LDR-Long Distance....-

65 10 4
                                    

Alfa POV
Setelah aku puas melayani permintaan foto temen-temenku, aku langsung memutuskan untuk mencari Alya, setidaknya bertemu dengan rombongan Alya.

"Bam anak SunnyArt dimana?"

Abam tidak menggubris pertanyaanku dan sibuk memainkan gadgetnya.

"Oi? Malah dikacang" ujarku mengulang pertanyaanku ke Abam

"Haa? Mereka disana tuh" jawab Abam menunjuk ruang musik dengan telunjuknya

"Matur Suksma Bli" ucapku lalu berlari menuju ruang musik

"Suksma mewali Bli" jawab Abam sedikit berteriak.

Sesampainya di depan Ruang Musik, akhirnya aku bertemu rombangan Alya.

"Aduhhh alay dimana sih?"batinku menggrutuh sambil mencari dimana keberadaan Alya di kerumunan orang yang lumayan ramai ini.

"Dj?" Seseorang menepuk bahuku dari belakang yang sontak membuatku reflek membalikkan badanku

"Panggil Aku Alfa" jelasku kepada perempuan yang memakai seragam yang sama dengan Alya

"Nyari Alya?" Tanya anak perempuan itu, sepertinya ia teman Alya yang berfoto bersama Abam tadi.

"Hm" jawabku menganggukkan kepala berarti iya

"Ayo ikut gue" ucapnya menarik tangan gue menembus kerumunan itu

Tak lama, Akhirnya Kami berdua bertemu Alya yang sedang duduk dengan wajah yang sangat pucat

"Itu Alya, gue tinggal dulu ya" ucap anak perempuan itu

"Matur Suksma" ujarku dengan sedikit berteriak dan dibalas dengan acungan jempol.

"Are you oke dear?" Tanyaku Khawatir karena wajahnya yang sangat pucat

"Alfa?" Ucap Alya mendongakkan kepalanya

"Muka kamu pucat banget Alay, kamu gak apa-apa?"tanyaku Duduk disebelahnya.

Alya hanya menggeleng berusaha menutupi kondisinya.
Ahh sial aku benci saat Alya harus berbohong soal kondisinya.

"Kamu udah sarapan tadi?" Tanyaku meletakkan punggung tanganku didahinya, benar saja! Suhu badannya panas. Sepertinya ia demam tinggi,
Sekali lagi Alya menggeleng lemas, ini membuatku semakin frustasi, aku tak bisa membiarkan wanitaku dengan keadaan seperti ini

"Yuk makan" ajakku menggengam tangannya yang sangat dingin.
Dan untuk kesekian kalinya Alya menggeleng. Aku hanya menarik nafas panjang melihat tingkah Alya, apa semua cewek itu ribet?

"Aku tau kamu ikut aku makan, aku gak mau kamu sakit" ujarku menggendong Alya dengan sedikit brutal.

"Alfaaaa!" Jerit Alya sedikit terkejut karena perlakuanku barusan

"TURUNIN ALYA!" rontahnya yang membuat aku sedikit oleng

"Iya Alya ikut Alfa Makan, tapi turunin Alya! Alya bisa jalan sendiri" eluhnya

Akhirnya aku turunin Alya secara lembut, aku gak mau dia kenapa-kenapa.

Author POV
Sepanjang jalan menuju kantin, seluruh mata memandang dengan tatapan iri kearah Alfa dan Alya.

"Anjirr tuh cewek beruntung banget!"

"Halah modusnya bisa banget biar deket Alfa!"

"Anjirrr Alfa gantengnya max"

"Duhhh serasi ya"

Bisikan-bisikan itu terdengar tak asing lagi bagi Alfa karena ia dulu dikenal sebagai cowok yang sangat cool dan irit banget ngomong, bahkan sempat beredar issue bahwa Alfa seorang gay atau penyuka sesama jenis karena Alfa tidak pernah sekali pun terlihat berjalan atau mendekati cewek.
Namun semenjak itu Alfa berubah menjadi orang yang hangat, tetapi walaupun demikian issue itu tetap ada, hingga akhirnya mereka menatap Alfa tak percaya saat berjalan bersama seorang Alya.

