Dari kemarenkan udah chapt alya mulu kali ini gue mau nulisin gini kehidupan Alfa yang ketjeh badai.
Cekidottttt.....Alfa Raditya Utama, biasanya dipanggil Alfa.
Seorang DJ muda , multitalent dan memiliki wajah yang tampan ditambah sikap yang sangat ramah semenjak issue bahwa ia Gay , ia berubah menjadi sangat ramah sehingga tak jarang banyak anak perempuan yang menyukainya bahkan mencoba untuk mengambil Hati AlfaAlfa berjalan melewati koridor dengan tas yang ia sandang sebelah bahu, earphone yang melekat di lehernya dan ekspresi wajahnya yang sangat cool.
Hal ini berhasil membuat anak perempuan disana gigit jari."Yaampun Alfa"
"Duh pagi-pagi udah liat pangeran aja"
"Alfa ganteng banget dahh"
Bisik beberapa anak perempuan menatap Alfa yang sedang berjalan dengan coolnya.
Alfa menyipitkan matanya menatap keujung koridor dan tampaklah dua orang sahabatnya yang sedang duduk santai.
"WOI?!" teriak Alfa berjalan menuju kedua sahabatnya itu.
Disekitar koridor Banyak yang menyapa Alfa namun hanya di balas dengan
"Oyyyy"oleh Alfa sambil melambaikan tangannya, entah siapapun itu yang menyapanya.
*
*
*
Sesampainya di tempat kedua sahabatnya, Alfa langsung mendaratkan pantatnya di kursi."Aelah Fa. Nyelip mulu kamu" ujar Abam menggeserkan tubuhnya
"Berasa maho dah" balas Alfa tertawa kencang
"Woi?! Tau gak" lanjut Alfa
"Pasti Alya lagi" ujar Sigit tertawa
"Maklum cinta tapi beda coy" usil Abam tertawa
"Alfa suka bengbeng dingin, Alya suka bengbeng siapa" lanjut Sigit tertawa geli
"Cihh jomblojombloku ini iri selalu ya ternyata" balas Alfa mengepet kepala kedua temannya tepat diketek Indahnya
"Anjing bau" ujar Sigit mencoba menarik kepalanya
"Masa? Ahh keringat naks hitz nih" balas Alfa tertawa jahat dan melepaskan kedua kepala Sahabatnya itu
"Masih aja kamu bertahan sama Alya. Aku kira Alya cantik banget. Ternyata biasa aja" ujar Sigit mengangkat kedua bahunya
"4 tahun saya menunggu" ujar Abam meniru sosok Cinta difilm AADC
"feelnya itu sob yang beda 4 tahun aku nunggu dia. Gagal moveon. Wajar dong" balas Alfa tak mau kalah
"Inget sob kalian itu beda keyakinan bung!"
"Lagi-lagi. Baru juga pacaran" balas Alfa berdiri dari tempat duduknya
"Ceileh ngambek. Malu sama titit" ujar Abam tertawa
"Anjay emang" ujar Alfa tertawa
Lalu pergi menuju kelasnya.
*
*
*
Sesampainya dikelas, Alfa berdiri didepan kelas lalu melirik kesekitar kelas."Apo(apa) cari bang? Masuklah dulu" ujar Dega seseorang yang memiliki logat padang yang sangat kental
"Cari masa depan Da. Ado idak kiro-kiro Da?" Ujar Alfa dengan logat Padang yang terdengar memaksa
"Masa depan? Jangan tanyo Uda, cubo kau noleh kebelakang . Haaa ketemulah maso depan aban" ujar Dega menahan tawa.
Alfa menoleh Kebelakang dan disana sudah berdiri Ibu Miska dengan gaya nyentrik dan kacamata tebal yang sesekali melorot serta tubuh yang sangat gemuk.
"Alfa! Kamu mau sampai kapan berdiri disana?!" Tanya Ibu Miska melotot seakan ingin keluar.
"Sampai maut memisahan kita bu" balas Alfa melingkari tangannya di leher Ibu Miska
"ALFAAAA! KEMBALI KE BANGKU KAMU SEKARANG ATAU NILAI KAMU SMESTER INI SAYA POTONG" teriak Buk Miska tempat diwajah Alfa yang berhasil membuat Alfa berlari menuju bangkunya
*
*
*
Setelah 2 jam pelajaran yang cukup membosankan karena Sastra Bali yang membuat dirinya pusing dan menguras energi."Sigit?Abam? Kantin yukkk" teriak Alfa dari depan kelas Abam dan Sigit yang kebetulan satu kelas
"Eh Alfa(?) Cari sigit sama Abam ya?" Tanya Sisil yang selalu saja muncul di hadapan Alfa.
Alfa hanya mengangguk polos, matanya mencari hingga keplosok kelas dan ia menemukan orang yang ia cari sedari tadi dan berjalan menuju Abam dan sigit.
"Woi! Kantin ayokkk" ajak Alfa menarik tangan kedua sahabatnya itu.
"Maksa banget dah kamvret!" Balas Abam datar.
*
*
*
Sesampainya di Kantin seluruh mata anak perempuan langsung menatap kearah Alfa, Abam dan Sigit."Rame anjir balik ayok" ajak Abam membalikkan tubuhnya
"Sapa bilang? Sini ikut gue" ajak Alfa menarik tangan Abam dan sigit menuju tempat yang berada dipojokan kantin dan hanya ada seorang nerd yang lumayan terkenal sedang duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like Difference
Teen FictionAku mencintaimu melebihi apapun didunia ini -AlfaRadityaUtama - Aku mencintai Tuhanku melebihi apapun didunia ini -AlyaSalsabilaSiska- [Bengkulu, 10 April 2016] Createdby DaeVie [ON EDITING]