Hari ini kelas olahraga mulai lebih awal dari biasanya, Mr. Greg tak pernah mengijinkan satu muridpun terlambat dengan segala alasan. Pernah saat itu Mrs. Anderson memberiku tugas untuk menyelesaikan alur pidato pada bagian final, jadi aku datang ke kelasnya dan dia menghukumku untuk lari keliling lapangan. Lari adalah mimpi buruk, lari satu lapangan dengan Blake adalah mimpi buruk di neraka.
"Hey El!" Panggil seseorang, aku menoleh mendapati Hayley dan Ariel berlari dengan celana training dan baju olahraga.
"Kurasa Mr. Greg akan segera menghukum kita di depan seluruh murid di sekolah." Ujar Hayley saat sampai di depanku.
"Apa?" Mr. Greg tidak mungkin menggabungkan kelas olahraga semua murid satu angkatan.
"Dia akan mencari bakat terpendam, kau tahu? Pekan ini sekolah akan ikut dalam lomba marathon awal musim dingin. Kemudian estafet, dan sprint, juga kurasa pekan olahraga menambah beberapa cabang olahraga favorite di America." Jelas Ariel panjang lebar, kami berlari kecil menuju aula besar.
"Yap, baseball, football, rugby, lacrosse. Kalian tahu? Lebih baik kita tidak ikut sama sekali."
Hayley benar, aku sangat payah dalam pelajaran olahraga terutama sesuatu yang berhubungan dengan lari. Aku lebih suka permainan tolak peluru atau mungkin lompat tinggi. Sialnya Mr. Greg benci itu semua.
"Aku akan ikut Lacrosse Eagle Eyes. Mereka menang setiap tahun dan itu olahraga satu-satunya yang tidak membuat pantat cantikku berada di atas." Cercah Ariel, kemudian kami hanya tertawa.
"Aku rasa aku tak akan ikut sama sekali." Ujarku, namun sayangnya, semua siswa harus mencoba setiap cabang olahraga yang dilombakan. Tahun kemarin setidaknya aku berhasil maju ke tahap seleksi terakhir untuk permainan bola air, itu permainan paling bodoh yang pernah ada di festival olahraga America.
Kami sampai di lapangan paling besar di sekolah kemudian sangat terkejut melihat barisan yang panjang dan rapi.
"You guys late!" Teriak Mr. Greg dari kejauhan. Dan semua mata ada pada kami termasuk aku melihat Blake dan gangs nya secara sekilas.
"But--"
"No rebels needed! Y'all late about 55 seconds and I don't want to hear why! Now, prepare your foot and ass for 3 laps in 3 minute. Now!" What the heck.Mr. Greg adalah orang yang keras, tidak pernah mau dibantah dan tidak pernah ada toleransi atas keterlambatan walau 2 detik. Dia membawa stopwatch yang ada di jam tangannya dan kalungnya.
Semua orang terdiam, melihat ke arah kami yang mulai berlari. Seperti biasa jantungku berpacu sangat kencang, betisku menegang, jantungku seperti sulit memompa oksigen. Dan aku berada di bagian paling belakang, Hayley ada di barisan terdepan. Nafasku mulai tidak beraturan, dadaku sesak seperti akan meledak.
"Miss Gilbert! Jika kau terus berlari dengan kecepatan yang sama seperti itu kau akan memakan waktu seharian!" Teriak Mr. Greg dari kejauhan, beberapa tertawa.
Namun perlahan aku seperti tak mendengar mereka, telingaku berdengung, keringatku bercucuran membuat udara dingin tidak lagi terasa. Rasanya atmosfer menjadi sepuluh kali lipat membakar wajahku."Hey El, kau tak apa?" Seseorang menyenggol bahuku, itu Hayley. Aku mengangguk lemah, rasanya menganggukkan kepala bahkan terasa menyakitkan.
"Kurasa jam Mr. Greg sudah tua seperti dirinya, dia bahkan salah menunjukkan waktu dan menghitung dirinya sendiri." Ujar Hayley menyamakan langkahku yang terasa berat.
"Aku mendengarnya Miss Robinston!" Sindir Mr. Greg, astaga telinganya bahkan seperti rubah.
"Satu lap tambahan lagi untukmu Miss. Robinston!" Ejek Amathys dari barisannya.
"Just shut the fuck up dude!" Teriak Hayley dari sampingku, Hayley hampir menyelesaikan 3 lap nya, sedang aku baru saja melewati lap pertamaku, sialan. Kepalaku mulai pusing dan seperti hampir pecah.
"Okay, one more lap for you Miss Robinston and Miss Clarkson will help you finish that one."
"What?"
"Now Miss Clarkson. If you aren't get to ready, I will give you 2."
"What the heck!"Kini Amathys berlari cepat di depanku dengan penuh kesal, Hayley sudah pergi lebih jauh dan aku masih pada kecepatan yang sama, sangat lamban.
"Come on Miss Gilbert! I will give you one more lap!"
Kedua betisku mulai mengeras dan berdenyut, rasanya bahkan lebih parah dari kram sekalipun. Baru beberapa langkah kemudian kaki kananku yang payah berhenti tepat di depan kaki kiriku dan mereka sangat sial saling bertabrakan membuat tubuhku tersungkur di atas tanah. Kepalaku terasa sangat pusing dan dahiku seperti punya jantung sendiri yang berdetak kencang. Nafasku memburu membuatku lebih sesak lagi.
"Come on Miss Gilbert!! Get up! One more lap for you!"
Dengan kondisi yang berantakan dan pandangan buruk aku berusaha untuk kembali berdiri dan menyelesaikan semuanya. Total lap adalah lima dan aku baru akan menyelesaikan lap ketiga. Aku berusaha berlari namun kedua kakiku terlalu sakit untuk terus menahan tubuhku yang besar.
"Come on Miss Gilbert!" Teriakan Mr. Greg bahkan mulai terdengar samar. Aku tidak bisa fokus pada jalanan, lariku benar-benar lebih lambat dari jalan kaki normal. Dan aku untuk kedua kalinya benar-benar kembali tersungkur.
"Miss Gilbert! Kau tahu tiga lap itu bahkan hal paling mudah di dunia ini! Bangun!!"
Mataku seperti berair, aku tidak bisa melakukan ini lagi. Tubuhku belum siap menerima seluruh tekanan ini. Terlalu menyiksa dan memaksakan diri. Ditambah Mr. Greg terus saja berteriak, itu membuatku kesal sekaligus malu.
"Hentikan aku mohon! Maafkan aku lancang Mr. Greg, namun Isabella sudah tidak sanggup lagi melanjutkannya."
"Apa? Ada apa denganmu Mr. Clayton? Itu hanya lima putaran, dia membuang waktuku! Sekarang semua tim cabang olahraga bersiap di tempatnya!"
"Aku mohon Mr. Greg."
"Tidak!"Dapat kudengar samar seseorang sedang membelaku, kurasa aku tahu itu siapa. Zach, dia baru saja mengatakan pada Mr. Greg.
"Hey Ella, kau bisa beristirahat." Ucap seseorang menyamai langkahku yang gontai. Aku menggeleng.
"Ayolah, aku telah membuat nilaiku menjadi B+ harusnya kau menghargaiku." Ujarnya lagi kemudian tertawa.
"Apa? Zach kau tidak perlu melakukannya!" Cercahku lirih seraya berusaha mengatur nafas.
"Ayolah beristirahat saja okay? Cepatlah."
"Baiklah."Zach dengan mudah melesat pergi sedang aku kembali ke tempat Hayley berdiri dengan Ariel. Dengan langkah gontai dan kepala yang berdenyut, tiba-tiba semuanya nampak tak jelas. Kemudian benar-benar gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIZE
Teen FictionWritten in Bahasa Have you ever think about who or what will end your feeling of bored being such an ugly one? Everyone just mentally feel so pity of you, it sucks, totally sucks. Life without any sort of guy who loves you but daddy, always try to b...