"Kenapa orang-orang ngeliat kita gitu banget?" Tanya Alya menoleh ke Arah Alfa yang memandang lurus kedepan.
Alfa hanya mengangkat kedua bahunya sembari memasukkan tangannya kedalam kantong celana.

"Nih orang ngebingung banget. Kalo lagi berdua aja sama gue, dia bisa hangat banget sehangat matahari... ohh enggak sehangat ketek gue, tapi kadang kalo didepan orang rame yang kenal sama dia, dia berubah jadi sedingin tangan gue waktu nahan pipis" batin Alya bingung.

Sesampainya di kantin, Alya sedikit memandang rendah daerah kantin dan sekitarnya karena menurutnya ini tidak lebih bagus dari kantin disekolahnya.

"Ini kantinnya fa?" Tanya Alya dengan mulut yang menganga lebar. Alfa hanya menjawab dengan anggukan, lalu diikut kalimat "mau makan apa babe?" Tanya Alfa dengan suara yang lembut.

"Mau makan siomay, minumnya es jeruk" balas Alya cengir lebar Alfa mengangguk paham dan berjalan meninggalkan Alya.
Sedangkan Alya memilih tempat duduk untuk makan, serta diikuti tatapan sinis dari beberapa anak perempuan disana.

"Centil banget"
"Pake pelet apa dia sampe bisa nyuruh Alfa mesan makanan"
"Berani dibayar berapa sih Alfa sampe mau makan berdua sama cewek ini"

Bisikan itu terdengar cukup keras hingga ketelinga Alya, yang membuat dirinya risih berada jauh dari Alfa.

"Isss sabar Alya ini sekolah orang! " batin Alya mencoba sabar
*
*
Alya memilih tempat duduk yang terletak dipojok kantin dan cukup sepi.

"Ini makanannya" ucap Alfa meletakkan 2 mangkok Siomay diatas meja dan duduk dihadapan Alya

"Berdo'a dulu sebelum makan" ucap Alya yang melihat Alfa ingin menyuap satu sendok siomay

"Eh iya, lupa" ucap Alfa

Alfa menyatukan kedua tangannya layaknya sedang memohon tepat di depan wajah tampannya. Sedangkan Alya, ia menengadahkan tangan.
Mereka berdua memejamkan matanya dan membaca do'a sebelum makan dalam keyakinan mereka.

Beberapa pasang mata menatap kegiatan berdoa mereka yang berbeda dan hanya tersenyum.

"Aminnnn" ujar Alya membuka matanya lalu diikuti Alfa yang juga sudah slesai berdoa.

"Selamat makan" ujar Alya semangat dan menyuap satu sendok Siomay kemulutnya.

"Jadi tadi kenapa kamu badmood banget?" Tanya Alfa mengunyah makanan

"Kepo"

"Haruslah!"

"Pengen tau banget, atau tau aja?"

"Tau banget"

"Kenapa mau tau banget?"

"Karena kamu orang yang aku sayang"

"Kamukan bukan cowok aku" balas Alya yang berhasil membuat Alfa diam tak berkutik

"Yaudah mulai sekarang kamu jadi pacar aku! Dan apapun yang terjadi kamu harus cerita ke aku" ujar Alfa tak mau kalah

"Kenapa gitu?"

"Because, you re mine and i'm yours!" Ujar Alfa dengan nada tegas

"Kalo kita pacaran , LDR dong?" Polos Alya dan dibalas Anggukan oleh Alfa

"Long distance-" ucap mereka serentak dan sedikit menggantung

"Relationship"

"Religion"

Ucap mereka serentak, hati mereka agak sakit saat Alya menyebut Religion

"Ahh gakusah difikirin, abisin tuh siomaynya! Nanti siomaynya nangis babe" ujar Alfa mengelus lembut pipi Alya

"Kamu juga makan"balas Alya mengacak-acak rambut Alfa.

A.n
gimanaaa part ini semuanyaaaaa?
Jangan lupa vote dan commentnya yaaa gaess cipok mesra buat kalian muwah muwahh

Love Like DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang