Prolog

14K 721 18
                                    

Cermin di mana-mana, setiap celah lorong, setiap pintu, setiap jendela, dan di sepanjang loker. Aku berusaha tetap tidak terlihat mencolok dengan menundukkan kepalaku berharap tidak ada yang peduli pada diriku atau pantulan tubuhku yang tidak bagus di cermin. Kutarik kemejaku ke depan agar setidaknya tidak ada yang melihat pola dari perutku.

"Where're you going meatball?"

Aku berusaha tidak mengindahkan kerumunan yang sudah berdiri di depanku, memblokir jalanku. Bahkan sejujurnya aku tidak mengenal mereka, walau mereka ada di kelas yang sama denganku di beberapa mata pelajaran.

"Woah dude, santai saja. Lihat jalan di sini bahkan terbuka lebar." Cela salah satu gadis yang tak sengaja terdorong saat aku berusaha membuka jalanku.

"Dia tidak akan muat melewatinya Zoey, biarkan saja bola daging itu menggelinding di jalurnya." Aku tahu itu suara Amathys, kami selalu berada di satu kelas seni yang sama. Dengan rambutnya tidak pernah berantakan, pengeriting rambutnya sudah tiga kali disita.

              Aku tetap berjalan berusaha memikirkan hal lain, aku benci orang-orang selalu melihat dari segi fisik. Sedang padaku, tidak ada yang bagus dari itu.

              Sekolah, hal terburuk kedua setelah fisik. Namun, tanpa sekolah adalah hal yang lebih buruk sepuluh tahun ke depan. Aku selalu senang ketika melihat masih banyak kursi kosong tersisa, jadi aku bisa memilih yang paling layak. Aku membenamkan kepalaku di atas tas ransel yang mom beli ketika musim panas lalu. Kuraih ponselku dan menemukan, nothing.

"Ella!" Seru seseorang, aku mengangkat kepalaku malas. Kulihat sepasang mata biru gelap tepat di depan ponselku, Hayley. Tubuhnya sangat kurus dan dia masuk kategori manusia culun yang menjadi perhatian guru.

"Hey what's up?" Sahutku melihat ke arah rambut hitam lurusnya yang berantakan.

"I just--"

"Hey Blake! Lihat, itu Ella!"
"Sialan!"
"Kalian akan berkencan bukan? Ayolah."
"Dan membuat nama julukan Ellake."
"Hentikan! Dia melihat ke arah kita!"

Blake and the slut gangs, itulah yang terjadi ketika kau bersikap baik pada seseorang. Aku memang pernah menyukai Blake Gray manusia pirang berponi dengan wajah manis. Namun itu bahkan sudah setahun yang lalu.

Flashback on.

Kelas bahasa Spanyol seperti biasa sangat membosankan, namun siapa sangka hari ini kau punya kesempatan untuk duduk di samping kiri dari Blake Gray yang menyapamu di Starbucks dua hari lalu. Itu kejadian langka. Kulihat sedari awal tadi Blake nampaknya sangat kebingungan, dengan suara yang sangat pelan aku memanggilnya.

"Blake."
"Homeworks." Ujarnya seraya masih sibuk menggigit ujung pulpennya dan menulis sedikit demi sedikit kalimat.

"Kau bisa meminjam milikku." Tawarku menyodorkan buku Bahasa Spanyolku. Dia menerimanya dan tersenyum manis.

                Sesekali aku memperhatikannya, dia sebenarnya anak yang baik. Pernah saat itu dia hampir mengantarku pulang karena kami sama-sama ketinggalan bus sekolah. Namun, mom memutuskan menjemputku setelah mengisi tangki Chevy hijau metalic nya yang baru saja dipakai Maddi, kakak perempuanku.

"Terimakasih banyak Ella, kau sangat baik."

               Aku tersenyum canggung padanya, sangat tidak terbiasa.

"Whoa! Kukira Ella menyukai seorang Blake Gray!" Seru seseorang yang duduk di dekat kami, aku mendengus kesal dan menggeleng cepat. Blake sepertinya sangat malu dan merasa bodoh karena aku.

Flashback off.

               Semenjak kejadian tersebut, aku jarang melihat Blake ada di dekatku. Kami seperti sama sekali tidak mengenal. Air mukanya sangat mudah ditebak bahwa dia bahkan tidak nyaman ketika bertemu denganku karena teman-temannya pasti akan mengejek kami secara bergantian. Dan siapa memangnya pria yang menginginkan Ella Gilbert sebagai kekasihnya?

Tidak ada.

A/N

Haloo, apa kabar? Silahkan klik bintang di pojok kiri bawah kalau suka sama ceritanya! Hehehe, it means so much to me, actually.

Oh iya, baca work aku yg lainnya dong wkwkwk. Namanya "PERSIAN GEMS" and I expect you guys advice for it. Thank youu!!

https://my.w.tt/UiNb/DpG2wXesmH

SIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang