Senior

51 8 0
                                    

Hari ini Alya mulai masuk sekolah kembali, setelah diberikan dispensasi oleh pihak sekolah untuk beristirahat selama satu hari, namun baginya satu hari tidaklah cukup untuk mengganti 4 hari yang sangat melelah bahkan membuat Kantong mata Alya punya Kantong Mata.
*
*
*
Alya berlari dengan nafas yang tidak beraturan menuju kelasnya, karena jam pelajaran Vokal telah dimulai. Ia sangat takut karena guru Vokal mereka sangat killer.

Sesampainya didepan kelas Vokal, Alya berdiri dengan nafas yang tesenggal-senggal mencoba untuk mengatur kata demi kata yang ia ucapkan.

"Maaf Bu saya terlambat. Tadi saya diminta Bu Siska untuk mengantar peserta lomba" bohong Alya berusaha meyakinkan gurunya

"Benar seperti itu?" Tanya Bu Riska nama guru itu

"Iya Bu benar" bohongnya lagi

"Baiklah silahkan masuk. Saya harap kamu tidak mengulangi kesalahan seperti ini lagi" ujar Bu Siska dengan nada yang sedikit menekan.

Alya berjalan menuju kursi yang kosong dengan jantung yang masih berdebar kencang.

"Aelah sialan! Disisain tempat dipaling depan lagi. Mampus gue" batin Alya mengeluh, karena siapapun yang duduk dipaling depan saat pelajaran Vokal akan menjadi tumbal dari guru yang bergaya nyentrik ini.
*
*
*
setelah 2 jam pelajaran berlangsung akhirnya bel istirahat berbunyi. Dan satu beban terangkat dari bahu Alya, sekarang ia bisa bernafas lega.

"Baiklah kita sudahi pelajaran hari ini. See you next week and don't forget to try" ujar Bu Siska berjalan keluar Kelas dengan nada sepatu heels yang lumayan tinggi

"Kantin. mau?" Tanya Chilla dengan mata yang berbinar.
Alya menggeleng pasrah, kali ini ia tak ingin pergi kemana-mana kecuali duduk di ruangan Vokal hingga jam berganti untuk pindah keruangan belajar lainnya

"Yaudah. Gue kantin ya" ujar Chilla cengir lebar dan dibalas anggukan oleh Alya.

Kelas terasa sangat sunyi karena beberapa orang dikelas sedang pergi ke kantin dan ada pula yang tidur ditempatnya.

Alya menjatuhkan kepalanya diatas meja, rasanya kepalanya sangat berat padahal sekarang masih pagi.

Line

Alfa : niceday Alyajings 😘

Alya : hufff

Alfa : napa lu? Ditagih uang kas?

Alya : -_-" mager sekolah

Alfa : ydah gosah sekolah nyet

Alya : babi emang

Alfa : ada ato gak lo dikelas, gak ngaruh jg

Alya : ada ato gak ada gue dihati lo ngaruh banget

Alfa : gombalan receh tai 💩

Alya : alfa keknya anjg emang

Alfa : guk guk guk

Alya tersenyum lebar saat seseorang yang istimewa dihidupnya memberikan sedikit semangat kedirinya.
Namun senyum itu memudar saat seorang senior berjalan menuju mejanya dan memukul dengan keras, hal ini berhasil membuat kepala Alya kembali berdiri.

Alya memerhatikan seorang senior dan dua temannya yang berdiri dihadapannya sekarang.

"Seragamnya beda, anak baru ini yaa?? Tapi kok songong banget" batin Alya memerhatikan penampilan perempuan itu

"Jadi lo yang namanya Alya?" Tanya Selly nama perempuan itu dengan nada tinggi

"Jarak kita gak sampe satu meter. Gak usah teriak-teriak" balas Alya berdiri dari bangkunya.

"Songong banget lo jadi junior! Jadi elo cewek Agum? Baru gue tinggal setahun aja, udah dapet yang baru aja. GAK LEBIH cantik dari gue" sombong Selly sedikit mendorong tubuh Alya

"Oh jadi ini yang namanya Selly mantan Agum" batin Alya menaikkan Alisnya.

Alya terkekeh saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut manis Selly

"Kenapa lo ketawa?! Ada yang lucu haa?!" Teriaknya lagi dan memajukan tubuhnya

"Jelas ada dong. Lo gak punya kaca dirumah? Pantat tepos, dada rata gini doang bangga" ujar Alya mendorong Tubuh Selly yang berada tepat didepannya

"Apa lo bilang?! Anjing lo!" Teriak Selly menjambak rambut Alya.

Namun Alya berusaha tenang, karena ia tak pantas bermasalah dengan perempuan yang seperti ini.

"Ahh bacot banget sih lo! Kayak anak ayam... petok... petok... petok" balas Alya mengibas-ngibaskan tangannya layaknya anak Ayam

"Gue sibuk , kalo cuma mau ngomong gituan mendingan lo ngomong ama tembok" ujar Alya menyandang tasnya lalu pergi meninggalkan Selly dan teman-temannya.
*
*
*
Alya pergi menuju Ruang musik karena pelajaran selanjutnya yaitu Musik, ia memilih tempat duduk yang strategis. Alya tak ingin dijadikan tumbal kembali.

Vote and comment yaaaaa 😘😘
maaf chapter yg ini author bikin pendek :""
Cipok basah di jidatt muawahhhh

Love Like DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang