L.O.S.E.R

50 7 0
                                    

Hari ini adalah Hari yang sangat menyebalkan bagi Alya karena semua mata pelajaran hari ini diajar oleh guru Killer yang tidak menerima segala bentuk alasan saat melakukan kesalahan.

"Alya! Kamu ini bagaimana?! Ini saja kamu tidak bisa. Bagaimana bisa menjadi penari yang bertalenta" ujar Ibu Dewi sedikit memukul lengan Alya

"Emang gue kagak mau jadi penari" gerutuh batin Alya

"Ayo ulangi Lagi Alya..... 1.....2.....3......." ujar Ibu Dewi berjalan mengitari tubuh Alya yang sedang mencoba menari lagi.

Hampir 2 jam Alya dan teman-temannya menjadi bulan-bulanan Bu Dewi yang Killer bukan main.

"Baiklah saya akhiri pelajaran hari ini. Saya harap besok tidak ada yang melakukan kesalahan lagi" ujar Ibu Dewi dengan tatapan yang tajam, lalu berjalan keluar ruang Tari.

Alya membereskan barang-barangnya untuk berpindah menuju studio musik, dengan badan yang sedikit pegal.

"Eh Al ada yang gue mau omongin" ujar Chilla merangkul Alya

"Yaudah ngomong aja" ujar Alya menenggak sebotol Air minum

"Tar deh di studio aja" ucap Chilla cengir lebar.

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju Studio Musik.

Langkah mereka terhenti saat melihat kerumunan siswa dan siswi ditengah lapangan yang menatap ke atas tepatnya lantai 3

"Ada apaan sih?"tanya Chilla penasaran

"Paling nyari sensasi doang" ujar Alya tak peduli

Namun karena rasa penasaran Chilla yang sangat tinggi, ia menarik tangan Alya untuk pergi menuju krumunan itu.

Sesampainya disana mereka melihat Selly yang berdiri diatas dinding balkon lantai tiga seakan ingin bunuh diri, dan di Bawah sudah ada Agum yang menatap Selly kesal.

"POKOKNYA KALO AGUM GAK MAU BALIKKAN SAMA GUE DAN NGEJAUH DARI ALYA GUE BAKAL BUNUH DIRI" Teriaknya yang membuat semua murid histeris.

Beberapa siswa berusaha menenangkan dirinya menggunakan Toa, dan beberapa anak PMR yang sudah bersiap dengan matrasnya.

"Anjay gara-gara lu dia mau bunuh diri" celetuk Chilla ketawa geli. Alya menarik nafas panjang dan berjalan menembus kerumunan hingga tiba di paling depan.

"Sini pinjem Toanya Sis" ujar Alya dengan nada lembut.
Siska langsung memberi Toa tersebut kepada Alya

"WOI SELLY! INI GUE ALYA!
LO MAU BUNUH DIRI KALO AGUM GAK NGEJAUH DARI GUE? GUE KASIH TAU KE ELO YA. TANGGUNG BANGET KALO LO MAU BUNUH DIRI , LONCAT DARI LANTAI 3, PALING CUMA PATAH-PATAH AMA MEMAR-MEMAR DOANG. KALO MAU BUNUH DIRI JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG, LONCAT DARI LANTAI 7 KALO LO KAGAK MATI JUGA, GUE YANG BAKAL BUNUH LU" ujar Alya yang membuat semua murid termasuk Agum tertawa geli

"DIEM LO BOCAH! GUE GAK PERNAH MAIN-MAIN SAMA OMONGAN GUE ANJING!"Teriaknya dengan nada mengancam

"GUE JUGA KAGAK MAIN-MAIN SAMA OMONGAN GUE, ANAK PMR JANGAN ADA YANG BAWA MATRAS KESINI , KARENA TEKAD DAN CITA-CITANYA UDAH BULAT MAU MATI, JADI JANGAN ADA YANG NGEHALANGIN" lanjut Alya miringkan senyumnya, ia yakin Selly tidak memiliki nyali yang sangat besar untuk melompat dari lantai tiga itu

"CEPETAN LOMPAT, LO FIKIR KAGAK PANAS NUNGGU LO DIBAWAH. ATAU PERLU GUE YANG DORONG LO DARI SANA? AMPE BAND METALICA RILIS ALBUM RELIGI, AMPE RADITYA DIKA BIKIN BUKU TENTANG AGAMA PUN GUE GAK BAKAL NGEJAUH DARI AGUM" Tantang Alya dengan senyuman liciknya

Selly memasang wajah cemas saat tak ada lagi yang membujuknya bahkan Agum pun acuh terhadap dirinya

"FOR YOUR INFOMATION AJA YA... DI AGAMA ISLAM BUNUH DIRI MASUK NERAKA" Lanjut Alya

Selly masih memasang wajah pucat dan terlihat jelas kaki yang gemetaran ditambah angin sangat kuat.

"Tiati sempak lo keliatan dari bawah sama cowok-cowok" ujar Alya tertawa geli dan berhasil membuat wajah Selly berubah menjadi merah layaknya kepiting rebus.

Suasana menjadi hening, semua menunggu keputusan Akhir Selly. Hingga akhirnya.......

"Aaaaaaaaa"
Teriakan itu berhasil membuat Alya membelalakkan matanya, sontak Alya terdiam dan mematung saat Selly melompat dari lantai 3.
Dan berhasil mendarat mulus diatas matras.

Alya mengehela nafas panjang lalu berjalan menuju Selly yang sedang tertidur lemas diatas Matras dan merendahkan tubuhnya hingga sejajar dengan Selly

"Akting lo Leh Ugha" ujar Alya memiringkan senyumnya

"Gak usah pura-pura mati, semua orang juga tau kalo lo gak mati" ujar Alya berdiri lalu berkacak pinggang.

Hampir 7 menit Selly tak sadarkan diri, semua orang saling bertatapan penuh heran.

"Mau sampe kapan lo nahan nafas?" Tanya Alya dengan tawa liciknya.

Hingga akhirnya Selly sadarkan diri, matanya langsung menuju ke Alya yang sedang berkacak pinggang di hadapannya.

"Inget ya Selly cantik. Lo gak bakal pernah bisa ngalahin gue, karena lo itu LOSER" bisik Alya tepat ditelinga Selly.
Lalu pergi meninggalkan lapangan bersama Chilla dengan senyuman puasnya.

A.n
Vote and commentnyaaaaa ma lovely readers 😘😘😘

Love Like DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang