Brother's Time

49 3 0
                                    

Alya menenggelamkan kepalanya di bantal , ia terisak hingga sulit untuk bernafas, rasanya ingin sekali ia berteriak dan mencaci seseorang.

"Adekkkkk" suara sang kembar terdengar sangat keras ditelinga Alya

dengan mata yang sembab ia menatap kedua abangnya yang berdiri didepan pintu kamarnya, tatapan penuh kebencian, nafasnya tidak beraturan.
berlahan Alya Bangkit dari kasur dengan membawa bantal menuju Bang Kemal dan Bang Kiki.

Bang Kemal dan Bang Kiki berjalan mundur saat menatap tatapan adiknya layaknya seorang pembunuh berdarah dingin

"Ki si Alya kenapa?!" Bang Kemal berjalan berlahan kebelakang Bang Kiki

"gua gatau" ujar Bang Kiki menahan Nafas

sekarang tatapan mereka saling bertemu disatu titik, Alya menarik nafas panjang lalu menghantam tubuh kedua abangnya dengan bantal yang ada ditangannya.

"dekkk"

"dek lu kenapa dah"

"aduh adekkkk"

Alya terus memukul Abangnya itu menggunakan bantal hingga air matanya mengalir.

suasana berubah menjadi sangat hening hanya isakan Alya yang menghiasi ruangan sepi itu.

"Alfa lu jahat banget" isak alya memeluk bantal erat.

Kiki dan Kemal saling memandang bingung , apa yang terjadi dengan adiknya tiba-tiba saja Alya menangis begitu kencang.

"Adek kenapa? Cerita sini sama kita" ujar Bang Kemal dengan puppy Eyesnya

"Sok imut lu njing" ujar Bang Kiki yang berhasil menggoreskan senyum Alya

"Jadi lu kenapa?"

"Alfa bang! Dia jahat! Dia selingkuhin gue" ujar Alya kembali menangis hingga ia sulit bernafas

Selama ini Alya tidak pernah menangis karena lelaki kecuali bertengkar dengan salah satu atau kedua abangnya.

"Jadi gimana?" Bisik Bang Kiki kepada Bang Kemal

"Kita ajak dia hangout" balas Kemal yang disetujui oleh Kiki

"Jalan kuy dek?" Ajak Bang  Kemal dengan senyum lebarnya

Alya hanya menggeleng , ia sedang tidak ingin kemana-mana hanya meratapi nasib sebagai gadis bodoh yang percaya dengan seorang lelaki disebrang pulau sana.

"Udahlah dek. Gak usah galau-galau mendingan kita jalan" ujar Bang Kiki menggendong Alya dengan bridal Style

"ABANGGGG" pekik Alya Nyaring namun tidak di tanggapi oleh Bang Kiki
*
*
*
Sesampainya di dalam mobil Bang Kemal langsung mengemudikan Mobil sport itu dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota yang sangat padat.

"Kita mau kemana?" Tanya Alya lesu

"Kita main taman ae. Ada cafe coklat baru buka"ucap Bang Kemal cengir lebar

"Makan coklat mulu gak baik"ucap Bang Kiki

"Aelah bacot ama dah lu" ujar Bang Kemal.

Alya memandang setiap deretan pohon-pohon disepanjang jalan sesekali ia menarik nafas panjang.

"Mencintai sepenuh hati gak semudah ngeluarin kentut! Bedainlah cinta secara tulus sama cinta yang receh" batin Alya sambil mengepalkan tangannya

"Dek jangan diam aja! Diem-diem lu kentut ye?" Celetuk Bang Kemal dengan tawa lepas diikut Bang Kiki

"Yaallah jauhilah hamba mu ini dari saudara saudara bangsat macam dua manusia dihadapan hamba sekarang" ujar Alya menengadahkan tangannya

"Ehh kampret emang" ujar Bang Kemal

"Dek liat deh itu" ujar Bang Kiki menunjuk kearah kaca sebelah kanan

"Ada apa?" Tanya Alya menoleh

"Ada satu monyet kena ketipu kasihan delu" ujar bang Kiki mencubit keras pipi Alya

"Tai emang!" Pekik Alya nyaring

"Etdah jangan teriak-teriak di mobil" ujar Bang Kemal

"Bang kiki nih!" Ucap Alya memukul bahu Bang Kiki

*
*
*
Bang kemal memarkirkan mobilnya di parkiran Taman yang cukup ramai

"Etdah rame amat bang" ujar Bang Kiki memerhatikan sekitarnya

"Kalo mau hening dikuburan ae bang" celetuk Alya merapikan rambutnya

"Etdah buat apa jauh-jauh ke kuburan, ke hati lu ae dek. Kan sekarang udah sepi" ujar Bang Kemal tertawa diikuti bang Kiki

"Abang bangsat!" Teriak Alya membuat orang disekitaran parkir menatap kearah mereka

"Ki kabur" teriak Bang Kemal langsung berlari diikuti Bang Kiki

"Abang bangsatttt!" Teriak Alya mengejar kedua abangnya.
*
*
*
Setelah ngos-ngosan berlari mereka berhenti didepan kedai makan yang lumayan ramai.

"Adek pengen permen kapas!" Ujar Alya melihat permen kapas yang bergelantungan

"Beli dek beli!" Ujar Bang Kiki

Dengan bersemangat Alya langsung berlari menuju tempat jual permen kapas diikuti kedua abangnya.

Ia memilih dan mengambil permen kapas yang berwarna warni ini.
Bang kemal mengeluarkan dompetnya dan mengambil selembar uang 50rb dan membayar permen kapas tersebut

"Mal gua juga mau satu ya" ujar Bang Kiki mengambil permen kapas dan memakannya

"Pas ya mas 50rb" ujar Abang tukang jualan

"Etdah mahal amat, jaman gua dulu cuma 5000 " ucap Bang kemal menggelengkan kepala

"Eh mas sekarang itu udah 2016, duit segitu cuma bisa masuk wc umum sekali doang"caci Abang Jualan

Bang kiki langsung menarik tangan bang Kemal dan Alya menjauh dari sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Like DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang