Episode 17

1.1K 19 0
                                    


King pun datang ke restoran Taliw, sementara Taliw sedang membersihkan restorannya. King,"Bagaimana kamu datang tanpa memberitahuku ?". Taliw,"Meskipun saya enggak memanggilmu, kamu masih datang membantu". King,"Apa kamu menghinaku ?". Taliw pun meminta maaf buat hari kemarin yang sudah membuat hati King terluka. King mengajak Taliw untuk melakukan sesuatu. Taliw ingin ikut pergi bersama King. Namun sejenak ingin membersihkan dulu restorannya. King ingin terlibat membantu Taliw. King,"Baiklah, biarkan saya terlibat. Jadi kita akan cepat selesai". Kemudian King pun membantu Taliw membersihkan restorannya. Taliw serta King bermain bersama saat membersihkan restoran Taliw.


Sebaliknya Tenten dan Nana berada bersama dalam mobil. Nana mengeluh cuaca kota Bangkok yang serasa panas, Tenten,"kamu nanti akan terbiasa..". Nana merasa tahun sekarang akan lebih dingin. Namun Tenten merasa Thailand tak memiliki cuaca dingin sama sekali. Nana bertanya ke Tenten,"Apa kamu ingin aku tinggal disini ?". Tenten hanya tersenyum mendengarnya. Nana pun sejenak ingin pergi mengobservasi kerjaanya di kantor ayah Tenten. Kemudian Nana akan memutuskan apakah bisa melakukannya atau menyukai pekerjaanya di kantor ayah Tenten. Nana,"Saya sebenarnya tak ingin kembali tinggal di Thailand lagi". Nana merasa ingin mencoba kerja di yang lebih sulit dari yang dihadapinya sekarang. Namun karena ayah Tenten memerlukan teman bisnis serta asisten, Nana ingin terlibat dengan kerjaanya di Thailand. Tenten menanggapi,"Itu bagus. Ayah akan memiliki seseorang yang membantunya".

Nana sendiri cukup kaget mendengar Tenten yang ingin menjadi seorang dokter. Nana ingin tahu mengapa Tenten ingin menjadi seorang dokter. Kemudian Tenten menjelaskan suatu ketika di pikirannya muncullah saat dimana Tenten merasa tak bisa melakukan apapun saat seorang yang dicintainya dalam bahaya. Muncullah masa silam saat Tenten berusaha mencari Taliw yang tersesat di dalam hutan bersama Yuyi dulu. Saat itu Tenten gelisah mencari Taliw orang yang dicintainya. Tenten merasa bahagia akhirnya bisa menemukan Taliw. Kembali ke masa sekarang saat Tenten merenungkan hal itu. Tenten,"Saya ingin bisa menjaga seseorang secara nyata. Dan disetiap aspek". Nana melihat Tenten berbicara seperti memiliki seseorang yang dicintainya, Nana ingin tahu apakah Tenten menyadarinya. Nana merasa Tenten sudah jatuh cinta dengan seseorang.

Nana,"Kamu tahu mengapa saya setuju untuk datang kerja disini ?. Padahal kenyataanya, Saya bisa pergi kemanapun didunia ini. Adalah karena janji yang saya buat denganmu". Alasanya utama Nana ke Bangkok adalah karena sosok Tenten. Namun Nana merasa terkejut saat melihat Tenten tak bahagia saat bertemu dengannya. Awalnya Nana mengira Tenten akan bahagia saat melihatnya. Tenten menanggapi,"Saya bukan seorang anak kecil lagi yang duduk disini mengekspresikan diriku sendiri seperti itu". Nana,"Baiklah. Lalu ayo kita menunggu dan melihatnya". King serta Taliw pun menyusuri taman, dan King membicarakan Taliw yang nanti akan terlibat dalam program KKN (Kuliah Kerja Nyata/Praktek Lapangan) di kampusnya. Taliw belum tahu dimana dia akan mengikuti KKNnya serta praktek lapangan setelah menempuh pendidikan ilmu keperawatan beberapa tahun di kampus.

Taliw merasa membutuhkan waktu untuk sendiri. Taliw menjelaskan masa praktek Taliw itu hanya selama 5 bulan, namun King merasa kuatir akan lama berpisah dari Tenten. King pun menyinggung tentang sosok Nana. King,"Kemarin Paew memberitahuku. Tenten membawa seorang gadis bersamanya. Siapakah dia ?". Taliw menjelaskan dia adalah Nana. Taliw melihat Nana adalah mungkin sosok gadis yang paling cocok dengan Tenten. Taliw tak ingin lebih lanjut membahas tentang Nana. Taliw ingin pergi, namun King langsung memegang pundak Taliw. Taliw pun berbalik. King menggenggam tangan Taliw. King mengajak Taliw, King,"Ayo kita bermain sebagai sepasang kekasih". King melihat Taliw dan dirinya tak pernah memainkan peran seperti itu saat mereka sudah berteman, yakni seperti sepasang kekasih. Taliw kikuk, Taliw,"Apa ini lucu ?". King,"Tapi saya serius..". King,"Apa kamu pikir kita teman yang baik ?". Taliw,"Yah tentu saja. Kamu seorang teman yang sangat baik". King bertanya,"Dan, apa kamu pikir saya bisa menjadi pacar yang baik ?". Taliw tak tahu apakah King bisa menjadi pacar Taliw yang baik. King,"Itulah intinya, karena kamu tak pernah menjadi pacarku. Bagaimana kamu bisa tahu jika saya akan menjadi pacarmu yang baik ?".

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang