkang yang berdiri di depan foto P'Dan.

Taliw,"Nunggu hari menjadi jelas, Oh gambar ini sungguh sedih". Namkang,"Itu gila. Apa yang sungguh sedih. Itu hanya tak jelas". Taliw,"Semua gambarmu sungguh cantik dan jelas juga".

Sebaliknya Namkang bertanya,"Bagaimana denganmu ? Kamu sudah liat gambarmu ?". Taliw sempat kaget saat dia tahu punya gambar juga. Akhirnya Namkang membawa Taliw ke fotonya. Ternyata Taliw punya foto saat jalan sama King di jalan dekat kampus ketika Taliw ulang tahun dulu.

Namkang,"Di gambar ini, kalian berdua sangat jelas (enggak kabur)". Namkang merasa pada akhirnya lebih baik baginya dan Taliw mencintai orang yang lebih dahulu mencintai mereka. Namkang merasa dirinya dan Taliw sudah seperti orang bodoh mencintai Tenten. Namkang,"Kita mencoba sungguh keras dan tiba seseorang menunjukkannya. Kamu lebih baik tak melihatnya (mengacu ke Tenten)".

Namkang sudah merasa tak enakan melihat Tenten setiap harinya, karena Tenten dan Namkang berada di jurusan ilmu kedokteran dengan kelas yang sama.

Namkang tak enakan harus memperlihatkan wajah yang tenang setiap harinya kepada Tenten. Dengan bertingkah seperti itu depan Tenten, Namkang merasa sungguh tersakiti. Taliw bertanya ke Namkang, Taliw,"Bagaimana denganmu ? Kapankah kamu melihat pria itu di gambar itu (P'Dan) dengan jelas ?".

Namkang tak ingin menjawab pertanyaan Taliw itu, lalu pergi. Nampaknya Namkang belum ingin memberikan hatinya sepenuhnya ke P'Dan. Saat Namkang pergi, Taliw pun memandang fotonya bersama King. Saat Namkang sedang jalan, tak lama seorang teman baik P'Dan datang dan menghampiri Namkang, serta memberikan pemberian dari P'Dan. Namkang,"Mana sih P'Dan, kenapa dia enggak datang kesini sendiri ?".

Teman PDan mengaku juga tak tahu dimana keberadaan P'Dan, namun teman P'Dan itu menjelaskan ke Namkang bahwa P'Dan awalnya sudah menunggu Namkang datang, namun Namkang tak kunjung datang. Namkang menerima pemberian P'Dan itu sambil bertanya,"Apa yang P'Dan tungguin ?".

Teman P'Dan,"Pemeran foto tentunya. Namkang bingung mendengarnya, Namkang,"Namun saya kesana beberapa menit lalu".

Teman P'Dan sendiri tak tahu maksud dari perkataan P'Dan sebenarnya, teman P'Dan juga memberitahukan bahwa P'Dan punya rencana untuk melanjutkan sekolahnya ke keluar negeri. Namkang,"Lanjut ke luar negeri ?".

Namun teman P'Dan ini sendiri tak tahu ke negera mana P'Dan ingin lanjut. Lalu Namkang duduk di lorong kampusnya sambil marah, dan menangis. Namkang,"Dia gila..".

Kemudian Namkang membuka pemberian dari P'Dan itu, dan hanya ada kumpulan foto Namkang saat P'Dan memotret. Selain kumpulan foto Namkang, ada juga beberapa kumpulan foto P'Dan saat bersama Namkang di mobil. Foto ketika P'Dan bersama Namkang kala masa pengenanalan mahasiswa baru dulu (dikenal juga ospek).

Semua kenangan foto itu membuat Namkang mulai menangis. Ada juga foto saat P'Dan berpura2 keselek terjatuh ke lantai di restora dulu agar membuat Namkang tersenyum. Foto ketika Namkang dan P'Dan bermain di kandang domba. Foto saat Namkang memotret P'Dan yang mengendarai mobil setelah pulang dari restoran.

Namkang hanya menitihkan air mata melihat foto kenangan P'Dan itu, dan membuatnya menangis. Namkang ingat perkataan Taliw tadi, kala itu Taliw bertanya,"Kapankah kamu melihat orang di gambar itu dengan jelas ?". Sebaliknya Tenten memandangi foto2 kebersamaan Taliw, Arm, Paew saat memasuki masa ospek dulu. Tenten juga memandangi foto kebersamaan Taliw dengan King saat merayakan ulang tahun Taliw di kampus dulu.

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang