Episode 13

841 17 0
                                    


Setelah membawa Taliw dari rumah Tenten, King membawa Taliw ke sisi Paew yang juga gagal dalam menempuh ujian saringan masuk universitas ternama Bangkok. Paew berada di restoran ayah Taliw. King juga mengenakan Paew kumpulan balon di lengannya. Paew,"King memberikannya padaku". Taliw tertawa melihat Paew yang terlihat seperi orang tak semangat. Taliw,"Masih adalah seperti ini. Oh ?". Tak lama ayah Taliw juga muncul diikuti dengan Arm.Tak lama Arm serta King mengikat kedua kaki Taliw dengan balon. Ayah Taliw pun menyuruh Paew untuk menulis apa yang ada di pikirannya lewat sebuah kertas. Namun Peaw menolaknya, ayah Taliw tetap memaksa Paew untuk menulis. Ayah Taliw,"Tulislah, gadis gendut..".

Taliw ingin menulis keluh kesalnya di balon2 itu. Karena ide itu bagus, Taliw pun hendak menulis apa yang ada di pikirannya di kumpulan balon. Paew hanya bisa berteriak kesal di depan balon karena kesal gagal dalam ujian. Arm menyuruh Paew untuk menuliskan kata caci makinya di balon. Dengan muka masam Paew pun menuliskan semua keluh kesahnya di balon itu. Taliw juga menulis semua keluh kesahnya di balon2 itu. King pun menyuruh Arm untuk membantunya dalam memasak di dapur. Tak lama beberapa pelanggan restoran ayah Taliw datang. Taliw serta Paew pun pindah agar pelanggan itu bisa duduk. Meskipun harus terikat dengan banyak balon di tangan dengan kaki dan tertatih melangkah, Taliw serta Paew pun membantu menyajikan makanan buat pelanggan ayah Taliw. Taliw,"120 Baht".

Setelah melayani beberapa pelanggan, Paew, Taliw, Arm, dan King kembali kumpul bersama, Arm,"Jangan depresi karena ujian". Paew,"Ujian bukanlah hal yang membuatku depresi dalam waktu yang lama. Biarkan aku menyelesaikan apa yang ingin kutulis di balon dulu". Arm serta King menyuruh Taliw serta Paew untuk melepaskan kebosanan yang kini mereka alami. Kemudian keempatnya pergi keluar restoran, Taliw serta Paew masih mengenakan kumpulan balon di tangan serta kaki mereka. Taliw memandang ke langit dan berkata,"Mulai dari sekarang kami takkan merasa bosan lagi. Tak menyerah.". Paew,"Enggak ngerasa kecewa. Enggak jemu, pudar. Tak gemuk". King,"Oke. Semuanya siap ?". Pada hitungan ketiga Taliw serta Paew pun melepaskan balon di tangan mereka ke langit. Sebagai simbol mereka sudah meninggal apa yang ada dibelakang masa lalu mereka. Dan mereka ingin kembali menyongsong masa depan yang ada didepan mereka. Taliw serta Paew terlihat bahagia saat melepaskan kumpulan balon itu. Untuk balon yang ada di kaki, King serta Arm pun menginjak balon itu hingga semua kegagalan Paew serta Taliw menghadapi ujian saringan masuk kini hilang semuanya. Dari belakang, ayah Taliw memandang bahagia anaknya bermain bersama sobat karibnya.

King,"Selesai! Stress sudah selesai". Tak lama Yuyi datang dan membawakan kumpulan makan ringan kepada ketiganya. Yuyi,"Apa saya kehilangan sesuatu ?". Keempatnya menyahut,"Kami takkan beritahu padamu". Hingga malam King terus berusaha menghibur Taliw. Taliw pun menjadi bahagia dengan hiburan dari King. Kemudian King membawa Taliw ke rumah Tenten. Di teras rumahnya Tenten sedang membaca buku, Taliw serta King pun terhenti saat melihat Tenten. Tenten,"Bukanlah hal yang aneh jika kamu tak lulus ujiannya. Kamu enggak baca buku yang kusuruh, kan ?". King sempat kesal mendengar perkataan Tenten itu. Taliw sedikit kikuk ketahuan tak belajar dengan baik, dan mengikuti arahan Tenten. Taliw mengaku kadang2 membaca buku yang disuruh oleh Tenten. Namun saat Taliw bosan dia malah memilih buku lain.

Tenten pun frontal mengaku jengkel dengan tingkah Taliw. Bagi Tenten, Taliw berlagak pintar, namun dalam kenyataannya Taliw malah seperti orang bodoh karena gagal dalam ujian itu. Tingkat emosi King menjadi puncak mendegar perkataan Tenten itu. King langsung ingin memukul Tenten. Taliw memegang tangan King, dan memintanya jangan berkelahi dengan Tenten. Taliw,"King3x Jangan, Kuminta padamu King..". Taliw pun mengakui dirinya yang tak membaca buku seperti yang disuruh Tenten itu. Tenten juga bersikap kesal dengan gaya King yang tahunya hanya emosi dan main pukul. Tenten meminta King untuk keluar dari rumahnya. Tenten,"Bisakah kamu keluar dulu ? Kamu enggak lihat kami sedang berdiskusi ?". King,"Berdiskusi! Jangan terlalu banyak yah. Dan tolong bicara dengan baik dengan Taliw juga yah". Tenten meledek King yang hanya ingin membuat Taliw seperti sirip terbang yang tak ingin menghadapi kesulitan.

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang