Episode 9

1K 23 0
                                    


Thai memperlihatkan wilayah yang nantinya akan dipakai buat tempat belajar anak2 di pedesaan. Dan guru Hang menyuruh anak2 muridnya untk merapikan tempat belajar itu agar bisa ditempati anak2 belajar. Semua murid2 pun bahu membahu untuk merapikan gedung belajar tersebut. Taliw, Tenten, King , Yuyi, Paew saling bahu membahu membersihkan dan merapikan semua tempat belajar dibantu dengan anak2 murid lainnya. Meskipun harus berkutat dengan banyak debu, semuanya tetap riang dan gembira membersihkan tempat belajar tersebut. Sesaat Paew bermain2 bola dengan anak2 murid, dan itu membuat Yuyi marah dan memukul Paew.

 Yuyi,”Kamu harus bekerja bukannya main2!”. Namun lama kelamaan malah Yuyi ikut2an main2  dan diikuti oleh Taliw. Tak lama guru Hang datang, dan menegur mereka. Kemudian Yuyi, Taliw, serta Paew mengangkat sebuah meja yang berukuran besar untuk dipindahkan. Dengan sekuat tenaga ketiganya pun mengangkat meja tersebut. Namun tiba2 saja Yuyi merasa lengannya terluka. Paew kaget melihat Yuyi. Yuyi,”Sesuatu menggigitku dan membuatnya terluka”. Taliw,”Biar kuliat. Apa kamu terluka ?”. Yuyi,”Saya enggak ngerasa sakit namun serasa seperti ada yang menggigitku didalam”. Yuyi menganggap gigitannya baik2 saja. Kemudian ketiganya kembali ingin mengangkat meja itu, namun tiba2 saja Yuyi merasa sedikit sakit karena gigitan di lengannya. Tak lama King datang membantu Paew mengangkat meja itu. Yuyi serta Taliw pun duduk bersama dan melihat luka gigitan di lengan Yuyi. Di lengan Yuyi memang ada luka gigitan. Kemudian guru Hang serta para muridnya mendatangi para murid2 pedesaan untuk saling menyalami (seperti dalam budaya masyarakat Thailand).

Kemudian King kembali memasak sup beras seperti yang dijanjikannya tadi malam buat Thai, serta beberapa menu tradisional masyarakat Thailand lainnya. Thai serta guru Hang duduk di pohon yang rindang. Guru Hang sedang memuji King yang memiliki bakat dalam memasak. Tak lama King datang dan menyuguhkan beberapa masakan yang telah dimasakanya. Guru Hang dan King mencicipi masakan itu. Guru Hang,”Wow, rasanya enak”. Thai juga menikmati masakan yang dibuat oleh King. Thai serta guru Hang pun menikmati masakan yang disajikan oleh King bersama. Kemudian di pagi hari, King kembali memasak telur dadar. Tak lama Taliw datang, dan hendak membantu King. King,”Enggak2x.. Saya akan melakukannya”. Karena tak ingin dibantu, Taliw malah ketiduran. Melihat Taliw yang ketiduran, King pun memandang wajah Taliw yang cantik dan membelai rambutnya yang indah.

King sedang dimabuk cinta terhadap Taliw. Setelah membersihkan area belajar buat para murid2 itu. Anak murid guru Hang pun mengecat bangku serta meja agar bisa digunakan sebagai media dalam belajar. Sambil mengerjakan hal itu, guru Hang pun bermain gitar dengan lagu yang lembut. Yuyi pun menyanyi dengan iringan gitar dari guru Hang. Sejenak Tenteng memandang Taliw serta King yang mengecat bangku serta meja. Tak lama seorang penduduk datang dan membawakan kendi air buat King untuk diminum. King pun memberikan kendi air minum itu kepada Taliw. Setelah Taliw meminumnya, Taliw ingat pada Tenten. Taliw pun membawa kendi air itu kepada Tenten, dan Tenten meminumnya.

King menjadi kecewa dengan sikap Taliw itu. Setelah itu, Guru Hang dan murid2nya pun menyusuri hutan bambu, dan kembali ke perkemahan mereka. King,”Guru, apa yang akan kita lakukan hari ini ?”. Guru Hang,”Lanjut mengecat dan membongkar semuanya didalam”.   Setelah selesai mengerjakan semuanya, guru Hang mengajak para murid2nya untuk pesta. Sementara itu, Yuyi tiba2 saja terlihat lesu tak bersemangat dan mukanya pucat. Guru Hang mengajak murid2nya untuk menyusuri hutan kembali untuk ke tempat belajar anak2. King meminta guru Hang menunggu sejam, karena dia hendak memasak telur rebus yang dipakai untuk makan. Yuyi,”Saya merasa lelah dan mengantuk”. Taliw menawarkan dirinya untuk mempersiapkan makanan yang dimasak oleh King. Yuyi hanya ingin membantu Taliw mempersiapkan makanan yang dimasak oleh King, karena kondisi tubuhnya yang kurang baik. Kemudian Paew, Tenten, Guru Hang, King pun hendak pergi.

Sementara Taliw dan Yuyi menunggu di perkemahan untuk mepersiapkan makanan. Tenten berpesan ke Taliw,”Apa kamu yakin kamu enggak akan hilang ?”. Taliw,”yah..”. Dan semuanya pergi. Taliw dibantu Yuyi pun mempersiapkan makanan dimasak oleh Tenten kedalam bungkusan daun pisang. Yuyi sendiri masih tetap terlihat lesu. Setelah mengepak semua makanan tadi. Taliw serta Yuyi hendak membawakannya ke tempat guru Hang mengajar dibantu anak2 lain. Namun ditengah hutan, tiba2 saja Yuyi merasa pusing dan sepertinya ingin pingsan. Taliw cemas mendengarnya, Taliw,”Apa kamu baik2 saja ? Apa kamu lapar ? Apa kamu ingin makan dulu ?”. Yuyi,”Enggak.. apa kamu ingat jalan kecil yang P’Thai bawa kita hari itu ?”. Taliw,”Saya enggak yakin..”. Yuyi ingin melalui jalan singkat yang pernah dilalui Thai karena tubuhnya sudah ingin pingsan rasanya. Namun sayang Taliw sendiri tak yakin dengan arah jalannya. Yuyi mengaku ingat dengan jalan itu.

 Kiss Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang